Minggu, 7 Juli 2024

Lansia Sehat, Indonesia Kuat

Banyak yang bertanya, berapa sih usia yang dikategorikan sebagai lansia? Jawabannya, Indonesia membuat kategori lansia sesuai dengan ketentuan dari WHO, yaitu berusia 60 tahun keatas. Meskipun di negara barat ditentukan pada usia 65 tahun keatas. Lantas perubahan fisik apa yang kemudian dialami ketika sudah memasuki usia tersebut? Lambat laun melalui proses menua terjadi penurunan kemampuan sel-sel tubuh dalam berfungsi optimal sehingga kapasitas fungsional seseorang juga akan menurun.

Sering dijumpai pada warga lansia terjadi penurunan daya ingat dan kemampuan berpikir (demensia), penurunan tajam penglihatan akibat pengapuran lensa (katarak), penurunan pendengaran akibat gangguan sel-sel syaraf di telinga, penurunan komposisi massa otot dan peningkatan lemak, penurunan kepadatan tulang (osteoporosis), penurunan elastisitas kulit, penurunan daya pompa jantung, dan penurunan fungsi ginjal. Kesemuanya itu akan berdampak pada menurunnya produktivitas seorang warga lansia.

- Advertisement -

Apakah perubahan fisik dan penurunan fungsi dari tubuh ini adalah hal yang pasti terjadi ketika memasuki usia tersebut, atau sebenarnya bisa kita cegah atau perlambat Dok?

Proses menua disebabkan adanya penumpukan kerusakan sel yang terjadi secara alamiah tetapi kecepatan perbaikan kerusakan yang diatur oleh faktor genetik sehingga berbeda-beda pada masing-masing individu. Semakin banyak sel yang rusak dalam tubuh seseorang semakin tinggi kemungkinan ia mengalami sindrom kerentaan, disabilitas (kecacatan), dan penyakit. Selain faktor genetik, faktor lain yang berperan dalam kecepatan proses menua adalah lingkungan (nutrisi dan gaya hidup).

Sejauh yang Dokter tangani, biasanya keluhan apa yang terjadi pada lansia?

- Advertisement -

Untuk rawat jalan, biasanya datang dengan keluhan lemas tidak bertenaga, tidak selera makan, sakit maag, mudah tidak cocok dengan makan tertentu, sering lupa, sulit tidur, gizi kurang. Untuk rawat inap, biasanya ACS bingung, tidak nyambung, cenderung tidur, imobilisasi (tidak dapat bergerak >3x24jam), malnutrisi, hipoalbuminemia gangguan elektrolit, anemia, ulcus decubitus, pneumonia, ISK.

Lalu gimana sih dok, supaya lansia itu bisa tetap sehat meski di usia lanjut?

Seseorang yang mengkonsumsi makanan sehat dengan nutrisi seimbang dan menjalani gaya hidup sehat dan menjalani gaya hidup sehat seperti rajin berolahraga dan tidak merokok akan mengalami perlambatan proses kerusakan sel dalam tubuhnya sehingga kecepatan proses menua pun akan melambat. Sebaliknya, jika seseorang banyak mengkonsumsi makanan tidak sehat dan sedikit nutrisi (makanan instan, junk food, dsb), jarang berolahraga, dan banyak merokok, akan meningkatkan proses kerusakan sel dalam tubuhnya sehingga proses menua akan semakin cepat terjadi. Perbedaan kecepatan proses menua ini akan tampak dengan jelas dan dapat dibedakan menjadi proses menua yang sehat (healthy aging) dan proses menua yang sakit (pathological aging).

Baca Juga:  Gubri Belum Dimintai Keterangan 

Apakah kebiasaan ini harus dibangun sejak muda, atau yang terlanjur memasuki usia tua, juga masih memiliki harapan untuk tubuh yang sehat?

Iya benar, akan lebih baik kebiasaan tersebut dapat diterapkan sedari muda, bahkan sejak masa prasekolah sehingga saat berusia tua telah mendarah daging dan menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari yang otomatis dilakukan tanpa beban.

Paradigma gaya hidup sehat sejak usia dini ini juga tengah digencarkan oleh WHO agar tercapai healthy aging yang menyeluruh pada semua lansia di seluruh dunia.

Kita tahu ada beberapa susu dan suplemen yang diperuntukkan bagi lansia. Dokter melihatnya seperti apa?

Susu dan suplemen adalah pelengkap nutrisi bagi lansia, tetapi yang utama adalah mengkonsumsi makanan sehat dengan nutrisi seimbang. Hal ini yang sering dipahami berbeda oleh lansia dan keluarganya, ketika lansia tidak mau makan malah diberikan susu atau suplemen yang berdampak semakin buruk pada selera makan pasien, perut semakin sebah kembung diare/sulit BAB dan gangguan nutrisi.

Dok, tentunya penanganan untuk lansia akan berbeda dengan mereka di usia produktif. Lalu apakah jika mereka terkena penyakit parah, itu pengobatannya seperti apa? Karena ada beberapa kasus yang kami temukan, misalkan ada tumor, itu dokternya tidak menyarankan untuk operasi. Menurut dokter bagaimana?

Prinsip penanganan dasar sama dengan ilmu penyakit dalam, dengan penambahan pendekatan yang paripurna, holistik dan bersifat individual. Pertimbangan multipatologi dapat bersifat kronik degeneratif terkait proses menua dan akut (timbul mendadak) seperti infeki saluran nafas, polifarmasi dengan risiko interaksi dan efek samping, gejala penyakit yang tidak khas atau tersembunyi. Seperti gunung es di lautan, misalnya infeksi paru sering tidak disertai gejala batuk atau demam tetapi nafsu makan menurun, komunikasi tidak nyambung atau cenderung lebih banyak tidur, cadangan fungsi organ yang menurun yang berakibat penyembuhan penyakit lebih lama dari orang muda, dukungan pengasuh (caregiver) dan dukungan sosial (supporting system). Usia lanjut bukan satu-satunya pertimbangan untuk dilakukan suatu tindakan/operasi, banyak faktor lain yang juga berperan seperti kondisi kerentaan, penyakit penyerta, kapasitas fungsi organ, nutrisi, dll.  

Baca Juga:  Raffi Ahmad: Gue Mau Berobat

Ada beberapa pendapat seperti ini dok: "ah, kan udah tua udah mau meninggal juga. Ngapain sih harus minum obat ini itu, terapi ini itu," dokter pernah bertemu pasien yang seperti ini gak? Lalu tanggapan dokter bagaimana?

Saya jarang mendengar pendapat itu dari pasien lansia, pendapat itu saya sering dengar dari keluarganya. Pasien lansia berhak untuk hidup sehat di masa tuanya. Saya sering bilang ke pasien dan keluarga, bahwasanya kematian itu pasti akan datang kepada kita kalau sudah waktunya yang tidak melihat usia kita berapa. Usaha kita adalah berusaha tetap sehat sampai saat kematian itu tiba. Good quality of death. Jadi stop ageism dari sekarang.

Terkadang sebagai keluarga dari si lansia, itu juga sulit untuk mengarahkan orang tua atau keluarganya yang lansia untuk hidup sehat. Nah tips dari Dokter seperti apa?

Tips dari saya adalah memberi makna dan tujuan dari hidup sehat itu, misalnya kalau sehat bisa lancar beribadah, bisa berbagi kebijaksanaan dengan anak/cucu/orang-orang sekitar, dll. Kalau sudah ada makna dan tujuan dari hidup sehat, akan lebih mudah mengajak lansia untuk hidup sehat.

Tapi tentunya membangun tubuh yang kuat saat usia lanjut bisa dilakukan sejak dini ya dok. Nah kebiasaan apa yang Dokter sarankan supaya tetap sehat meski di usia lanjut?

Berbagai penyakit yang terjadi pada warga lansia dapat dicegah dengan perilaku atau gaya hidup yang sehat. Untuk mewujudkan gaya hidup sehat, dibutuhkan sejumlah langkah yang dapat disingkat dengan akronim "BAHAGIA", yaitu:

• Berat badan dijaga
• Atur makanan seimbang
• Hindari faktor risiko,
• Agar tetap berguna kembangkan hobi, temukan makna
• Gerak badan teratur
• Iman dan takwa ditingkatkan
• Awasi kesehatan secara periodik.***

dr Roni Risdianto G Sp PD K-GER, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Geriatri RS Awal Bros Pekanbaru

Banyak yang bertanya, berapa sih usia yang dikategorikan sebagai lansia? Jawabannya, Indonesia membuat kategori lansia sesuai dengan ketentuan dari WHO, yaitu berusia 60 tahun keatas. Meskipun di negara barat ditentukan pada usia 65 tahun keatas. Lantas perubahan fisik apa yang kemudian dialami ketika sudah memasuki usia tersebut? Lambat laun melalui proses menua terjadi penurunan kemampuan sel-sel tubuh dalam berfungsi optimal sehingga kapasitas fungsional seseorang juga akan menurun.

Sering dijumpai pada warga lansia terjadi penurunan daya ingat dan kemampuan berpikir (demensia), penurunan tajam penglihatan akibat pengapuran lensa (katarak), penurunan pendengaran akibat gangguan sel-sel syaraf di telinga, penurunan komposisi massa otot dan peningkatan lemak, penurunan kepadatan tulang (osteoporosis), penurunan elastisitas kulit, penurunan daya pompa jantung, dan penurunan fungsi ginjal. Kesemuanya itu akan berdampak pada menurunnya produktivitas seorang warga lansia.

Apakah perubahan fisik dan penurunan fungsi dari tubuh ini adalah hal yang pasti terjadi ketika memasuki usia tersebut, atau sebenarnya bisa kita cegah atau perlambat Dok?

Proses menua disebabkan adanya penumpukan kerusakan sel yang terjadi secara alamiah tetapi kecepatan perbaikan kerusakan yang diatur oleh faktor genetik sehingga berbeda-beda pada masing-masing individu. Semakin banyak sel yang rusak dalam tubuh seseorang semakin tinggi kemungkinan ia mengalami sindrom kerentaan, disabilitas (kecacatan), dan penyakit. Selain faktor genetik, faktor lain yang berperan dalam kecepatan proses menua adalah lingkungan (nutrisi dan gaya hidup).

Sejauh yang Dokter tangani, biasanya keluhan apa yang terjadi pada lansia?

Untuk rawat jalan, biasanya datang dengan keluhan lemas tidak bertenaga, tidak selera makan, sakit maag, mudah tidak cocok dengan makan tertentu, sering lupa, sulit tidur, gizi kurang. Untuk rawat inap, biasanya ACS bingung, tidak nyambung, cenderung tidur, imobilisasi (tidak dapat bergerak >3x24jam), malnutrisi, hipoalbuminemia gangguan elektrolit, anemia, ulcus decubitus, pneumonia, ISK.

Lalu gimana sih dok, supaya lansia itu bisa tetap sehat meski di usia lanjut?

Seseorang yang mengkonsumsi makanan sehat dengan nutrisi seimbang dan menjalani gaya hidup sehat dan menjalani gaya hidup sehat seperti rajin berolahraga dan tidak merokok akan mengalami perlambatan proses kerusakan sel dalam tubuhnya sehingga kecepatan proses menua pun akan melambat. Sebaliknya, jika seseorang banyak mengkonsumsi makanan tidak sehat dan sedikit nutrisi (makanan instan, junk food, dsb), jarang berolahraga, dan banyak merokok, akan meningkatkan proses kerusakan sel dalam tubuhnya sehingga proses menua akan semakin cepat terjadi. Perbedaan kecepatan proses menua ini akan tampak dengan jelas dan dapat dibedakan menjadi proses menua yang sehat (healthy aging) dan proses menua yang sakit (pathological aging).

Baca Juga:  Raffi Ahmad: Gue Mau Berobat

Apakah kebiasaan ini harus dibangun sejak muda, atau yang terlanjur memasuki usia tua, juga masih memiliki harapan untuk tubuh yang sehat?

Iya benar, akan lebih baik kebiasaan tersebut dapat diterapkan sedari muda, bahkan sejak masa prasekolah sehingga saat berusia tua telah mendarah daging dan menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari yang otomatis dilakukan tanpa beban.

Paradigma gaya hidup sehat sejak usia dini ini juga tengah digencarkan oleh WHO agar tercapai healthy aging yang menyeluruh pada semua lansia di seluruh dunia.

Kita tahu ada beberapa susu dan suplemen yang diperuntukkan bagi lansia. Dokter melihatnya seperti apa?

Susu dan suplemen adalah pelengkap nutrisi bagi lansia, tetapi yang utama adalah mengkonsumsi makanan sehat dengan nutrisi seimbang. Hal ini yang sering dipahami berbeda oleh lansia dan keluarganya, ketika lansia tidak mau makan malah diberikan susu atau suplemen yang berdampak semakin buruk pada selera makan pasien, perut semakin sebah kembung diare/sulit BAB dan gangguan nutrisi.

Dok, tentunya penanganan untuk lansia akan berbeda dengan mereka di usia produktif. Lalu apakah jika mereka terkena penyakit parah, itu pengobatannya seperti apa? Karena ada beberapa kasus yang kami temukan, misalkan ada tumor, itu dokternya tidak menyarankan untuk operasi. Menurut dokter bagaimana?

Prinsip penanganan dasar sama dengan ilmu penyakit dalam, dengan penambahan pendekatan yang paripurna, holistik dan bersifat individual. Pertimbangan multipatologi dapat bersifat kronik degeneratif terkait proses menua dan akut (timbul mendadak) seperti infeki saluran nafas, polifarmasi dengan risiko interaksi dan efek samping, gejala penyakit yang tidak khas atau tersembunyi. Seperti gunung es di lautan, misalnya infeksi paru sering tidak disertai gejala batuk atau demam tetapi nafsu makan menurun, komunikasi tidak nyambung atau cenderung lebih banyak tidur, cadangan fungsi organ yang menurun yang berakibat penyembuhan penyakit lebih lama dari orang muda, dukungan pengasuh (caregiver) dan dukungan sosial (supporting system). Usia lanjut bukan satu-satunya pertimbangan untuk dilakukan suatu tindakan/operasi, banyak faktor lain yang juga berperan seperti kondisi kerentaan, penyakit penyerta, kapasitas fungsi organ, nutrisi, dll.  

Baca Juga:  PWI Rohul Lakukan Penggalangan Dana

Ada beberapa pendapat seperti ini dok: "ah, kan udah tua udah mau meninggal juga. Ngapain sih harus minum obat ini itu, terapi ini itu," dokter pernah bertemu pasien yang seperti ini gak? Lalu tanggapan dokter bagaimana?

Saya jarang mendengar pendapat itu dari pasien lansia, pendapat itu saya sering dengar dari keluarganya. Pasien lansia berhak untuk hidup sehat di masa tuanya. Saya sering bilang ke pasien dan keluarga, bahwasanya kematian itu pasti akan datang kepada kita kalau sudah waktunya yang tidak melihat usia kita berapa. Usaha kita adalah berusaha tetap sehat sampai saat kematian itu tiba. Good quality of death. Jadi stop ageism dari sekarang.

Terkadang sebagai keluarga dari si lansia, itu juga sulit untuk mengarahkan orang tua atau keluarganya yang lansia untuk hidup sehat. Nah tips dari Dokter seperti apa?

Tips dari saya adalah memberi makna dan tujuan dari hidup sehat itu, misalnya kalau sehat bisa lancar beribadah, bisa berbagi kebijaksanaan dengan anak/cucu/orang-orang sekitar, dll. Kalau sudah ada makna dan tujuan dari hidup sehat, akan lebih mudah mengajak lansia untuk hidup sehat.

Tapi tentunya membangun tubuh yang kuat saat usia lanjut bisa dilakukan sejak dini ya dok. Nah kebiasaan apa yang Dokter sarankan supaya tetap sehat meski di usia lanjut?

Berbagai penyakit yang terjadi pada warga lansia dapat dicegah dengan perilaku atau gaya hidup yang sehat. Untuk mewujudkan gaya hidup sehat, dibutuhkan sejumlah langkah yang dapat disingkat dengan akronim "BAHAGIA", yaitu:

• Berat badan dijaga
• Atur makanan seimbang
• Hindari faktor risiko,
• Agar tetap berguna kembangkan hobi, temukan makna
• Gerak badan teratur
• Iman dan takwa ditingkatkan
• Awasi kesehatan secara periodik.***

dr Roni Risdianto G Sp PD K-GER, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Geriatri RS Awal Bros Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari