Senin, 7 April 2025
spot_img

Riau Segera Punya Pusat Konservasi Harimau Sumatera

PEKANBARU (RIAU POS.CO)- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bekerjasama dengan Yayasan Arsari Djojohadikusumo dan Konservasi Keanekaragaman Hayati berencana akan membangun pusat konservasi Harimau Sumatera.

Kepala BBKSDA Riau, Suharyono mengatakan, pembangunan pusat Konservasi Harimau Sumatera akan dilaksanakan di Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil, Desa Tasik Betung, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak. Dimana areal kerjasama meliputi juga di Suaka Margasatwa Bukit Batu, Desa Temiang, Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis.

"Adapun kerjasama ini dilakukan terutama untuk konservasi  spicies dan habitat Harimau Sumatera khususnya pada habitat ekosistem rawa gambut," ujar Suharyono, Rabu (29/7/2020). 

Menurut Suharyono, latar belakang dari kerjasama ini adalah intensitas konflik Harimau Sumatera dan manusia yang sering terjadi di Provinsi Riau, belum adanya tempat rehabilitasi Harimau Sumatera di Provinsi Riau, tingginya ancaman perburuan dan aktivitas ilegal, perubahan dan degradasi serta fragmentasi habitat yang terjadi. 

Baca Juga:  Terjangan Covid-19 Tak Surutkan Geliat Wisata

Dan sebagai akibat dari menyempitnya habitat karena peralihan kawasan menjadi perkebunan, pemukiman dan HTI sehingga area jelajahnya (HS) menjadi terbatas dan sebagian besar berada di luar kawasan konservasi.

"Dengan melihat permasalahan yang terjadi selama ini terhadap Harimau Sumatera, maka pembangunan pusat konservasi Harimau Sumatera di Provinsi Riau harus segera direalisasikan," harapnya.

Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra

PEKANBARU (RIAU POS.CO)- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bekerjasama dengan Yayasan Arsari Djojohadikusumo dan Konservasi Keanekaragaman Hayati berencana akan membangun pusat konservasi Harimau Sumatera.

Kepala BBKSDA Riau, Suharyono mengatakan, pembangunan pusat Konservasi Harimau Sumatera akan dilaksanakan di Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil, Desa Tasik Betung, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak. Dimana areal kerjasama meliputi juga di Suaka Margasatwa Bukit Batu, Desa Temiang, Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis.

"Adapun kerjasama ini dilakukan terutama untuk konservasi  spicies dan habitat Harimau Sumatera khususnya pada habitat ekosistem rawa gambut," ujar Suharyono, Rabu (29/7/2020). 

Menurut Suharyono, latar belakang dari kerjasama ini adalah intensitas konflik Harimau Sumatera dan manusia yang sering terjadi di Provinsi Riau, belum adanya tempat rehabilitasi Harimau Sumatera di Provinsi Riau, tingginya ancaman perburuan dan aktivitas ilegal, perubahan dan degradasi serta fragmentasi habitat yang terjadi. 

Baca Juga:  Bappeda Bengkalis Sampaikan Usulan PLBN Muntai Barat ke Pusat

Dan sebagai akibat dari menyempitnya habitat karena peralihan kawasan menjadi perkebunan, pemukiman dan HTI sehingga area jelajahnya (HS) menjadi terbatas dan sebagian besar berada di luar kawasan konservasi.

"Dengan melihat permasalahan yang terjadi selama ini terhadap Harimau Sumatera, maka pembangunan pusat konservasi Harimau Sumatera di Provinsi Riau harus segera direalisasikan," harapnya.

Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Riau Segera Punya Pusat Konservasi Harimau Sumatera

PEKANBARU (RIAU POS.CO)- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bekerjasama dengan Yayasan Arsari Djojohadikusumo dan Konservasi Keanekaragaman Hayati berencana akan membangun pusat konservasi Harimau Sumatera.

Kepala BBKSDA Riau, Suharyono mengatakan, pembangunan pusat Konservasi Harimau Sumatera akan dilaksanakan di Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil, Desa Tasik Betung, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak. Dimana areal kerjasama meliputi juga di Suaka Margasatwa Bukit Batu, Desa Temiang, Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis.

"Adapun kerjasama ini dilakukan terutama untuk konservasi  spicies dan habitat Harimau Sumatera khususnya pada habitat ekosistem rawa gambut," ujar Suharyono, Rabu (29/7/2020). 

Menurut Suharyono, latar belakang dari kerjasama ini adalah intensitas konflik Harimau Sumatera dan manusia yang sering terjadi di Provinsi Riau, belum adanya tempat rehabilitasi Harimau Sumatera di Provinsi Riau, tingginya ancaman perburuan dan aktivitas ilegal, perubahan dan degradasi serta fragmentasi habitat yang terjadi. 

Baca Juga:  Pandemi Covid-19 di Indonesia, Australia Sementara Tarik Dubes

Dan sebagai akibat dari menyempitnya habitat karena peralihan kawasan menjadi perkebunan, pemukiman dan HTI sehingga area jelajahnya (HS) menjadi terbatas dan sebagian besar berada di luar kawasan konservasi.

"Dengan melihat permasalahan yang terjadi selama ini terhadap Harimau Sumatera, maka pembangunan pusat konservasi Harimau Sumatera di Provinsi Riau harus segera direalisasikan," harapnya.

Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra

PEKANBARU (RIAU POS.CO)- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bekerjasama dengan Yayasan Arsari Djojohadikusumo dan Konservasi Keanekaragaman Hayati berencana akan membangun pusat konservasi Harimau Sumatera.

Kepala BBKSDA Riau, Suharyono mengatakan, pembangunan pusat Konservasi Harimau Sumatera akan dilaksanakan di Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil, Desa Tasik Betung, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak. Dimana areal kerjasama meliputi juga di Suaka Margasatwa Bukit Batu, Desa Temiang, Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis.

"Adapun kerjasama ini dilakukan terutama untuk konservasi  spicies dan habitat Harimau Sumatera khususnya pada habitat ekosistem rawa gambut," ujar Suharyono, Rabu (29/7/2020). 

Menurut Suharyono, latar belakang dari kerjasama ini adalah intensitas konflik Harimau Sumatera dan manusia yang sering terjadi di Provinsi Riau, belum adanya tempat rehabilitasi Harimau Sumatera di Provinsi Riau, tingginya ancaman perburuan dan aktivitas ilegal, perubahan dan degradasi serta fragmentasi habitat yang terjadi. 

Baca Juga:  Sopir Ugal-ugalan, 17 Pekerja Luka-Luka

Dan sebagai akibat dari menyempitnya habitat karena peralihan kawasan menjadi perkebunan, pemukiman dan HTI sehingga area jelajahnya (HS) menjadi terbatas dan sebagian besar berada di luar kawasan konservasi.

"Dengan melihat permasalahan yang terjadi selama ini terhadap Harimau Sumatera, maka pembangunan pusat konservasi Harimau Sumatera di Provinsi Riau harus segera direalisasikan," harapnya.

Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari