- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I bersama Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) III Jakarta kembali mengevakuasi ratusan anak buah kapal (ABK) berkebangsaan Indonesia. Total 818 ABK dari dua kapal pesiar dievakuasi melalui Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, kemarin (29/5).
Komandan Lantamal III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Hermanto sebagai komandan satuan tugas evakuasi mengatakan, dua kapal pesiar itu adalah MS Nieuw Amsterdam asal Belanda dan MS Carnival Splendor dari Panama. "Masing-masing kapal jumlah ABK (asal Indonesia) 418 dan 400," ungkapnya.
- Advertisement -
Prosedur berlangsung ketat. Petugas tidak sekadar memeriksa kesehatan. Seluruh barang bawaan ABK juga dicek. Khusus minuman keras langsung disita dan dimusnahkan.
Hermanto menyampaikan, mekanisme pemeriksaan kesehatan berubah. Pemeriksaan kondisi para ABK tidak dilakukan di dermaga, melainkan di tempat observasi.
"Di sana nanti mereka ditangani tim kesehatan dari Kementerian Kesehatan. Mereka akan di-swab," tegas jenderal bintang satu TNI-AL itu.
- Advertisement -
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I bersama Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) III Jakarta kembali mengevakuasi ratusan anak buah kapal (ABK) berkebangsaan Indonesia. Total 818 ABK dari dua kapal pesiar dievakuasi melalui Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, kemarin (29/5).
Komandan Lantamal III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Hermanto sebagai komandan satuan tugas evakuasi mengatakan, dua kapal pesiar itu adalah MS Nieuw Amsterdam asal Belanda dan MS Carnival Splendor dari Panama. "Masing-masing kapal jumlah ABK (asal Indonesia) 418 dan 400," ungkapnya.
- Advertisement -
Prosedur berlangsung ketat. Petugas tidak sekadar memeriksa kesehatan. Seluruh barang bawaan ABK juga dicek. Khusus minuman keras langsung disita dan dimusnahkan.
Hermanto menyampaikan, mekanisme pemeriksaan kesehatan berubah. Pemeriksaan kondisi para ABK tidak dilakukan di dermaga, melainkan di tempat observasi.
- Advertisement -
"Di sana nanti mereka ditangani tim kesehatan dari Kementerian Kesehatan. Mereka akan di-swab," tegas jenderal bintang satu TNI-AL itu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi