Minggu, 7 Juli 2024

Kartu Prakerja Perlu Evaluasi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah akan menutup pendaftaran Kartu Prakerja gelombang III, hari ini (30/4) pukul 16.00 WIB. Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasasi menuturkan, sudah ada 8,6 juta orang yang telah melakukan registrasi.

"Sampai malam tadi (28/4), pendaftarnya sudah mencapai 8,6 juta orang yang teregistrasi di website. Kami sudah buka pendaftaran sampai tiga gelombang sejauh ini dan akan terus rekrut untuk mengakomodasi masyarakat dari Sabang sampai Merauke," ujarnya pada video conference, Rabu (29/4).

- Advertisement -

Dia memerinci, pada gelombang I ada 168 ribu orang yang telah lolos. Sementara, pada gelombang II ada 288 ribu orang yang lolos. Adapun peserta  yang lolos sebagai penerima manfaat kartu prakerja akan mendapatkan insentif sebesar Rp2,4 juta per orang dari total dana yang didapatnya Rp3,55 juta. Dana murni insentif akan dibayarkan setiap bulannya Rp600.000 selama empat bulan. Sisa dananya merupakan biaya pelatihan Rp1 juta dan dana survei sebesar Rp150.000.

Baca Juga:  Jadi Ikon untuk Wisata Religi

"Untuk peserta gelombang kedua, dana sudah kami transfer malam tadi," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, ekonom sekaligus Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai, secara umum program kartu prakerja tidak tepat saat dijadikan program semi-bansos. Menurut dia, masyarakat yang terdampak PHK ataupun dirumahkan justru mengalami kesulitan untuk membayar tunggakan dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan kondisi itu, dia menilai bahwa masyarakat yang mendaftar program itu hanya mengejar insentifnya.

- Advertisement -

"Saya yakin sebagian besar dari mereka mendaftar untuk mendapatkan insentifnya. Ini perlu ditanyakan kepada pendaftar," tuturnya.

Meski begitu, dia mengapresiasi adanya program Kartu Prakerja. Namun, waktu pelaksanaannya perlu ditinjau kembali. Piter melanjutkan, program Kartu Prakerja bisa dijalankan bila memang dibarengi dengan pemberian bantuan kepada masyarakat yang dilakukan secara tepat sasaran. Dia pun mengimbau agar pemerintah melakukan evaluasi program tersebut.

Baca Juga:  Bayarkan Zakat ke Baznas dan Disiplin Protokol Kesehatan

"Persoalannya, di tengah pandemi Covid-19 banyak sekali masyarakat yang terdampak dan belum dapat bantuan. Mereka lihat di Kartu Prakerja ada bantuan, padahal isinya lebih banyak pelatihan," jelasnya.(dee/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah akan menutup pendaftaran Kartu Prakerja gelombang III, hari ini (30/4) pukul 16.00 WIB. Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasasi menuturkan, sudah ada 8,6 juta orang yang telah melakukan registrasi.

"Sampai malam tadi (28/4), pendaftarnya sudah mencapai 8,6 juta orang yang teregistrasi di website. Kami sudah buka pendaftaran sampai tiga gelombang sejauh ini dan akan terus rekrut untuk mengakomodasi masyarakat dari Sabang sampai Merauke," ujarnya pada video conference, Rabu (29/4).

Dia memerinci, pada gelombang I ada 168 ribu orang yang telah lolos. Sementara, pada gelombang II ada 288 ribu orang yang lolos. Adapun peserta  yang lolos sebagai penerima manfaat kartu prakerja akan mendapatkan insentif sebesar Rp2,4 juta per orang dari total dana yang didapatnya Rp3,55 juta. Dana murni insentif akan dibayarkan setiap bulannya Rp600.000 selama empat bulan. Sisa dananya merupakan biaya pelatihan Rp1 juta dan dana survei sebesar Rp150.000.

Baca Juga:  Buket

"Untuk peserta gelombang kedua, dana sudah kami transfer malam tadi," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, ekonom sekaligus Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai, secara umum program kartu prakerja tidak tepat saat dijadikan program semi-bansos. Menurut dia, masyarakat yang terdampak PHK ataupun dirumahkan justru mengalami kesulitan untuk membayar tunggakan dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan kondisi itu, dia menilai bahwa masyarakat yang mendaftar program itu hanya mengejar insentifnya.

"Saya yakin sebagian besar dari mereka mendaftar untuk mendapatkan insentifnya. Ini perlu ditanyakan kepada pendaftar," tuturnya.

Meski begitu, dia mengapresiasi adanya program Kartu Prakerja. Namun, waktu pelaksanaannya perlu ditinjau kembali. Piter melanjutkan, program Kartu Prakerja bisa dijalankan bila memang dibarengi dengan pemberian bantuan kepada masyarakat yang dilakukan secara tepat sasaran. Dia pun mengimbau agar pemerintah melakukan evaluasi program tersebut.

Baca Juga:  Bayarkan Zakat ke Baznas dan Disiplin Protokol Kesehatan

"Persoalannya, di tengah pandemi Covid-19 banyak sekali masyarakat yang terdampak dan belum dapat bantuan. Mereka lihat di Kartu Prakerja ada bantuan, padahal isinya lebih banyak pelatihan," jelasnya.(dee/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari