Senin, 7 April 2025
spot_img

Dee Lestari Jadi Juri Lomba Menulis Novel dan Webtoon

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Penulis sekaligus penyanyi Dee Lestari dipercaya menjadi juri lomba menulis novel dan webtoon bersama sejumlah juri lain seperti A Fuadi (penulis Negeri 5 Menara, Anak Rantau), Faradita (penulis wattpad Sin), Luluk HF (penulis wattpad Mariposa), dan Bayu Permana (penulis wattpad My Possesive Bad Boy).

Penulis novel Supernova itu mengungkap tiga kriteria penting dalam melihat sebuah naskah tulisan. Ketiganya adalah aspek penguasaan bahasa, ide menarik dan eksekusinya dari ide menjadi sebuah tulisan.

“Sejujurnya saya memiliki metode yang berbeda. Saya waktu itu sudah menerima hasil kurasi dari tim kwikku, saya sisir dulu tuh dari sekian puluh yang masuk ke juri saya baca ulang. Kalau menurut saya sih sisiran pertama dari penguasaan bahasa,” tutur Dee Lestasi dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Sabtu (29/8).

Perempuan 44 tahun itu merasa sangat penting aspek penguasaan bahasa. Karena hal itu bisa menunjukkan ada pada posisi mana drade si penulis. Jika penguasaan katanya sudah baik maka Dee Lestari baru akan menyelaminya lebih dalam lagi untuk melihat segar tidaknya ide yang diauguhkan dalam bentuk tulisan novel.

Baca Juga:  Tinggalkan Tulisan Game Over

“Karena bisa terlihat juga ada ide dan ada eksekusi. Bagaimana mereka mengeksekusi ide tersebut, konsisten atau tidak, punya kepekaan pada tempo dan ceritanya unik atau tidak. Karena sebenarnya tidak ada yang baru, tapi bagaimana mereka mengeksekusi tulisan tersebut dari keunikan masing-masing,” paparnya.

Lomba penulisan novel dan webtoon ini sudah berakhir dan terpilih tiga orang pemenang dari masing-masing kategori setelah dikerucutkan dan disaring dari 7000 naskah yang masuk. Pengumuman pemenang dilaksanakan hari ini.

Untuk Juara 1 lomba novel, terpilih novel berjudul Sriti Wani karya Alim Bakhtiar dan berhak atas hadiah Rp200 juta. Juara kedua terpilih novel berjudul Perkamen Sanada karya Panji Pratama mendapat hadiah Rp50 juta. Sementara juara ketiga dengan hadiah Rp25 juta jatuh kepada novel berjudul KHUDR karya Azri Zakkiah.

Untuk lomba Webtoon, dewan juri yang terdiri dari Faza Meonk (kreator Si Juki), Sweta Kartika (kreator Grey & Jingga), Ditta Amelia (penulis Hello, Goodbye), Gerdi WK (kreator Gina) dan Lan Kelana (kreator Mahabarata) sepakat memilih komik berjudul Cinta Bukan Pemeran Utama karya Kyriepoda sebagai pemenang pertama dan berhak mendapatkan hadiah Rp100 juta. Sedangkan juara kedua komik berjudul Lelaki Koin karya Octo Baringbing berhak mendapatkan hadiah Rp 50 juta. Sementara juara ketiga terpilih Heart Shaped Metal dan berhak mendapatkan hadiah Rp 25 juta.

Baca Juga:  Ini Pesan Gubri Usai Tinjau Perbatasan Riau-Sumbar Bersama Kapolda

Dee Lestari mengatakan, ketiga pemenang tersebut sudah memenuhi tiga unsur kriteria penilaian meskipun penilaian dari masing-masing juri tentu tidak sama.

“Tentunya tidak dengan urutan yang sama karena inikan hasil tabulasi dari berbagai juri. Tapi, bisa saya simpulkan ketiga novel ini sudah bisa masuk ke dalam 3 kategori tadi. Penguasan bahasanya sudah cuku bagus, eksekusi idenya sudah cukup konsisten dan ide ceritanya sendiri sudah cukup menarik. Dan seperti kata A Fuadi, ada pembaruan di sana,” ungkap Dee Lestari.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Penulis sekaligus penyanyi Dee Lestari dipercaya menjadi juri lomba menulis novel dan webtoon bersama sejumlah juri lain seperti A Fuadi (penulis Negeri 5 Menara, Anak Rantau), Faradita (penulis wattpad Sin), Luluk HF (penulis wattpad Mariposa), dan Bayu Permana (penulis wattpad My Possesive Bad Boy).

Penulis novel Supernova itu mengungkap tiga kriteria penting dalam melihat sebuah naskah tulisan. Ketiganya adalah aspek penguasaan bahasa, ide menarik dan eksekusinya dari ide menjadi sebuah tulisan.

“Sejujurnya saya memiliki metode yang berbeda. Saya waktu itu sudah menerima hasil kurasi dari tim kwikku, saya sisir dulu tuh dari sekian puluh yang masuk ke juri saya baca ulang. Kalau menurut saya sih sisiran pertama dari penguasaan bahasa,” tutur Dee Lestasi dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Sabtu (29/8).

Perempuan 44 tahun itu merasa sangat penting aspek penguasaan bahasa. Karena hal itu bisa menunjukkan ada pada posisi mana drade si penulis. Jika penguasaan katanya sudah baik maka Dee Lestari baru akan menyelaminya lebih dalam lagi untuk melihat segar tidaknya ide yang diauguhkan dalam bentuk tulisan novel.

Baca Juga:  Aktor Vidieo Mesum di Mimika Mengaku Harga Dirinya Hancur

“Karena bisa terlihat juga ada ide dan ada eksekusi. Bagaimana mereka mengeksekusi ide tersebut, konsisten atau tidak, punya kepekaan pada tempo dan ceritanya unik atau tidak. Karena sebenarnya tidak ada yang baru, tapi bagaimana mereka mengeksekusi tulisan tersebut dari keunikan masing-masing,” paparnya.

Lomba penulisan novel dan webtoon ini sudah berakhir dan terpilih tiga orang pemenang dari masing-masing kategori setelah dikerucutkan dan disaring dari 7000 naskah yang masuk. Pengumuman pemenang dilaksanakan hari ini.

Untuk Juara 1 lomba novel, terpilih novel berjudul Sriti Wani karya Alim Bakhtiar dan berhak atas hadiah Rp200 juta. Juara kedua terpilih novel berjudul Perkamen Sanada karya Panji Pratama mendapat hadiah Rp50 juta. Sementara juara ketiga dengan hadiah Rp25 juta jatuh kepada novel berjudul KHUDR karya Azri Zakkiah.

Untuk lomba Webtoon, dewan juri yang terdiri dari Faza Meonk (kreator Si Juki), Sweta Kartika (kreator Grey & Jingga), Ditta Amelia (penulis Hello, Goodbye), Gerdi WK (kreator Gina) dan Lan Kelana (kreator Mahabarata) sepakat memilih komik berjudul Cinta Bukan Pemeran Utama karya Kyriepoda sebagai pemenang pertama dan berhak mendapatkan hadiah Rp100 juta. Sedangkan juara kedua komik berjudul Lelaki Koin karya Octo Baringbing berhak mendapatkan hadiah Rp 50 juta. Sementara juara ketiga terpilih Heart Shaped Metal dan berhak mendapatkan hadiah Rp 25 juta.

Baca Juga:  Kapolri: Jika Anggota Tak Bisa Dibina, Ya Binasakan Saja

Dee Lestari mengatakan, ketiga pemenang tersebut sudah memenuhi tiga unsur kriteria penilaian meskipun penilaian dari masing-masing juri tentu tidak sama.

“Tentunya tidak dengan urutan yang sama karena inikan hasil tabulasi dari berbagai juri. Tapi, bisa saya simpulkan ketiga novel ini sudah bisa masuk ke dalam 3 kategori tadi. Penguasan bahasanya sudah cuku bagus, eksekusi idenya sudah cukup konsisten dan ide ceritanya sendiri sudah cukup menarik. Dan seperti kata A Fuadi, ada pembaruan di sana,” ungkap Dee Lestari.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Dee Lestari Jadi Juri Lomba Menulis Novel dan Webtoon

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Penulis sekaligus penyanyi Dee Lestari dipercaya menjadi juri lomba menulis novel dan webtoon bersama sejumlah juri lain seperti A Fuadi (penulis Negeri 5 Menara, Anak Rantau), Faradita (penulis wattpad Sin), Luluk HF (penulis wattpad Mariposa), dan Bayu Permana (penulis wattpad My Possesive Bad Boy).

Penulis novel Supernova itu mengungkap tiga kriteria penting dalam melihat sebuah naskah tulisan. Ketiganya adalah aspek penguasaan bahasa, ide menarik dan eksekusinya dari ide menjadi sebuah tulisan.

“Sejujurnya saya memiliki metode yang berbeda. Saya waktu itu sudah menerima hasil kurasi dari tim kwikku, saya sisir dulu tuh dari sekian puluh yang masuk ke juri saya baca ulang. Kalau menurut saya sih sisiran pertama dari penguasaan bahasa,” tutur Dee Lestasi dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Sabtu (29/8).

Perempuan 44 tahun itu merasa sangat penting aspek penguasaan bahasa. Karena hal itu bisa menunjukkan ada pada posisi mana drade si penulis. Jika penguasaan katanya sudah baik maka Dee Lestari baru akan menyelaminya lebih dalam lagi untuk melihat segar tidaknya ide yang diauguhkan dalam bentuk tulisan novel.

Baca Juga:  Pasien Sembuh Lampaui yang Meninggal

“Karena bisa terlihat juga ada ide dan ada eksekusi. Bagaimana mereka mengeksekusi ide tersebut, konsisten atau tidak, punya kepekaan pada tempo dan ceritanya unik atau tidak. Karena sebenarnya tidak ada yang baru, tapi bagaimana mereka mengeksekusi tulisan tersebut dari keunikan masing-masing,” paparnya.

Lomba penulisan novel dan webtoon ini sudah berakhir dan terpilih tiga orang pemenang dari masing-masing kategori setelah dikerucutkan dan disaring dari 7000 naskah yang masuk. Pengumuman pemenang dilaksanakan hari ini.

Untuk Juara 1 lomba novel, terpilih novel berjudul Sriti Wani karya Alim Bakhtiar dan berhak atas hadiah Rp200 juta. Juara kedua terpilih novel berjudul Perkamen Sanada karya Panji Pratama mendapat hadiah Rp50 juta. Sementara juara ketiga dengan hadiah Rp25 juta jatuh kepada novel berjudul KHUDR karya Azri Zakkiah.

Untuk lomba Webtoon, dewan juri yang terdiri dari Faza Meonk (kreator Si Juki), Sweta Kartika (kreator Grey & Jingga), Ditta Amelia (penulis Hello, Goodbye), Gerdi WK (kreator Gina) dan Lan Kelana (kreator Mahabarata) sepakat memilih komik berjudul Cinta Bukan Pemeran Utama karya Kyriepoda sebagai pemenang pertama dan berhak mendapatkan hadiah Rp100 juta. Sedangkan juara kedua komik berjudul Lelaki Koin karya Octo Baringbing berhak mendapatkan hadiah Rp 50 juta. Sementara juara ketiga terpilih Heart Shaped Metal dan berhak mendapatkan hadiah Rp 25 juta.

Baca Juga:  Tinggalkan Tulisan Game Over

Dee Lestari mengatakan, ketiga pemenang tersebut sudah memenuhi tiga unsur kriteria penilaian meskipun penilaian dari masing-masing juri tentu tidak sama.

“Tentunya tidak dengan urutan yang sama karena inikan hasil tabulasi dari berbagai juri. Tapi, bisa saya simpulkan ketiga novel ini sudah bisa masuk ke dalam 3 kategori tadi. Penguasan bahasanya sudah cuku bagus, eksekusi idenya sudah cukup konsisten dan ide ceritanya sendiri sudah cukup menarik. Dan seperti kata A Fuadi, ada pembaruan di sana,” ungkap Dee Lestari.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Penulis sekaligus penyanyi Dee Lestari dipercaya menjadi juri lomba menulis novel dan webtoon bersama sejumlah juri lain seperti A Fuadi (penulis Negeri 5 Menara, Anak Rantau), Faradita (penulis wattpad Sin), Luluk HF (penulis wattpad Mariposa), dan Bayu Permana (penulis wattpad My Possesive Bad Boy).

Penulis novel Supernova itu mengungkap tiga kriteria penting dalam melihat sebuah naskah tulisan. Ketiganya adalah aspek penguasaan bahasa, ide menarik dan eksekusinya dari ide menjadi sebuah tulisan.

“Sejujurnya saya memiliki metode yang berbeda. Saya waktu itu sudah menerima hasil kurasi dari tim kwikku, saya sisir dulu tuh dari sekian puluh yang masuk ke juri saya baca ulang. Kalau menurut saya sih sisiran pertama dari penguasaan bahasa,” tutur Dee Lestasi dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Sabtu (29/8).

Perempuan 44 tahun itu merasa sangat penting aspek penguasaan bahasa. Karena hal itu bisa menunjukkan ada pada posisi mana drade si penulis. Jika penguasaan katanya sudah baik maka Dee Lestari baru akan menyelaminya lebih dalam lagi untuk melihat segar tidaknya ide yang diauguhkan dalam bentuk tulisan novel.

Baca Juga:  Kebijakan Wajib Tes PCR, Dibayar Rakyat, Dinikmati Swasta

“Karena bisa terlihat juga ada ide dan ada eksekusi. Bagaimana mereka mengeksekusi ide tersebut, konsisten atau tidak, punya kepekaan pada tempo dan ceritanya unik atau tidak. Karena sebenarnya tidak ada yang baru, tapi bagaimana mereka mengeksekusi tulisan tersebut dari keunikan masing-masing,” paparnya.

Lomba penulisan novel dan webtoon ini sudah berakhir dan terpilih tiga orang pemenang dari masing-masing kategori setelah dikerucutkan dan disaring dari 7000 naskah yang masuk. Pengumuman pemenang dilaksanakan hari ini.

Untuk Juara 1 lomba novel, terpilih novel berjudul Sriti Wani karya Alim Bakhtiar dan berhak atas hadiah Rp200 juta. Juara kedua terpilih novel berjudul Perkamen Sanada karya Panji Pratama mendapat hadiah Rp50 juta. Sementara juara ketiga dengan hadiah Rp25 juta jatuh kepada novel berjudul KHUDR karya Azri Zakkiah.

Untuk lomba Webtoon, dewan juri yang terdiri dari Faza Meonk (kreator Si Juki), Sweta Kartika (kreator Grey & Jingga), Ditta Amelia (penulis Hello, Goodbye), Gerdi WK (kreator Gina) dan Lan Kelana (kreator Mahabarata) sepakat memilih komik berjudul Cinta Bukan Pemeran Utama karya Kyriepoda sebagai pemenang pertama dan berhak mendapatkan hadiah Rp100 juta. Sedangkan juara kedua komik berjudul Lelaki Koin karya Octo Baringbing berhak mendapatkan hadiah Rp 50 juta. Sementara juara ketiga terpilih Heart Shaped Metal dan berhak mendapatkan hadiah Rp 25 juta.

Baca Juga:  Upaya Pelemahan KPK Sudah Dilakukan Sejak Awal 

Dee Lestari mengatakan, ketiga pemenang tersebut sudah memenuhi tiga unsur kriteria penilaian meskipun penilaian dari masing-masing juri tentu tidak sama.

“Tentunya tidak dengan urutan yang sama karena inikan hasil tabulasi dari berbagai juri. Tapi, bisa saya simpulkan ketiga novel ini sudah bisa masuk ke dalam 3 kategori tadi. Penguasan bahasanya sudah cuku bagus, eksekusi idenya sudah cukup konsisten dan ide ceritanya sendiri sudah cukup menarik. Dan seperti kata A Fuadi, ada pembaruan di sana,” ungkap Dee Lestari.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari