Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Tercium Aroma Bensin sebelum Ledakan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — "Allahu Akbar, Allahu Akbar…Astaghfirullah..!! Pertamina kebakaran, Pertamina meledak." Teriakan panik itu erdengar berkali-kali saat kilang Pertamina RU VI Balongan terbakar Senin (29/3) sekitar pukul 01.00. Warga yang tinggal di dekat lokasi kebakaran berlarian menyelamatkan diri. Suasana dini hari itu begitu mencekam.  

Kepanikan saat kebakaran terekam dalam video yang beredar di media sosial (medsos). Api tampak membubung tinggi. Saking besarnya api, langit di Balongan tampak memerah. Hingga kemarin, penyebab kebakaran belum diketahui. Meski demikian, beberapa jam sebelum kebakaran, warga sekitar mencium bau bensin yang sangat menyengat. Aroma tak mengenakkan itu masuk ke rumah-rumah warga Desa Sukaurip. Warga menduga terjadi kebocoran di kilang Pertamina Balongan.

Sekitar pukul 22.00, puluhan warga bergegas menuju Kantor Humas Pertamina RU VI Balongan. Mereka hendak memprotes bau BBM yang mengganggu pernapasan itu. "Bau apa ini? Bensin Pertamina. Dari pihak Pertamina mana? Nggak ada ini. Mau diviralin? Penanganannya lambat ini," sebut warga dalam video yang beredar. Nah, sekitar satu jam setelah aksi warga itulah, terjadi ledakan dan kebakaran.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun, 20 orang dikabarkan mengalami luka-luka. Sekitar 200 warga yang tinggal di dekat kilang Pertamina terpaksa mengungsi ke Pendapa Kabupaten Indramayu. Ada juga sekitar 400 orang yang mengungsi ke Islamic Center Indramayu. Lalu, 350 orang memilih tinggal sementara di area GOR Perumahan Bumi Patra. Pertamina dan Pemda Indramayu menyuplai kebutuhan logistik untuk pengungsi.

Baca Juga:  Siswi SDLB Sri Mujibab Juara 2 Tolak Peluru KOSN

Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, dugaan sementara penyebab kebakaran adalah kebocoran tangki. Rembesan BBM yang bocor itu diduga tersulut petir. Sebab, saat itu cuaca tengah hujan disertai petir. Dofiri memastikan, situasi sudah terkendali.

"Api di lokasi kejadian sudah dilokalisir," katanya seperti dilansir Radar Cirebon (JPG).

Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengonfirmasi bahwa tangki T-301 di area kilang Balongan, Indramayu, terbakar pada pukul 00.45 WIB kemarin (29/3). Nicke menegaskan bahwa penyebab kebakaran belum diketahui.

"Sampai sejauh ini masih dilakukan investigasi," ujar Nicke dalam konferensi pers kemarin.

Menurut Nicke, fokus pertama Pertamina adalah menyelesaikan kondisi darurat di lapangan. Pertamina tengah mengantisipasi agar api tidak menjalar ke area lain.

"Sebelumnya kami langsung melakukan normal shutdown pada kilang tersebut sehingga ada pengendalian arus minyak agar tidak meluas," bebernya.

Nicke menyebutkan, sekitar pukul 10.00 api sudah bisa dilokalisasi di area tanggul yang berada di dekat tangki. Sepuluh mobil pemadam kebakaran dari Pertamina Group ditambah dengan bantuan Pemda Indramayu dikerahkan untuk menjinakkan api.

Baca Juga:  OK Sulit

"Untuk pemadaman, kami menggunakan foam dan sampai saat ini terus melakukan upaya pendinginan di area sekitar," urainya.

Nicke menggarisbawahi bahwa kebakaran hanya menimpa tangki T-301 yang merupakan tangki storage. Untuk equipment utama dalam kilang yang digunakan untuk proses produksi, Nicke menegaskan statusnya aman.

"Sehingga kilang bisa dioperasikan lagi setelah api berhasil dipadamkan. Panic buying tidak perlu karena kami pastikan pasokan dan distribusi lancar," urainya.

Nicke menegaskan, selain tangki storage T-301 yang terbakar, Pertamina memiliki tangki-tangki lain dengan kapasitas sama. Tangki itu bisa segera dipakai ketika kilang siap beroperasi.

"Sehingga tidak akan ada kendala signifikan terkait suplai," bebernya.

Klaim Pasokan BBM Aman
Nicke menegaskan, kebakaran itu tidak sampai mengganggu pasokan BBM. Pertamina, jelas Nicke, akan mengoptimalkan produk dari kilang-kilang lain. Pertamina juga akan menyuplai langsung ke tempat-tempat yang biasa disuplai kilang Balongan, terutama ke DKI Jakarta dan Cikampek. "Dalam pola suplai, kami memiliki pola skenario emergency," ujarnya.
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — "Allahu Akbar, Allahu Akbar…Astaghfirullah..!! Pertamina kebakaran, Pertamina meledak." Teriakan panik itu erdengar berkali-kali saat kilang Pertamina RU VI Balongan terbakar Senin (29/3) sekitar pukul 01.00. Warga yang tinggal di dekat lokasi kebakaran berlarian menyelamatkan diri. Suasana dini hari itu begitu mencekam.  

Kepanikan saat kebakaran terekam dalam video yang beredar di media sosial (medsos). Api tampak membubung tinggi. Saking besarnya api, langit di Balongan tampak memerah. Hingga kemarin, penyebab kebakaran belum diketahui. Meski demikian, beberapa jam sebelum kebakaran, warga sekitar mencium bau bensin yang sangat menyengat. Aroma tak mengenakkan itu masuk ke rumah-rumah warga Desa Sukaurip. Warga menduga terjadi kebocoran di kilang Pertamina Balongan.

- Advertisement -

Sekitar pukul 22.00, puluhan warga bergegas menuju Kantor Humas Pertamina RU VI Balongan. Mereka hendak memprotes bau BBM yang mengganggu pernapasan itu. "Bau apa ini? Bensin Pertamina. Dari pihak Pertamina mana? Nggak ada ini. Mau diviralin? Penanganannya lambat ini," sebut warga dalam video yang beredar. Nah, sekitar satu jam setelah aksi warga itulah, terjadi ledakan dan kebakaran.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun, 20 orang dikabarkan mengalami luka-luka. Sekitar 200 warga yang tinggal di dekat kilang Pertamina terpaksa mengungsi ke Pendapa Kabupaten Indramayu. Ada juga sekitar 400 orang yang mengungsi ke Islamic Center Indramayu. Lalu, 350 orang memilih tinggal sementara di area GOR Perumahan Bumi Patra. Pertamina dan Pemda Indramayu menyuplai kebutuhan logistik untuk pengungsi.

- Advertisement -
Baca Juga:  Giliran Hendri Sandra Salip Paisal

Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, dugaan sementara penyebab kebakaran adalah kebocoran tangki. Rembesan BBM yang bocor itu diduga tersulut petir. Sebab, saat itu cuaca tengah hujan disertai petir. Dofiri memastikan, situasi sudah terkendali.

"Api di lokasi kejadian sudah dilokalisir," katanya seperti dilansir Radar Cirebon (JPG).

Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengonfirmasi bahwa tangki T-301 di area kilang Balongan, Indramayu, terbakar pada pukul 00.45 WIB kemarin (29/3). Nicke menegaskan bahwa penyebab kebakaran belum diketahui.

"Sampai sejauh ini masih dilakukan investigasi," ujar Nicke dalam konferensi pers kemarin.

Menurut Nicke, fokus pertama Pertamina adalah menyelesaikan kondisi darurat di lapangan. Pertamina tengah mengantisipasi agar api tidak menjalar ke area lain.

"Sebelumnya kami langsung melakukan normal shutdown pada kilang tersebut sehingga ada pengendalian arus minyak agar tidak meluas," bebernya.

Nicke menyebutkan, sekitar pukul 10.00 api sudah bisa dilokalisasi di area tanggul yang berada di dekat tangki. Sepuluh mobil pemadam kebakaran dari Pertamina Group ditambah dengan bantuan Pemda Indramayu dikerahkan untuk menjinakkan api.

Baca Juga:  Diskusi dengan Hatta Rajasa, Ketua Dewan Pers: Verifikasi Faktual SMSI Masih Berjalan

"Untuk pemadaman, kami menggunakan foam dan sampai saat ini terus melakukan upaya pendinginan di area sekitar," urainya.

Nicke menggarisbawahi bahwa kebakaran hanya menimpa tangki T-301 yang merupakan tangki storage. Untuk equipment utama dalam kilang yang digunakan untuk proses produksi, Nicke menegaskan statusnya aman.

"Sehingga kilang bisa dioperasikan lagi setelah api berhasil dipadamkan. Panic buying tidak perlu karena kami pastikan pasokan dan distribusi lancar," urainya.

Nicke menegaskan, selain tangki storage T-301 yang terbakar, Pertamina memiliki tangki-tangki lain dengan kapasitas sama. Tangki itu bisa segera dipakai ketika kilang siap beroperasi.

"Sehingga tidak akan ada kendala signifikan terkait suplai," bebernya.

Klaim Pasokan BBM Aman
Nicke menegaskan, kebakaran itu tidak sampai mengganggu pasokan BBM. Pertamina, jelas Nicke, akan mengoptimalkan produk dari kilang-kilang lain. Pertamina juga akan menyuplai langsung ke tempat-tempat yang biasa disuplai kilang Balongan, terutama ke DKI Jakarta dan Cikampek. "Dalam pola suplai, kami memiliki pola skenario emergency," ujarnya.
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari