Rabu, 25 Juni 2025

Presiden Kemungkinan Berkunjung ke Papua, Wiranto: Harus Bawa Kebaikan

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Lebih dari 10 hari sejak intimidasi yang dialami oleh mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur, situasi di Papua tak kunjung kondusif. Gerakan massa masih kerap muncul di beberapa titik untuk menggelar unjuk rasa. Bahkan, massa merusak dan membakar fasilitas publik yang ada di Papua dan Papua Barat.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, tidak menutup kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berkunjung langsung ke Papua. Namun, dia tidak bisa menyebutkan kapan itu dilaksanakan. Mengingat Presiden memiliki pertimbangannya sendiri.

“Pasti Presiden Enggak usah disuruh juga pasti kesana (Papua). Kesana pasti harus membawa kebaikan,” ujar Wiranto di Kemenko Polhukam Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (30/8).

Baca Juga:  Berkas Tahap Satu Tersangka Jiwasraya Belum Lengkap

Di sisi lain, Wiranto meminta agar setiap pihak menjadi penenang dalam konflik di Papua. Dengan terwujudnya situasi kondusif, maka pembicaraan membahas pembangunan Papua dan Papua Barat bisa dilanjutkan. “Sesuai keinginan Pak Jokowi sebagai Presiden untuk mempercepat pembangunan Papua dan Papua Barat lebih cepat lagi sehingga bisa sejajar dengan provinsi lain yang dibangun,” ucapnya.

Lebih lanjut, mantan Ketua Umum Partai Hanura itu menegaskan, pemerintah sudah berupaya mewujudkan keadilan bagi rakyat Papua. Pembangunan infrastruktur telah berjalan. Program penyamaan harga juga sudah dilakukan. Untuk itu, sekarang hanya butuh dilanjutkan. Namun akan terkendala apabila situasi tak kunjung kondusif.

“Orang mengatakan ah itu kan proyek mercusuar, bukan. Itu bukan proyek mercusuar tapi proyek yang sudah diperhitungkan untuk menyejahterakan masyarakat Papua dan Papua Barat. Saya jamin itu,” pungkas Wiranto.

Baca Juga:  FIK IBT Pelita Indonesia Tingkatkan Minat terhadap Budaya Melayu Riau

Sebelumnya, intimidasi yang dialami mahasiswa Papua di Malang, dan Surabaya, Jawa Timur berbuntut panjang. Senin (19/8) pagi kerusuhan pecah di Manokwari, Papua Barat dan beberapa titik lain. Sejumlah elemen masyarakat menggelar demontrasi di sejumlah titik. Terakhir kontak senjata terjadi antara petugas keamanan dengan kelompok perusuh dari Paniai di depan kantor Bupati Deiyai, Rabu (28/8). Akibatnya 1 orang anggota TNI tewas dan 5 aparat lainnya terkena panah.

Editor : Deslina
Sumber : Jawapos.com

 

 

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Lebih dari 10 hari sejak intimidasi yang dialami oleh mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur, situasi di Papua tak kunjung kondusif. Gerakan massa masih kerap muncul di beberapa titik untuk menggelar unjuk rasa. Bahkan, massa merusak dan membakar fasilitas publik yang ada di Papua dan Papua Barat.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, tidak menutup kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berkunjung langsung ke Papua. Namun, dia tidak bisa menyebutkan kapan itu dilaksanakan. Mengingat Presiden memiliki pertimbangannya sendiri.

“Pasti Presiden Enggak usah disuruh juga pasti kesana (Papua). Kesana pasti harus membawa kebaikan,” ujar Wiranto di Kemenko Polhukam Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (30/8).

Baca Juga:  Menko Airlangga Hartarto Minta Pengusaha Tidak Cicil THR Karyawan

Di sisi lain, Wiranto meminta agar setiap pihak menjadi penenang dalam konflik di Papua. Dengan terwujudnya situasi kondusif, maka pembicaraan membahas pembangunan Papua dan Papua Barat bisa dilanjutkan. “Sesuai keinginan Pak Jokowi sebagai Presiden untuk mempercepat pembangunan Papua dan Papua Barat lebih cepat lagi sehingga bisa sejajar dengan provinsi lain yang dibangun,” ucapnya.

Lebih lanjut, mantan Ketua Umum Partai Hanura itu menegaskan, pemerintah sudah berupaya mewujudkan keadilan bagi rakyat Papua. Pembangunan infrastruktur telah berjalan. Program penyamaan harga juga sudah dilakukan. Untuk itu, sekarang hanya butuh dilanjutkan. Namun akan terkendala apabila situasi tak kunjung kondusif.

- Advertisement -

“Orang mengatakan ah itu kan proyek mercusuar, bukan. Itu bukan proyek mercusuar tapi proyek yang sudah diperhitungkan untuk menyejahterakan masyarakat Papua dan Papua Barat. Saya jamin itu,” pungkas Wiranto.

Baca Juga:  Berkas Tahap Satu Tersangka Jiwasraya Belum Lengkap

Sebelumnya, intimidasi yang dialami mahasiswa Papua di Malang, dan Surabaya, Jawa Timur berbuntut panjang. Senin (19/8) pagi kerusuhan pecah di Manokwari, Papua Barat dan beberapa titik lain. Sejumlah elemen masyarakat menggelar demontrasi di sejumlah titik. Terakhir kontak senjata terjadi antara petugas keamanan dengan kelompok perusuh dari Paniai di depan kantor Bupati Deiyai, Rabu (28/8). Akibatnya 1 orang anggota TNI tewas dan 5 aparat lainnya terkena panah.

- Advertisement -

Editor : Deslina
Sumber : Jawapos.com

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Lebih dari 10 hari sejak intimidasi yang dialami oleh mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur, situasi di Papua tak kunjung kondusif. Gerakan massa masih kerap muncul di beberapa titik untuk menggelar unjuk rasa. Bahkan, massa merusak dan membakar fasilitas publik yang ada di Papua dan Papua Barat.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, tidak menutup kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berkunjung langsung ke Papua. Namun, dia tidak bisa menyebutkan kapan itu dilaksanakan. Mengingat Presiden memiliki pertimbangannya sendiri.

“Pasti Presiden Enggak usah disuruh juga pasti kesana (Papua). Kesana pasti harus membawa kebaikan,” ujar Wiranto di Kemenko Polhukam Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (30/8).

Baca Juga:  41 Orang Meninggal Akibat Virus Corona, Sudah Menyebar ke Australia dan Malaysia

Di sisi lain, Wiranto meminta agar setiap pihak menjadi penenang dalam konflik di Papua. Dengan terwujudnya situasi kondusif, maka pembicaraan membahas pembangunan Papua dan Papua Barat bisa dilanjutkan. “Sesuai keinginan Pak Jokowi sebagai Presiden untuk mempercepat pembangunan Papua dan Papua Barat lebih cepat lagi sehingga bisa sejajar dengan provinsi lain yang dibangun,” ucapnya.

Lebih lanjut, mantan Ketua Umum Partai Hanura itu menegaskan, pemerintah sudah berupaya mewujudkan keadilan bagi rakyat Papua. Pembangunan infrastruktur telah berjalan. Program penyamaan harga juga sudah dilakukan. Untuk itu, sekarang hanya butuh dilanjutkan. Namun akan terkendala apabila situasi tak kunjung kondusif.

“Orang mengatakan ah itu kan proyek mercusuar, bukan. Itu bukan proyek mercusuar tapi proyek yang sudah diperhitungkan untuk menyejahterakan masyarakat Papua dan Papua Barat. Saya jamin itu,” pungkas Wiranto.

Baca Juga:  Wabup Resmikan Yayuk Laundry di Bagansiapiapi

Sebelumnya, intimidasi yang dialami mahasiswa Papua di Malang, dan Surabaya, Jawa Timur berbuntut panjang. Senin (19/8) pagi kerusuhan pecah di Manokwari, Papua Barat dan beberapa titik lain. Sejumlah elemen masyarakat menggelar demontrasi di sejumlah titik. Terakhir kontak senjata terjadi antara petugas keamanan dengan kelompok perusuh dari Paniai di depan kantor Bupati Deiyai, Rabu (28/8). Akibatnya 1 orang anggota TNI tewas dan 5 aparat lainnya terkena panah.

Editor : Deslina
Sumber : Jawapos.com

 

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari