Jumat, 20 September 2024

Tidak Lolos SNMPTN, Masih Ada UTBK SBMPTN

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022 diumumkan, Selasa (29/3). Sebanyak 120.643 siswa dari total pendaftar 612.049 siswa telah dinyatakan lolos seleksi. Bagi 490.406 siswa yang belum lolos SNMPTN, Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT) Mochammad Ashari meminta agar tidak perlu berkecil hati.

"Karena masih akan ada jalur penerimaan berikutnya, yaitu UTBK SBMPTN," ujar Ashari dalam konferensi pers, Selasa(29/3).

Adapun dari jumlah peserta yang lolos tersebut, 29,48 persen atau 35.570 orang merupakan peserta dengan KIP Kuliah. Mereka merupakan calon penerima bantuan biaya pendidikan tinggi dari pemerintah.

”Daya tampung dari 125 PTN adalah 122.651. Rata-rata 20 persen,” ujar Ashari.

- Advertisement -

Dia merinci, rekor penerima mahasiswa baru terbanyak tahun ini dipegang oleh Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang. Jumlah penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN ini mencapai 3.445 orang. Disusul, Universitas Negeri Semarang 3.083 orang. Lalu, Universitas Pendidikan Indonesia dengan 3.038 orang, Universitas Lampung 3.027 orang, dan Universitas Negeri Padang 2.867 orang.

Baca Juga:  DPRD Minta Koperasi BUTU Lengkapi Semua Data

Selanjutnya, ada Universitas Negeri Surabaya dengan 2.857 orang, Universitas Gadjah Mada 2.690 orang, Universitas Negeri Makassar 2.475 orang, Universitas Malikussaleh 2.402 orang, dan Universitas Jember 2.380 orang.

- Advertisement -

Kemudian, mengenai keketatan, tahun ini persaingan terketat untuk prodi saintek dipegang oleh prodi keperawatan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Keketatannya mencapai 0,99 persen. Artinya, dari 100 pendaftar hanya satu orang yang diterima.

”Sangat-sangat ketat. Rata-rata secara nasional 19,8 persen. Ini satu persen,” ungkapnya. 
Keketatan ini juga terjadi di prodi Teknik Informatika Universitas Padjadjaran (Unpad).

Persentasenya mencapai 1,09 persen. Disusul Gizi Universitas Sumatera Utara (USU) 1,16 persen, Farmasi Universitas Diponegoro (Undip) 1,32 persen, dan Ilmu Komputer Universitas Negeri Jakarta (UNJ) 1,42 persen.

Sementara untuk prodi Soshum, keketatan tertinggi dipegang oleh Ilmu Komunikasi UNJ dengan 0,94 persen. Kemudian, Ilmu Komunikasi Unpad 1,02 persen, Manajemen Unpad 1,06 persen, Manajemen UNJ 1,08 persen, dan Manajemen Universitas Negeri Medan 1,19 persen. 
Ashari mewanti-wanti, lolos SNMPTN ini bukan berarti sudah diterima di PTN yang dituju.

Baca Juga:  Dana Ilegal Ganggu Stabilitas Negara AS

Mereka harus lolos verifikasi data akademik yang dilakukan oleh PTN masing-masing. Karenanya, para siswa wajib melakukan daftar ulang. Siswa disarankan untuk membaca peraturan mahasiswa baru di PTN tujuan untuk mengetahui detailnya.

Sementara itu Direktur Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo meminta agar siswa yang lolos SNMPTN melakukan daftar ulang. Bila tidak, maka peserta akan disanksi. Yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada 2022-2024.

”Saran bagi yang diterima SNMPTN, ya daftar ulang. Tidak ada solusi lain, kecuali tidak akan masuk PTN,” tegasnya.(mia/jpg)
 

Editor : Edwar Yaman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022 diumumkan, Selasa (29/3). Sebanyak 120.643 siswa dari total pendaftar 612.049 siswa telah dinyatakan lolos seleksi. Bagi 490.406 siswa yang belum lolos SNMPTN, Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT) Mochammad Ashari meminta agar tidak perlu berkecil hati.

"Karena masih akan ada jalur penerimaan berikutnya, yaitu UTBK SBMPTN," ujar Ashari dalam konferensi pers, Selasa(29/3).

Adapun dari jumlah peserta yang lolos tersebut, 29,48 persen atau 35.570 orang merupakan peserta dengan KIP Kuliah. Mereka merupakan calon penerima bantuan biaya pendidikan tinggi dari pemerintah.

”Daya tampung dari 125 PTN adalah 122.651. Rata-rata 20 persen,” ujar Ashari.

Dia merinci, rekor penerima mahasiswa baru terbanyak tahun ini dipegang oleh Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang. Jumlah penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN ini mencapai 3.445 orang. Disusul, Universitas Negeri Semarang 3.083 orang. Lalu, Universitas Pendidikan Indonesia dengan 3.038 orang, Universitas Lampung 3.027 orang, dan Universitas Negeri Padang 2.867 orang.

Baca Juga:  Sisa Kuota 17 Ribu Diisi JCH Cadangan, 12 Mei Kloter Pertama Terbang ke Saudi

Selanjutnya, ada Universitas Negeri Surabaya dengan 2.857 orang, Universitas Gadjah Mada 2.690 orang, Universitas Negeri Makassar 2.475 orang, Universitas Malikussaleh 2.402 orang, dan Universitas Jember 2.380 orang.

Kemudian, mengenai keketatan, tahun ini persaingan terketat untuk prodi saintek dipegang oleh prodi keperawatan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Keketatannya mencapai 0,99 persen. Artinya, dari 100 pendaftar hanya satu orang yang diterima.

”Sangat-sangat ketat. Rata-rata secara nasional 19,8 persen. Ini satu persen,” ungkapnya. 
Keketatan ini juga terjadi di prodi Teknik Informatika Universitas Padjadjaran (Unpad).

Persentasenya mencapai 1,09 persen. Disusul Gizi Universitas Sumatera Utara (USU) 1,16 persen, Farmasi Universitas Diponegoro (Undip) 1,32 persen, dan Ilmu Komputer Universitas Negeri Jakarta (UNJ) 1,42 persen.

Sementara untuk prodi Soshum, keketatan tertinggi dipegang oleh Ilmu Komunikasi UNJ dengan 0,94 persen. Kemudian, Ilmu Komunikasi Unpad 1,02 persen, Manajemen Unpad 1,06 persen, Manajemen UNJ 1,08 persen, dan Manajemen Universitas Negeri Medan 1,19 persen. 
Ashari mewanti-wanti, lolos SNMPTN ini bukan berarti sudah diterima di PTN yang dituju.

Baca Juga:  PAW, PDIP Sudah 3 Kali Surati KPU

Mereka harus lolos verifikasi data akademik yang dilakukan oleh PTN masing-masing. Karenanya, para siswa wajib melakukan daftar ulang. Siswa disarankan untuk membaca peraturan mahasiswa baru di PTN tujuan untuk mengetahui detailnya.

Sementara itu Direktur Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo meminta agar siswa yang lolos SNMPTN melakukan daftar ulang. Bila tidak, maka peserta akan disanksi. Yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada 2022-2024.

”Saran bagi yang diterima SNMPTN, ya daftar ulang. Tidak ada solusi lain, kecuali tidak akan masuk PTN,” tegasnya.(mia/jpg)
 

Editor : Edwar Yaman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari