Senin, 7 April 2025
spot_img

Arkeolog Temukan Mumi Berusia Lebih 800 Tahun di Peru

LIMA (RIAUPOS.CO) – Arkeolog dilaporkan telah menemukan mumi berusia paling tidak 800 tahun di Peru, di sebuah situs penggalian di dekat wilayah ibukota Lima.

Peneliti dari Universitas Nasional San Marcos itu menemukan jasad diawetkan tersebut di tengah alun-alun kota di situs arkeologi Cajamarquilla, sekitar 25 kilometer ke pedalaman dari Lima.

Mumi ini ditemukan dalam kondisi diikat tali dan tangan menutupi wajahnya, yang menurut para peneliti adalah kebiasaan pemakaman di wilayah Peru selatan.

Kemudian peneliti memperkirakan mumi ini berasal dari periode 800 hingga 1. Periode tersebut merujuk ke zaman pra-Hispanik, periode sebelum peradaban Inca mendirikan benteng terkenal Machu Picchu pada abad ke-15.

"Penemuan warga ini memberi cahaya baru pada interaksi dan hubungan di masa pra-Hispanik," kata Pieter Van Dalen Luna, salah satu arkeolog yang memimpin penggalian kepada Reuters.

Van Dalen Luna mengatakan, mumi tersebut tampak seperti seorang pemuda berumur 25 hingga 30 tahun yang datang dari pegunungan ke Cajamarquilla, yang dulunya merupakan pusat komersial yang ramai di era pra-Columbus.

Baca Juga:  Alfedri Apresiasi Nominator Penerima Kalpataru

Dilansir dari CNN, penggalian dimulai pada pertengahan Oktober dengan tim beranggotakan 40 orang yang dipimpin Van Dalen Luna dan rekannya Yomira Huamán Santillán. Penemuan mumi ini cukup mengejutkan tim penggalian karena mereka sebenarnya tidak mencari mumi.

"Seluruh tim sangat senang karena kami tidak mengira ini akan terjadi. Kami tidak menyangka akan membuat penemuan penting seperti itu," kata Huaman.

Temuan tak terduga lainnya adalah beberapa moluska laut di luar makam mumi, yang menurut Van Dalen Luna tidak biasa mengingat Cajamarquilla berjarak sekitar 25 kilometer dari pantai.

"Setelah jenazah dikubur, ada acara dan kegiatan yang terus-menerus," kata Van Dalen Luna.

"Artinya, keturunan mereka terus datang kembali selama bertahun-tahun dan menempatkan makanan dan persembahan di sana, termasuk moluska," imbuhnya.

Kemudian beberapa tulang llama juga ditemukan di bagian luar makam. Van Dalen Luna mengatakan tulang llama biasa dimakan oleh orang-orang pada masa tersebut dan potongan daging llama akan dipersembahkan kepada mereka yang telah meninggal.

Baca Juga:  BIN Siapkan 9.000 Dosis Vaksin per Hari

Keadaan penemuan tersebut membuat para peneliti menyimpulkan ini bukan seorang warga biasa, melainkan orang penting dalam masyarakat kontemporer.

"Fakta menemukan mumi dengan karakteristik ini di tengah alun-alun memperjelas bahwa ini adalah seseorang dengan status tinggi," kata Van Dalen Luna.

Luna menambahkan bahwa di antara opsi lain, orang yang dimaksud bisa menjadi pedagang terkemuka.

Tim peneliti sekarang akan melakukan analisis lebih lanjut termasuk penanggalan karbon yang akan memungkinkan mereka mempersempit periode waktu di mana orang tersebut hidup dan mencari rincian lebih lanjut tentang identitas mumi tersebut.

Beberapa mumi sebelumnya telah ditemukan di Peru dan wilayah negara tetangganya, Cili yang sebagian besar berusia lebih dari 1.000 tahun.

Sumber: Reuters/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

LIMA (RIAUPOS.CO) – Arkeolog dilaporkan telah menemukan mumi berusia paling tidak 800 tahun di Peru, di sebuah situs penggalian di dekat wilayah ibukota Lima.

Peneliti dari Universitas Nasional San Marcos itu menemukan jasad diawetkan tersebut di tengah alun-alun kota di situs arkeologi Cajamarquilla, sekitar 25 kilometer ke pedalaman dari Lima.

Mumi ini ditemukan dalam kondisi diikat tali dan tangan menutupi wajahnya, yang menurut para peneliti adalah kebiasaan pemakaman di wilayah Peru selatan.

Kemudian peneliti memperkirakan mumi ini berasal dari periode 800 hingga 1. Periode tersebut merujuk ke zaman pra-Hispanik, periode sebelum peradaban Inca mendirikan benteng terkenal Machu Picchu pada abad ke-15.

"Penemuan warga ini memberi cahaya baru pada interaksi dan hubungan di masa pra-Hispanik," kata Pieter Van Dalen Luna, salah satu arkeolog yang memimpin penggalian kepada Reuters.

Van Dalen Luna mengatakan, mumi tersebut tampak seperti seorang pemuda berumur 25 hingga 30 tahun yang datang dari pegunungan ke Cajamarquilla, yang dulunya merupakan pusat komersial yang ramai di era pra-Columbus.

Baca Juga:  Dinas Kesehatan Sediakan Masker di Puskesmas

Dilansir dari CNN, penggalian dimulai pada pertengahan Oktober dengan tim beranggotakan 40 orang yang dipimpin Van Dalen Luna dan rekannya Yomira Huamán Santillán. Penemuan mumi ini cukup mengejutkan tim penggalian karena mereka sebenarnya tidak mencari mumi.

"Seluruh tim sangat senang karena kami tidak mengira ini akan terjadi. Kami tidak menyangka akan membuat penemuan penting seperti itu," kata Huaman.

Temuan tak terduga lainnya adalah beberapa moluska laut di luar makam mumi, yang menurut Van Dalen Luna tidak biasa mengingat Cajamarquilla berjarak sekitar 25 kilometer dari pantai.

"Setelah jenazah dikubur, ada acara dan kegiatan yang terus-menerus," kata Van Dalen Luna.

"Artinya, keturunan mereka terus datang kembali selama bertahun-tahun dan menempatkan makanan dan persembahan di sana, termasuk moluska," imbuhnya.

Kemudian beberapa tulang llama juga ditemukan di bagian luar makam. Van Dalen Luna mengatakan tulang llama biasa dimakan oleh orang-orang pada masa tersebut dan potongan daging llama akan dipersembahkan kepada mereka yang telah meninggal.

Baca Juga:  Rapid Antigen di Hari Pertama Masuk Kerja

Keadaan penemuan tersebut membuat para peneliti menyimpulkan ini bukan seorang warga biasa, melainkan orang penting dalam masyarakat kontemporer.

"Fakta menemukan mumi dengan karakteristik ini di tengah alun-alun memperjelas bahwa ini adalah seseorang dengan status tinggi," kata Van Dalen Luna.

Luna menambahkan bahwa di antara opsi lain, orang yang dimaksud bisa menjadi pedagang terkemuka.

Tim peneliti sekarang akan melakukan analisis lebih lanjut termasuk penanggalan karbon yang akan memungkinkan mereka mempersempit periode waktu di mana orang tersebut hidup dan mencari rincian lebih lanjut tentang identitas mumi tersebut.

Beberapa mumi sebelumnya telah ditemukan di Peru dan wilayah negara tetangganya, Cili yang sebagian besar berusia lebih dari 1.000 tahun.

Sumber: Reuters/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Arkeolog Temukan Mumi Berusia Lebih 800 Tahun di Peru

LIMA (RIAUPOS.CO) – Arkeolog dilaporkan telah menemukan mumi berusia paling tidak 800 tahun di Peru, di sebuah situs penggalian di dekat wilayah ibukota Lima.

Peneliti dari Universitas Nasional San Marcos itu menemukan jasad diawetkan tersebut di tengah alun-alun kota di situs arkeologi Cajamarquilla, sekitar 25 kilometer ke pedalaman dari Lima.

Mumi ini ditemukan dalam kondisi diikat tali dan tangan menutupi wajahnya, yang menurut para peneliti adalah kebiasaan pemakaman di wilayah Peru selatan.

Kemudian peneliti memperkirakan mumi ini berasal dari periode 800 hingga 1. Periode tersebut merujuk ke zaman pra-Hispanik, periode sebelum peradaban Inca mendirikan benteng terkenal Machu Picchu pada abad ke-15.

"Penemuan warga ini memberi cahaya baru pada interaksi dan hubungan di masa pra-Hispanik," kata Pieter Van Dalen Luna, salah satu arkeolog yang memimpin penggalian kepada Reuters.

Van Dalen Luna mengatakan, mumi tersebut tampak seperti seorang pemuda berumur 25 hingga 30 tahun yang datang dari pegunungan ke Cajamarquilla, yang dulunya merupakan pusat komersial yang ramai di era pra-Columbus.

Baca Juga:  Dinas Kesehatan Sediakan Masker di Puskesmas

Dilansir dari CNN, penggalian dimulai pada pertengahan Oktober dengan tim beranggotakan 40 orang yang dipimpin Van Dalen Luna dan rekannya Yomira Huamán Santillán. Penemuan mumi ini cukup mengejutkan tim penggalian karena mereka sebenarnya tidak mencari mumi.

"Seluruh tim sangat senang karena kami tidak mengira ini akan terjadi. Kami tidak menyangka akan membuat penemuan penting seperti itu," kata Huaman.

Temuan tak terduga lainnya adalah beberapa moluska laut di luar makam mumi, yang menurut Van Dalen Luna tidak biasa mengingat Cajamarquilla berjarak sekitar 25 kilometer dari pantai.

"Setelah jenazah dikubur, ada acara dan kegiatan yang terus-menerus," kata Van Dalen Luna.

"Artinya, keturunan mereka terus datang kembali selama bertahun-tahun dan menempatkan makanan dan persembahan di sana, termasuk moluska," imbuhnya.

Kemudian beberapa tulang llama juga ditemukan di bagian luar makam. Van Dalen Luna mengatakan tulang llama biasa dimakan oleh orang-orang pada masa tersebut dan potongan daging llama akan dipersembahkan kepada mereka yang telah meninggal.

Baca Juga:  Hindari Anemia dengan Makan Siang Gizi Seimbang, Ini Kata Ahli Gizi

Keadaan penemuan tersebut membuat para peneliti menyimpulkan ini bukan seorang warga biasa, melainkan orang penting dalam masyarakat kontemporer.

"Fakta menemukan mumi dengan karakteristik ini di tengah alun-alun memperjelas bahwa ini adalah seseorang dengan status tinggi," kata Van Dalen Luna.

Luna menambahkan bahwa di antara opsi lain, orang yang dimaksud bisa menjadi pedagang terkemuka.

Tim peneliti sekarang akan melakukan analisis lebih lanjut termasuk penanggalan karbon yang akan memungkinkan mereka mempersempit periode waktu di mana orang tersebut hidup dan mencari rincian lebih lanjut tentang identitas mumi tersebut.

Beberapa mumi sebelumnya telah ditemukan di Peru dan wilayah negara tetangganya, Cili yang sebagian besar berusia lebih dari 1.000 tahun.

Sumber: Reuters/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

LIMA (RIAUPOS.CO) – Arkeolog dilaporkan telah menemukan mumi berusia paling tidak 800 tahun di Peru, di sebuah situs penggalian di dekat wilayah ibukota Lima.

Peneliti dari Universitas Nasional San Marcos itu menemukan jasad diawetkan tersebut di tengah alun-alun kota di situs arkeologi Cajamarquilla, sekitar 25 kilometer ke pedalaman dari Lima.

Mumi ini ditemukan dalam kondisi diikat tali dan tangan menutupi wajahnya, yang menurut para peneliti adalah kebiasaan pemakaman di wilayah Peru selatan.

Kemudian peneliti memperkirakan mumi ini berasal dari periode 800 hingga 1. Periode tersebut merujuk ke zaman pra-Hispanik, periode sebelum peradaban Inca mendirikan benteng terkenal Machu Picchu pada abad ke-15.

"Penemuan warga ini memberi cahaya baru pada interaksi dan hubungan di masa pra-Hispanik," kata Pieter Van Dalen Luna, salah satu arkeolog yang memimpin penggalian kepada Reuters.

Van Dalen Luna mengatakan, mumi tersebut tampak seperti seorang pemuda berumur 25 hingga 30 tahun yang datang dari pegunungan ke Cajamarquilla, yang dulunya merupakan pusat komersial yang ramai di era pra-Columbus.

Baca Juga:  Sengaja Injak Alquran, Pasutri Diciduk Polisi

Dilansir dari CNN, penggalian dimulai pada pertengahan Oktober dengan tim beranggotakan 40 orang yang dipimpin Van Dalen Luna dan rekannya Yomira Huamán Santillán. Penemuan mumi ini cukup mengejutkan tim penggalian karena mereka sebenarnya tidak mencari mumi.

"Seluruh tim sangat senang karena kami tidak mengira ini akan terjadi. Kami tidak menyangka akan membuat penemuan penting seperti itu," kata Huaman.

Temuan tak terduga lainnya adalah beberapa moluska laut di luar makam mumi, yang menurut Van Dalen Luna tidak biasa mengingat Cajamarquilla berjarak sekitar 25 kilometer dari pantai.

"Setelah jenazah dikubur, ada acara dan kegiatan yang terus-menerus," kata Van Dalen Luna.

"Artinya, keturunan mereka terus datang kembali selama bertahun-tahun dan menempatkan makanan dan persembahan di sana, termasuk moluska," imbuhnya.

Kemudian beberapa tulang llama juga ditemukan di bagian luar makam. Van Dalen Luna mengatakan tulang llama biasa dimakan oleh orang-orang pada masa tersebut dan potongan daging llama akan dipersembahkan kepada mereka yang telah meninggal.

Baca Juga:  Alfedri Apresiasi Nominator Penerima Kalpataru

Keadaan penemuan tersebut membuat para peneliti menyimpulkan ini bukan seorang warga biasa, melainkan orang penting dalam masyarakat kontemporer.

"Fakta menemukan mumi dengan karakteristik ini di tengah alun-alun memperjelas bahwa ini adalah seseorang dengan status tinggi," kata Van Dalen Luna.

Luna menambahkan bahwa di antara opsi lain, orang yang dimaksud bisa menjadi pedagang terkemuka.

Tim peneliti sekarang akan melakukan analisis lebih lanjut termasuk penanggalan karbon yang akan memungkinkan mereka mempersempit periode waktu di mana orang tersebut hidup dan mencari rincian lebih lanjut tentang identitas mumi tersebut.

Beberapa mumi sebelumnya telah ditemukan di Peru dan wilayah negara tetangganya, Cili yang sebagian besar berusia lebih dari 1.000 tahun.

Sumber: Reuters/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari