KAMPAR (RIAUPOS.CO) — Petugas jaga posko check point Covid-19 Km 103 Jalan Lintas Riau-Sumatera Barat (Sumbar) di perbatasan masih menemukan pengendara yang tidak mengenakan masker, Kamis (29/10). Para pengendara ketika diminta berhenti oleh petugas kedapatan tidak mengenakan masker tidak dikenai sanksi apa-apa selain hanya ditegur.
Seperti disebutkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kampar Dedy Sambudi, mereka diminta untuk mengenakan masker.
"Mereka diminta untuk selalu menggunakan masker sesuai protokol kesehatan seperti instruksi Gubernur Riau. Mereka yang tidak membawa masker langsung kami berikan masker yang memang disediakan di posko. Secara umum bisa kami laporkan, hari kedua operasional posko check point berjalan lancar dan aman," sebut Juru Bicara Tim Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Kampar ini.
Dedy menyebutkan, para petugas jaga posko check point sudah bekerja sesuai protap yang ada. Pemeriksaan protokol kesehatan sudah sesuai dengan waktu yang ditentukan dan tidak ada temuan para pemudik dengan suhu tubuh tinggi. Hingga menjelang malam, lanjut Dedy, belum ada kendaraan dari arah Sumbar yang berbalik arah.
"Masih berjalan normal hingga hari kedua ini. Kami belum menemukan pemudik dengan suhu tubuh tinggi. Mudah-mudahan, semua pemudik ini sehat-sehat semua sampai mereka kembali ke tempat asal mereka," sebut Dedy.
Terkait masih adanya pengendara yang bandel tidak mengenakan masker, menurut Dedy, langsung diberikan teguran yang manusiawai. Mereka tetap didata seperti pengendara lainnya lalu diberikan masker. Tentu saja, diminta dengan tegas untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama berada di wilayah Provinsi Riau.
Selain masyarakat yang hilir-mudik, Juru Bicara Tim Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Kampar ini juga memastikan petugas di lapangan sudah bekerja dengan maksimal. Dirinya yakin, dengan adanya pimpinan di masing-masing kesatuan yang bertugas di sini, semua bisa disiplin.
"Seluruh petugas sudah melaksanakan tugas dengan baik. Terutama tentunya dari petugas kesehatan yang langsung berada di bawah pengawasan kami. Alhamdulillah, semua dalam kondisi sehat dan terlihat bersemangat menjalan tugas," kata Dedy.
Petugas kesehatan yang ditugaskan di posko check point cukup dominan bersama anggota Brimob Polda Riau. Mereka bentuk lebih dari setengah seluruh petugas jaga setiap shift penugasan. Setiap hari, Diskes Kampar menugaskan sebanyak 24 tenaga kesehatan di posko check point. Mereka dibagi dalam tiga shift jaga yang memastikan petugas kesehatan terjaga sepanjang waktu operasional.
Aturan Ketat terhadap ASN
Sementara itu pemeriksaan di pos check point perbatasan Kuansing-Sumbar, meski sebatas pemeriksaan suhu tubuh dan penggunaan masker, namun petugas tetap menurunkan penumpang bus sambil melihat jika ada gejala. Menurut kepala pos penjagaan perbatasan Kuansing- Sumbar, Drs Jevrian Apriady MSi jika ada penumpang yang mempunyai gejala, akan dilakukan tindakan serius.
"Kalau mengacu instruksi Pak Gubernur sebelumnya, tidak akan ada pemeriksaan melalui rapid test kepada penumpang. Kecuali yang punya gejala," kata Jevrian, Kamis (29/10).
Sampai saat ini, lanjut Jevrian, dari ratusan pengendara yang melintas di perbatasan Kuansing-Sumbar, memang ada beberapa pelanggaran seperti penggunaan masker dan lainnya.
"Kami mengimbau kepada penumpang supaya tetap menerapkan protokol kesehatan. Setiap penumpang yang akan diperiksa, kami persilakan mencuci tangan menggunakan sabun," kata Jevrian.
Untuk pengendara dan penumpang dengan status aparatur sipil negara (ASN), pihaknya akan menerapkan aturan ketat. Jika tidak ada surat perjalanan dari atasannya, maka petugas akan menyuruh putar balik.
"Kalau ASN, ada penegasan, sesuai imbauan Pak Bupati. Tidak diperbolehkan meninggalkan Kuansing saat libur panjang. Jika mengantongi surat keluar kota, silakan lanjut jalan. Jika tidak, jangan harap bisa lolos," tegas Jevrian.
Biar Tak Bersurat, Asal Tak Luput Pendataan
Tidak ada perubahan teknis terhadap pengawasan orang yang masuk di Kepulauan Meranti. Namun pendataan identitas lengkap orang yang masuk melalui jalur domestik terus dilakukan jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 daerah setempat. Seperti yang dilakukan oleh jajaran petugas pengawas Pelabuhan Tanjung Harapan. Banyak dari penumpang yang tidak mengantongi surat kesehatan. Apalagi surat hasil rapid test.
Namun mereka tetap dibiarkan masuk ke daerah setempat, asal pakai masker. Rata-rata dari mereka adalah warga Kabupaten Kepulauan Meranti sendiri. Hanya sedikit warga luar.
"Tidak apa, kami biarkan mereka masuk walaupun tidak membawa surat kesehatan dan rapid test, asal pakai masker. Nggak mungkin disuruh kembali lagi," ujar Kepala Bidang Linmas Satpol-PP Kepulauan Meranti, Masdiana kepada Riau Pos.
Kondisi itu menjadi hal yang biasa. Namun di samping itu ia tidak membiarkan seorang pun penumpang yang luput dari pendataan. Kata Masdiana identitas mereka harus dikantongi. Mulai dari nama, alamat, nomor KTP, hingga nomor telepon yang bisa dihubungi.
"Yang penting data mereka jangan sampai ketinggalan. Karena itu yang paling penting,"ujarnya.
Menurut Masdina, seluruh data itu akan diserahkan kepada petugas medis tempat mereka tinggal. Perkembangan kesehatannya akan dipantau hingga 14 hari ke depan. Selain pengawasan jarak aman dan pendataan, mereka juga mensosialisasikan pentingnya menjalani hidup dengan menjalankan protokol kesehatan.(end/yas/wir)
Pesan Redaksi:
Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan