JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Proses pencarian Helikopter M17 Nomor Registrasi HA-5138 TNI AD yang jatuh di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua tidak berjalan mulus. Bahkan, pencarian melalui pantauan udara yang dilakukan TNI AD, Sabtu pagi (29/6) hanya berlangsung hingga siang hari akibat cuaca yang tidak mendukung.
Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) XVII Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi mengatakan, ada tiga armada udara yang dikerahkan dalam pencarian udara. Yakni dua helikopter Hely Bell TNI AD dan satu pesawat CN 235 TNI AU. Lengkap dengan anggota tim SAR dan peralatannya. Namun, semuanya harus kembali ke Jayapura.
“Cuaca kalau di daerah sana kabut tebal kalau di atas jam 12 siang, jadi pencarian hanya efektif pagi,†ujarnya kepada Jawa Pos (JPG), kemarin.
Dia menambahkan, memperkirakan cuaca di Papua bukanlah hal yang mudah. Sebab, bisa saja cuaca di Jayapura layak terbang, namun di Pegunungan Bintang justru kondisinya buruk. Selain itu, cuacanya pun bisa berubah-ubah dalam waktu sekejap. “Jadi sulit juga,†imbuhnya.
Oleh karenanya, saat ini, upaya pencarian yang masih berjalan adalah melalui jalur darat. Hingga kemarin, pihaknya sudah mengerahkan sekitar 100 orang yang terdiri dari personel TNI, masyarakat lokal, dan tim SAR. Mereka sudah ada di Oksibil, tempat kontak terakhir antara pilot dengan petugas.