Minggu, 10 November 2024

Produksi 100 Pak per Hari

- Advertisement -

Wanita cantik itu begitu bersemangat. Usaha kuliner yang digelutinya tiga bulan terakhir ini sudah membuahkan hasil.

Laporan: Henny Elyati (Duri)

- Advertisement -

DIA adalah Lisa Rahmasari (28). Wanita putus sekolah ini merupakan salah satu peserta pelatihan Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keterampilan Tenaga Kerja (Vocational Training for Entrepreneurship and Workforce Development/ Voted) akhir tahun lalu.

"Saya ikut pelatihan pengolahan pangan. Pelatihannya hanya dua pekan penuh yang dilaksanakan di salah satu ruko di Jalan Hang Tuah, Duri. Beragam jenis pengolahan pangan yang diajarkan pada kami," ujar Lisa kepada Riau Pos saat ditemui di tempat usahanya di Duri, Kamis (2/4).

Wanita berjilbab ini mengaku sangat senang bisa menjadi salah satu peserta dan mendapatkan ilmu yang sangat banyak. Pengolahan pangan yang dipelajarinya di antaranya membuat nuget ikan, salad, infus water, cookies, dan sebagainya.

- Advertisement -

"Setelah pelatihan, kami disuruh magang selama satu bulan. Magang dimaksud adalah membuat dan menjual produk kuliner yang nantinya menjadi usaha kita. Saya minta izin pada pimpinan pelatihan agar diperbolehkan magang sambil buka usaha. Alhamdulillah diberi izin, jadi saya membuat dan menjual berbagai produk makanan dan minuman seperti nuget ikan, infus water, Oreo Ball, dan salad. Namun dari sekian banyak produk yang saya jual justru yang paling laris itu Oreo Ball," katanya.

Baca Juga:  Perlu Gerakan Masyarakat Bentuk Kepedulian Nilai-nilai Warisan Budaya

Karena paling laris, Lisa akhirnya fokus hanya membuat dan menjual Oreo Ball yang diberinya nama Oreo Ball Mahara. Ia pun membuka usahanya dengan menumpang di toko orangtuanya di Jalan Sudirman depan Jalan Nusantara 3, Duri.

"Belum punya modal buat buka lapak sendiri. Bisa numpang di sini walaupun tempatnya kecil nggak apaapa," sebutnya.

Lisa biasanya memproduksi Oreo Ball setiap hari. Namun sejak virus corona merebak, dagangannya jadi sepi pembeli. Dan Lisa hanya membuat produk sesuai pesanan saja. Oreo Ball milik Lisa telah dipasarkan tidak hanya di Duri saja tetapi sudah memasuki pasar di Pekanbaru, Dumai, dan Padang.

"Biasanya produksi setiap hari 50 pak, bahkan jika rame bisa 100 pak sehari. Tapi sekarang tidak bisa seperti itu lagi, produksi sesuai pesanan saja. Kita jualan di sini sore hari biar dingin. Hanya hitungan jam saja biasanya produk kita habis. Reseller kita sudah ada di Pekanbaru di Jalan Sekolah, Rumbai. Di Dumai dan Padang. Di Duri, reseller kita sudah ada 16. Rencananya kita akan buka lebih besar lagi karena permintaan Oreo Ball ini sangat laris," terangnya.

Baca Juga:  RI Ikut AS Embargo Ekonomi Rusia, Siap-Siap Berlawan dengan Cina

Untuk harga, Lisa mematok harga sesuai kantong. Isi tiga hanya Rp5 ribu, isi enam hanya Rp10 ribu dan isi 10 hanya Rp15 ribu.

"Omset yang dihasilkan di stan di Duri ini minimal Rp200 ribu per harinya. Di luar reseller dan pesaran lainnya," sebutnya.

Program Voted ini merupakan program kerja sama antara PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) dengan Dompet Dhuafa, untuk memberikan pelatihan dan training kewirausahaan dalam pengembangan skill yang diperuntukkan bagi anak-anak kurang mampu yang ada di wilayah operasi PT CPI di Riau.***

 

Wanita cantik itu begitu bersemangat. Usaha kuliner yang digelutinya tiga bulan terakhir ini sudah membuahkan hasil.

Laporan: Henny Elyati (Duri)

- Advertisement -

DIA adalah Lisa Rahmasari (28). Wanita putus sekolah ini merupakan salah satu peserta pelatihan Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keterampilan Tenaga Kerja (Vocational Training for Entrepreneurship and Workforce Development/ Voted) akhir tahun lalu.

"Saya ikut pelatihan pengolahan pangan. Pelatihannya hanya dua pekan penuh yang dilaksanakan di salah satu ruko di Jalan Hang Tuah, Duri. Beragam jenis pengolahan pangan yang diajarkan pada kami," ujar Lisa kepada Riau Pos saat ditemui di tempat usahanya di Duri, Kamis (2/4).

- Advertisement -

Wanita berjilbab ini mengaku sangat senang bisa menjadi salah satu peserta dan mendapatkan ilmu yang sangat banyak. Pengolahan pangan yang dipelajarinya di antaranya membuat nuget ikan, salad, infus water, cookies, dan sebagainya.

"Setelah pelatihan, kami disuruh magang selama satu bulan. Magang dimaksud adalah membuat dan menjual produk kuliner yang nantinya menjadi usaha kita. Saya minta izin pada pimpinan pelatihan agar diperbolehkan magang sambil buka usaha. Alhamdulillah diberi izin, jadi saya membuat dan menjual berbagai produk makanan dan minuman seperti nuget ikan, infus water, Oreo Ball, dan salad. Namun dari sekian banyak produk yang saya jual justru yang paling laris itu Oreo Ball," katanya.

Baca Juga:  Tembus 100 Kasus Sehari, Positif Corona di Cina Kembali Naik

Karena paling laris, Lisa akhirnya fokus hanya membuat dan menjual Oreo Ball yang diberinya nama Oreo Ball Mahara. Ia pun membuka usahanya dengan menumpang di toko orangtuanya di Jalan Sudirman depan Jalan Nusantara 3, Duri.

"Belum punya modal buat buka lapak sendiri. Bisa numpang di sini walaupun tempatnya kecil nggak apaapa," sebutnya.

Lisa biasanya memproduksi Oreo Ball setiap hari. Namun sejak virus corona merebak, dagangannya jadi sepi pembeli. Dan Lisa hanya membuat produk sesuai pesanan saja. Oreo Ball milik Lisa telah dipasarkan tidak hanya di Duri saja tetapi sudah memasuki pasar di Pekanbaru, Dumai, dan Padang.

"Biasanya produksi setiap hari 50 pak, bahkan jika rame bisa 100 pak sehari. Tapi sekarang tidak bisa seperti itu lagi, produksi sesuai pesanan saja. Kita jualan di sini sore hari biar dingin. Hanya hitungan jam saja biasanya produk kita habis. Reseller kita sudah ada di Pekanbaru di Jalan Sekolah, Rumbai. Di Dumai dan Padang. Di Duri, reseller kita sudah ada 16. Rencananya kita akan buka lebih besar lagi karena permintaan Oreo Ball ini sangat laris," terangnya.

Baca Juga:  1.623 Pelamar CPNS BKN yang Gagal Bisa Ajukan Sanggahan Mulai Hari Ini

Untuk harga, Lisa mematok harga sesuai kantong. Isi tiga hanya Rp5 ribu, isi enam hanya Rp10 ribu dan isi 10 hanya Rp15 ribu.

"Omset yang dihasilkan di stan di Duri ini minimal Rp200 ribu per harinya. Di luar reseller dan pesaran lainnya," sebutnya.

Program Voted ini merupakan program kerja sama antara PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) dengan Dompet Dhuafa, untuk memberikan pelatihan dan training kewirausahaan dalam pengembangan skill yang diperuntukkan bagi anak-anak kurang mampu yang ada di wilayah operasi PT CPI di Riau.***

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari