RIAUPOS.CO – Anda pencinta kopi? Jika jawabannya ya, pernahkah merasakan sakit kepala setelah mengonsumsinya? Ternyata kebiasaan minum kopi juga bisa menyebabkan sakit kepala yang dinamakan sebagai sakit kepala kafein (caffeine headache).
Kebiasaan minum kopi, asalkan dikonsumsi tanpa krim dan gula, merupakan hal yang baik. Pasalnya, kopi diketahui punya banyak manfaat bagi kesehatan, seperti untuk kesehatan organ hati, mengurangi risiko depresi, dan meningkatkan konsentrasi.
Mengenal sakit kepala akibat kafein
Kafein merupakan salah satu zat utama yang terkandung di dalam kopi dan merupakan zat jenis psikoaktif. Artinya, zat tersebut menstimulasi aktivitas otak, sehingga orang yang mengonsumsi kafein dapat berkonsentrasi dengan baik dan tak cepat merasa lelah.
Namun, jika Anda mengonsumsi kafein dalam jumlah yang banyak secara terus-menerus, tubuh Anda akan terbiasa dengan kafein dan akan merasa â€terganggu†jika tak mendapat kafein seperti biasanya. Oleh sebab itu, para penggemar kopi yang tak mengonsumsi kopi dalam porsi rutinnya sering merasa lemas dan sakit kepala.
Keluhan tersebut didasari karena kafein menyebabkan pembuluh darah di otak cenderung menyempit, dan pembuluh darah itu akan melebar secara mendadak jika tak mendapat kafein seperti biasanya. Perubahan aliran darah di otak yang tiba-tiba itulah yang menyebabkan ketidaknyaman dan sakit kepala.
Akan tetapi, meski bisa mencetuskan sakit kepala, kafein juga dapat digunakan secara medis untuk membantu meringankan beberapa jenis sakit kepala. Salah satunya adalah migrain, di mana sakit kepala pada penderitanya biasanya justru akan berkurang dengan konsumsi kafein pada obat, teh, atau kopi.
Agar kopi tak menyebabkan sakit kepala
Untuk menghindari sakit kepala akibat kafein, tapi tak ingin berhenti mengonsumsi kopi, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan Di antaranya adalah:
1. Batasi jumlah kopi
Minum kopi setiap hari boleh-boleh saja, asal porsinya tak terlalu banyak. Secara medis, seseorang sebaiknya tak mengonsumsi kafein lebih dari 250 miligram sehari (250 miligram kafein setara dengan sekitar 720 mililiter kopi).
2. Minum air putih dalam jumlah cukup
Dehidrasi dapat memicu sakit kepala. Oleh karena itu, pastikan untuk minum air putih setidaknya 1,5 liter tiap hari.
Selain itu, biasakan untuk selalu mengonsumsi setidaknya 200 mililiter air putih setiap kali selesai menikmati secangkir kopi. Hal tersebut efektif untuk membantu mencegah sakit kepala akibat kafein.
3. Pertimbangkan konsumsi kopi decaf
Sebagian orang menyukai kopi karena efek kafeinnya yang dapat meningkatkan konsentrasi, membuat lebih tenang, dan dapat beraktivitas dengan optimal. Sebagian lagi menyukai kopi semata-mata karena rasa pahitnya yang nikmat.
Jika Anda terbiasa minum kopi hanya karena menyukai rasanya saja, kopi decaf dapat menjadi pilihan yang baik. Kopi decaf memiliki rasa yang sama dengan kopi pada umumnya, tapi jenis ini memiliki kadar kafein yang sangat rendah. Dengan demikian, sakit kepala akibat kafein bisa dihindari.
4. Minum kopi pada jam yang tepat
Banyak orang suka minum kopi di pagi hari atau saat akan memulai kerja sebagai mood booster. Hal ini sebenarnya tak terlalu tepat karena berbagai jenis hormon dan sel dalam tubuh secara alamiah sudah mempersiapkan diri untuk melakukan aktivitas pada pagi hari, sehingga minum kopi pada waktu tersebut tak memberi banyak manfaat.
Sebaiknya, minum kopi dilakukan pada sekitar pukul 10-11 atau 15-16. Pada waktu tersebut, kopi dapat berkontribusi membantu mengurangi rasa lelah, sehingga Anda bisa tetap semangat bekerja.
Jika dilakukan dengan tepat, minum kopi memang dapat memberi manfaat untuk Anda. Namun, hindari konsumsi berlebih agar terhindar dari sakit kepala akibat kafein. Satu lagi, pilih juga juga waktu yang tepat dalam mengonsumsinya, agar manfaatnya pun bisa Anda rasakan secara maksimal.(MS/ RVS/)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Deslina