Senin, 25 November 2024
spot_img

Turunkan Berat Badan, Ingin Mencoba?

RIAUPOS.CO-Jakarta Memiliki tubuh sehat dan ideal adalah dambaan setiap orang. Namun, sering kali untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah. Sudah berbagai cara dan metode diet dilakukan untuk menurunkan berat badan, tapi hasilnya masih belum juga memuaskan. Jadi, apa cara terbaik untuk menurunkan berat badan?
Diet Seimbang

Banyak sekali metode diet populer yang beredar di masyarakat, seperti diet mayo, diet OCD, dan diet keto. Telah banyak testimoni dari para pelaku diet tersebut. Diet keto misalnya, disebut berhasil menurunkan berat badan dalam waktu singkat.

Pelaku diet keto hanya mengonsumsi sangat sedikit karbohidrat dan meningkatkan konsumsi lemak dalam jumlah banyak, demi menurunkan berat badan. Namun, diet tersebut tidak dapat dilakukan untuk jangka panjang karena dapat berisiko negatif bagi kesehatan.

Nah, dokter gizi Indonesia sepakat bahwa diet yang terbaik dan paling aman adalah diet seimbang. Yaitu, pelaku diet tetap mengonsumsi semua zat gizi yang diperlukan tubuh secara lengkap dalam jumlah yang seimbang.

Tidak ada nutrisi tertentu yang harus dikonsumsi terus-menerus dalam jumlah sangat banyak. Sebaliknya, tidak ada nutrisi yang harus dihindari sama sekali (kecuali asam lemak trans yang konsumsinya harus dihindari sesedikit mungkin).

Anda disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat (50-60% dari total kalori), protein (10-20%), dan lemak (20-30%). Jangan lupakan juga konsumsi serat 20-30 gram sehari, serta vitamin dan mineral.

Sumber karbohidrat dapat diperoleh dari nasi, bihun, kentang, dan jagung. Sumber protein bisa didapat dari sapi, ayam, ikan, makanan laut, telur, tahu, tempe, dan susu. Serat, vitamin, dan mineral bisa didapat dari sayur dan buah.

Menghindari makanan tertentu atau hanya mengonsumsi jenis makanan yang itu-itu saja bisa menyebabkan Anda berisiko mengalami kekurangan gizi. Hal tersebut tentu dapat berakibat negatif bagi kesehatan.
Katakan tidak pada ngemil!

Baca Juga:  Sinergi Tiga BUMN Wujudkan Indonesia Lebih Ramah Lingkungan

Banyak orang yang merasa bahwa dia makan hanya sedikit, tapi kok masih tetap gemuk dan tidak bisa turun-turun berat badannya? Pertanyaannya, apakah Anda masih ngemil? Kemungkinan besar, jawabannya adalah iya.

Banyak orang yang menganggap bahwa ngemil tidak sama dengan makan. Yang dimaksud dengan makan adalah makan besar yang melibatkan nasi. Padahal, camilan sering kali lebih berpotensi membuat gemuk daripada makanan besar itu sendiri, lo!

Pasalnya, camilan biasanya terdiri dari makanan yang mengandung tinggi kalori, yaitu makanan dan minuman manis, makanan yang berlemak, dan digoreng.

Padahal, jika Anda hanya mengonsumsi tiga kali makan besar seperti biasa dalam porsi yang wajar, Anda bisa kok menurunkan berat badan (asal tidak ngemil, ya!). Contoh menu makanan dalam sehari, misalnya pukul 07.00 pagi sarapan dengan satu lembar roti gandum dan selai kacang, ditambah dengan segelas susu.

Untuk selingan sebelum makan siang pukul 10.00, Anda bisa mengonsumsi satu buah pisang. Makan siang pukul 12 Anda bisa mengonsumsi satu porsi nasi merah (100 gram) dengan lauk satu potong dada ayam panggang dan tumis kangkung. Minumnya air putih ya, jangan teh manis, apalagi boba milk tea atau kopi susu manis ditambah whipped cream.

Untuk selingan sore pukul 15.00, Anda bisa konsumsi dua potong semangka. Makan malam pukul 18.00 Anda bisa mengonsumsi satu porsi nasi merah 100 gram dengan lauk tumis tahu cah daging sapi dan tumis bayam. Setelah itu, jangan mengonsumsi apa pun hingga tidur malam.
Olahraga

Walaupun pola makan Anda sudah sehat, tetap jangan lupakan olahraga ya! Usahakan untuk melakukan olahraga aerobik tiga kali seminggu. Boleh kapan saja yang Anda sempat, pagi, siang, sore, malam, asalkan dilakukan secara rutin. Boleh olahraga apa pun yang Anda suka dan bisa, Seperti joging, lari, berenang, sepeda, sepak bola, bulu tangkis, atau menari.

Baca Juga:  5.745.713 Pelanggar Prokes Ditindak

Setelah 3 bulan berolahraga rutin, bolehlah Anda tambahkan angkat beban ringan dua kali seminggu. Misalnya, menggunakan dumbell 2-3 kilogram, yang bisa pelan-pelan Anda tingkatkan beratnya.
Tekad

Ini yang penting dan tidak boleh terlewatkan: tekat! Sebelum memulai diet, Anda harus membulatkan tekad terlebih dahulu agar diet bisa sukses. Jika hanya asal-asal—apalagi ikut-ikutan—biasanya diet mudah buyar.

Selain membulatkan tekad, Anda juga harus menetapkan tujuan diet, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan jangka pendek misalnya, Anda ingin tampil sempurna pada hari spesial Anda, seperti hari wisuda atau pernikahan. Tujuan yang jelas bisa meningkatkan motivasi dan kesungguhan untuk berpegang teguh pada diet Anda.

Tidak cukup hanya dengan menetapkan tujuan jangka pendek, Anda juga harus memiliki tujuan jangka panjang. Hanya memiliki tujuan jangka pendek nantinya bisa membuat diet bubar jalan setelah tujuan tersebut tercapai.

Tujuan jangka panjang misanya, Anda ingin selalu sehat hingga tua, punya umur panjang, ingin terhindari dari osteoporosis, diabetes, stroke, atau penyakit jantung. Dengan tujuan jangka panjang yang jelas dan konkret, diharapkan diet Anda dapat bertahan lama dan berubah menjadi gaya hidup sehat.

Itulah empat cara terbaik untuk menurunkan berat badan. Cobalah mengombinasikan keempatnya, dan lihat hasilnya pada perubahan berat dan bentuk tubuh Anda. Ingat, lakukan dengan rutin dan konsisten ya. Selamat mencoba!

Sumber: Jawapos.com
Editor: Deslina
 

RIAUPOS.CO-Jakarta Memiliki tubuh sehat dan ideal adalah dambaan setiap orang. Namun, sering kali untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah. Sudah berbagai cara dan metode diet dilakukan untuk menurunkan berat badan, tapi hasilnya masih belum juga memuaskan. Jadi, apa cara terbaik untuk menurunkan berat badan?
Diet Seimbang

Banyak sekali metode diet populer yang beredar di masyarakat, seperti diet mayo, diet OCD, dan diet keto. Telah banyak testimoni dari para pelaku diet tersebut. Diet keto misalnya, disebut berhasil menurunkan berat badan dalam waktu singkat.

- Advertisement -

Pelaku diet keto hanya mengonsumsi sangat sedikit karbohidrat dan meningkatkan konsumsi lemak dalam jumlah banyak, demi menurunkan berat badan. Namun, diet tersebut tidak dapat dilakukan untuk jangka panjang karena dapat berisiko negatif bagi kesehatan.

Nah, dokter gizi Indonesia sepakat bahwa diet yang terbaik dan paling aman adalah diet seimbang. Yaitu, pelaku diet tetap mengonsumsi semua zat gizi yang diperlukan tubuh secara lengkap dalam jumlah yang seimbang.

- Advertisement -

Tidak ada nutrisi tertentu yang harus dikonsumsi terus-menerus dalam jumlah sangat banyak. Sebaliknya, tidak ada nutrisi yang harus dihindari sama sekali (kecuali asam lemak trans yang konsumsinya harus dihindari sesedikit mungkin).

Anda disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat (50-60% dari total kalori), protein (10-20%), dan lemak (20-30%). Jangan lupakan juga konsumsi serat 20-30 gram sehari, serta vitamin dan mineral.

Sumber karbohidrat dapat diperoleh dari nasi, bihun, kentang, dan jagung. Sumber protein bisa didapat dari sapi, ayam, ikan, makanan laut, telur, tahu, tempe, dan susu. Serat, vitamin, dan mineral bisa didapat dari sayur dan buah.

Menghindari makanan tertentu atau hanya mengonsumsi jenis makanan yang itu-itu saja bisa menyebabkan Anda berisiko mengalami kekurangan gizi. Hal tersebut tentu dapat berakibat negatif bagi kesehatan.
Katakan tidak pada ngemil!

Baca Juga:  Airlangga Dukung Visi Jenderal Andika Perkasa agar TNI Kuasai Dunia Siber

Banyak orang yang merasa bahwa dia makan hanya sedikit, tapi kok masih tetap gemuk dan tidak bisa turun-turun berat badannya? Pertanyaannya, apakah Anda masih ngemil? Kemungkinan besar, jawabannya adalah iya.

Banyak orang yang menganggap bahwa ngemil tidak sama dengan makan. Yang dimaksud dengan makan adalah makan besar yang melibatkan nasi. Padahal, camilan sering kali lebih berpotensi membuat gemuk daripada makanan besar itu sendiri, lo!

Pasalnya, camilan biasanya terdiri dari makanan yang mengandung tinggi kalori, yaitu makanan dan minuman manis, makanan yang berlemak, dan digoreng.

Padahal, jika Anda hanya mengonsumsi tiga kali makan besar seperti biasa dalam porsi yang wajar, Anda bisa kok menurunkan berat badan (asal tidak ngemil, ya!). Contoh menu makanan dalam sehari, misalnya pukul 07.00 pagi sarapan dengan satu lembar roti gandum dan selai kacang, ditambah dengan segelas susu.

Untuk selingan sebelum makan siang pukul 10.00, Anda bisa mengonsumsi satu buah pisang. Makan siang pukul 12 Anda bisa mengonsumsi satu porsi nasi merah (100 gram) dengan lauk satu potong dada ayam panggang dan tumis kangkung. Minumnya air putih ya, jangan teh manis, apalagi boba milk tea atau kopi susu manis ditambah whipped cream.

Untuk selingan sore pukul 15.00, Anda bisa konsumsi dua potong semangka. Makan malam pukul 18.00 Anda bisa mengonsumsi satu porsi nasi merah 100 gram dengan lauk tumis tahu cah daging sapi dan tumis bayam. Setelah itu, jangan mengonsumsi apa pun hingga tidur malam.
Olahraga

Walaupun pola makan Anda sudah sehat, tetap jangan lupakan olahraga ya! Usahakan untuk melakukan olahraga aerobik tiga kali seminggu. Boleh kapan saja yang Anda sempat, pagi, siang, sore, malam, asalkan dilakukan secara rutin. Boleh olahraga apa pun yang Anda suka dan bisa, Seperti joging, lari, berenang, sepeda, sepak bola, bulu tangkis, atau menari.

Baca Juga:  5.745.713 Pelanggar Prokes Ditindak

Setelah 3 bulan berolahraga rutin, bolehlah Anda tambahkan angkat beban ringan dua kali seminggu. Misalnya, menggunakan dumbell 2-3 kilogram, yang bisa pelan-pelan Anda tingkatkan beratnya.
Tekad

Ini yang penting dan tidak boleh terlewatkan: tekat! Sebelum memulai diet, Anda harus membulatkan tekad terlebih dahulu agar diet bisa sukses. Jika hanya asal-asal—apalagi ikut-ikutan—biasanya diet mudah buyar.

Selain membulatkan tekad, Anda juga harus menetapkan tujuan diet, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan jangka pendek misalnya, Anda ingin tampil sempurna pada hari spesial Anda, seperti hari wisuda atau pernikahan. Tujuan yang jelas bisa meningkatkan motivasi dan kesungguhan untuk berpegang teguh pada diet Anda.

Tidak cukup hanya dengan menetapkan tujuan jangka pendek, Anda juga harus memiliki tujuan jangka panjang. Hanya memiliki tujuan jangka pendek nantinya bisa membuat diet bubar jalan setelah tujuan tersebut tercapai.

Tujuan jangka panjang misanya, Anda ingin selalu sehat hingga tua, punya umur panjang, ingin terhindari dari osteoporosis, diabetes, stroke, atau penyakit jantung. Dengan tujuan jangka panjang yang jelas dan konkret, diharapkan diet Anda dapat bertahan lama dan berubah menjadi gaya hidup sehat.

Itulah empat cara terbaik untuk menurunkan berat badan. Cobalah mengombinasikan keempatnya, dan lihat hasilnya pada perubahan berat dan bentuk tubuh Anda. Ingat, lakukan dengan rutin dan konsisten ya. Selamat mencoba!

Sumber: Jawapos.com
Editor: Deslina
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari