PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Riau sudah memiliki laboratorium pemeriksaan sampel swab sendiri. Meski begitu, saat ini pemeriksaan sampel swab belum kunjung mencapai target. Dari target 25 ribu, hingga saat ini baru tercapai 22 ribu sampel lebih. Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, salah satu kendalanya karena pengiriman sampel dari kabupaten/kota masih minim. Padahal pihaknya sudah mengirimkan surat edaran tentang.
"Target pengiriman sampel harian dari kabupaten/kota belum tercapai, jadi masih perlu dilakukan peningkatan lagi. Baru dua daerah yang sudah melebihi target pemeriksaan, yakni Pekanbaru dan Dumai. Sementara daerah lainnya belum," katanya.
Untuk itu pihaknya kembali meminta pemerintah kabupaten di Riau bisa meningkatkan kegiatan swab massal di daerahnya masing-masing. Karena saat ini kapasitas laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad sudah bisa memeriksa banyak sampel swab. "Pemerintah kabupaten kami minta lebih masif lagi melakukan swab massal," pintanya.
Sementara itu pernyataan Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar yang akan melakukan swab massal terhadap aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau pada 5 Agustus mendatang mendapatkan banyak respons. Ini karena dinilai terlalu lama, sementara sudah ada ASN yang ditemukan positif terhitung 28 Juli lalu.
Terkait hal itu, Mimi mengatakan, pelaksaaan swab massal pada 5 Agustus bagi ASN tersebut adalah mereka yang bukan merupakan tracing kontak pasien positif sebelumnya.
"Swab massal tanggal 5 itu untuk seluruh ASN. Kalau yang kontak tracing sudah langsung dilakukan tes swab saat itu juga," kata Mimi.
Lebih lanjut dikatakan Mimi, tanggal 5 dipilih untuk pelaksaaan swab massal karena bersempena dengan HUT ke-63 Provinsi Riau. Pihaknya menargetkan hari itu akan diambil sampel swab sebanyak-banyaknya.
"Masyarakat umum yang mau ikut swab juga diperbolehkan. Pelaksanaan swab akan dipusatkan di halaman Kantor Gubernur Riau," sebutnya.
Disinggung anggaran yang diperlukan untuk melakukan swab tersebut, Mimi menyebut bahwa kalau untuk masyarakat umum yang ingin melakukan swab mandiri memerlukan biaya Rp1,7 juta per orang. Namun untuk ASN biayanya di bawah angka tersebut. "Kalau untuk ASN kemungkinan biaya per orang tidak habis hingga Rp1,7 juta," jelasnya.
Apakah mencapai Rp2 miliaran lebih anggaran yang ditelan, jika melihat jumlah ASN yang mencapai 15 ribu orang di lingkungan Pemprov Riau dikalikan biaya swab tes per orang? Mimi enggan mengomentari. "Tapi inti dari pelaksanaan swab ini adalah untuk mengetahui apakah masih ada orang yang positif namun belum diketahui," sebutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mimi juga menginformasikan adanya penambahan enam pasien positif Covid-19 di Riau per Rabu (29/7). Enam pasien positif tersebut berasal dari Pekanbaru, Rokan Hilir (Rohil) dan Siak.
"Dengan adanya penambahan enam pasien positif tersebut, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini menjadi 415 pasien dari sebelumnya 409," katanya.
Pasien ke-410 yakni RM (46) warga Pekanbaru yang merupakan kontak erat pasien positif sebelumnya AF (47). Pasien ke-411 AZ (4) warga Pekanbaru yang merupakan kontak tracing pasien positif sebelumnya SA (32).
"Pasien ke-412 yakni JD (23) warga Rohil. JD memiliki riwayat perjalanan dari Kabupaten Kampar pada 12 Juli lalu. Pasien ke-413 EY (35) warga Siak, EY merupakan kontak tracing pasien positif sebelumnya N (50)," jelasnya.
Berikutnya pasien ke-414, FY (36) dari Siak. Terakhir, pasien ke-415 yakni TI (36) warga Siak yang merupakan kontak tracing pasien positif Covid-19 sebelumnya TF (39). Pada klemarin juga terdapat 17 pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
28 Reaktif Langsung Jalani Swab
Rapid test massal kembali dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk deteksi dini penyebaran Covid-19, Rabu (29/7). Terdata, 165 orang menjalani rapid test dengan 28 di antaranya reaktif. Mereka saat itu juga langsung menjalani tes swab. Pelaksanaan rapid test kemarin digelar di Puskesmas Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya. Hadir Penjabat Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru H Muhammad Jamil SAg MAg MSi memantau pelaksanaan. Ada 300 alat rapid test disiapkan.
Plh Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy memaparkan dari seluruh alat rapid test yang disiapkan, 165 terpakai.
"Ada 28 orang reaktif. Mereka langsung jalani tes swab," ujarnya.(sol/ali)