Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Rektor Univrab Ikut Tim Peneliti Internasional Covid-19

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Rektor Universitas Abdurrab (Univrab) Prof Susi Endrini SSi MSc Phd terlibat dalam tim penelitian internasional terkait Covid-19. Penelitian bersama ini melibatkan peneliti lintas negara dari beberapa universitas seperti Amerika Serikat, India, Iran, Lebanon, Australia, Kanada, Abu Dhabi, Thailand, Malaysia dan untuk chapter Indonesia diwakili Prof Susi Endrini Ssi MSc Phd.

Penelitian yang melibatkan peneliti internasional ini berlangsung selama satu bulan. Sejak pertengahan April hingga pertengahan Mei mendatang. Penelitian untuk mengetahui sejauh mana kemungkinan peran makanan dan nutrisi dalam pencegahan dan pengobatan virus corona.

"Saya menjadi tim di dalam penelitian Iinternational. Penelitiannya terkait dengan Covid-19 yang diberikan berupa kuesioner kepada masyarakat di masing-masing negara," ujar Susi, Rabu (29/4).

Rektor menjelaskan 10.000 kuisioner disebar secara online ke responden di berbagai negara yang menjadi objek penelitian. Kuisioner berisi 38 pertanyaan terkait dengan apa saja yang masyarakat ketahui tentang covid-19, upaya-upaya yang dilakukan oleh individu tersebut untuk melindungi dirinya dari covid 19, obat-obatan alternatif yang digunakan dan lain-lain yang terkait covid-19.

Baca Juga:  Pemilu Jujur Jadi Pembenaran Militer Myanmar Lakukan Kudeta

"Pertanyaan kuisioner mulai dari usia responden, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah anak, pendidikan, negara, alamat, berat, tinggi. Jumlah aktivitas fisik responden sebelum pandemi wabah corona," ulasnya.

Selain itu, responden juga diberi pertanyaan apakah menggunakan antibiotik. Apakah responden memiliki 14 jenis penyakit seperti asma, kanker, diabetes melitus, jantung, migran dan penyakit lainnya.

"Kami beri 17 opsi manakah dari suplemen yang telah digunakan responden sebelum pecahnya corona? Untuk mencegah corona, manakah dari makanan berikut yang telah responden tingkatkan? Ada juga pertanyaan sebelum penyebaran corona, manakah dari obat-obatan yang diminum setiap hari. Setelah penyebaran corona, mana dari obat-obatan yang digunakan responden," sebutnya.

Pertanyaan selanjutnya, ini responden ditanya apakah menggunakan teh herbal sebelum wabah korona. Teh herbal mana yang digunakan setelah prevalensi corona. Jika mengikuti diet pelangsingan atau diet khusus sebelum wabah corona, sudahkah responden mengubahnya setelah wabah.

Baca Juga:  Lawan Masalah Rambut Rontok dengan 10 Jenis Sayuran

"Apakah responden berpikir bahwa produk susu memiliki peran dalam mencegah virus korona? Sudahkah responden mengubah asupan susu selama wabah corona? Bagaimana responden mendisinfeksi buah dan sayuran yang dibeli. Apakah memanaskan protein seperti daging, ayam, ikan dan lainnya. Makanan apa yang paling banyak responden konsumsi untuk KLB corona? Pertanyaan lengkap kuisioner bisa diakses di https://redirect.is/iiviip," katanya.(mar)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Rektor Universitas Abdurrab (Univrab) Prof Susi Endrini SSi MSc Phd terlibat dalam tim penelitian internasional terkait Covid-19. Penelitian bersama ini melibatkan peneliti lintas negara dari beberapa universitas seperti Amerika Serikat, India, Iran, Lebanon, Australia, Kanada, Abu Dhabi, Thailand, Malaysia dan untuk chapter Indonesia diwakili Prof Susi Endrini Ssi MSc Phd.

Penelitian yang melibatkan peneliti internasional ini berlangsung selama satu bulan. Sejak pertengahan April hingga pertengahan Mei mendatang. Penelitian untuk mengetahui sejauh mana kemungkinan peran makanan dan nutrisi dalam pencegahan dan pengobatan virus corona.

- Advertisement -

"Saya menjadi tim di dalam penelitian Iinternational. Penelitiannya terkait dengan Covid-19 yang diberikan berupa kuesioner kepada masyarakat di masing-masing negara," ujar Susi, Rabu (29/4).

Rektor menjelaskan 10.000 kuisioner disebar secara online ke responden di berbagai negara yang menjadi objek penelitian. Kuisioner berisi 38 pertanyaan terkait dengan apa saja yang masyarakat ketahui tentang covid-19, upaya-upaya yang dilakukan oleh individu tersebut untuk melindungi dirinya dari covid 19, obat-obatan alternatif yang digunakan dan lain-lain yang terkait covid-19.

- Advertisement -
Baca Juga:  Pemilu Jujur Jadi Pembenaran Militer Myanmar Lakukan Kudeta

"Pertanyaan kuisioner mulai dari usia responden, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah anak, pendidikan, negara, alamat, berat, tinggi. Jumlah aktivitas fisik responden sebelum pandemi wabah corona," ulasnya.

Selain itu, responden juga diberi pertanyaan apakah menggunakan antibiotik. Apakah responden memiliki 14 jenis penyakit seperti asma, kanker, diabetes melitus, jantung, migran dan penyakit lainnya.

"Kami beri 17 opsi manakah dari suplemen yang telah digunakan responden sebelum pecahnya corona? Untuk mencegah corona, manakah dari makanan berikut yang telah responden tingkatkan? Ada juga pertanyaan sebelum penyebaran corona, manakah dari obat-obatan yang diminum setiap hari. Setelah penyebaran corona, mana dari obat-obatan yang digunakan responden," sebutnya.

Pertanyaan selanjutnya, ini responden ditanya apakah menggunakan teh herbal sebelum wabah korona. Teh herbal mana yang digunakan setelah prevalensi corona. Jika mengikuti diet pelangsingan atau diet khusus sebelum wabah corona, sudahkah responden mengubahnya setelah wabah.

Baca Juga:  Lawan Masalah Rambut Rontok dengan 10 Jenis Sayuran

"Apakah responden berpikir bahwa produk susu memiliki peran dalam mencegah virus korona? Sudahkah responden mengubah asupan susu selama wabah corona? Bagaimana responden mendisinfeksi buah dan sayuran yang dibeli. Apakah memanaskan protein seperti daging, ayam, ikan dan lainnya. Makanan apa yang paling banyak responden konsumsi untuk KLB corona? Pertanyaan lengkap kuisioner bisa diakses di https://redirect.is/iiviip," katanya.(mar)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari