PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – DI tengah kenaikan kasus positif Covid-19, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat memanfaatkan telemedisin atau aplikasi layanan kesehatan. Sebab, tak semua kasus yang dipicu varian Omicron memerlukan layanan langsung di rumah sakit.
Jokowi menyebutkan, pada umumnya gejala kasus Covid-19 varian Omicron tidak membahayakan. Ketika hasil tes Covid-19 muncul dan menunjukkan positif tanpa ada gejala, masyarakat dipersilakan untuk isolasi mandiri di rumah selama lima hari.
"Bila bergejala batuk, pilek, demam, silakan gunakan laayanan telemedisin atau ke puskesmas atau ke dokter terdekat," katanya, kemarin (28/1).
Jumlah kasus positif harian Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Data terbaru kemarin mencapai 9.905 kasus, meningkat dari hari sebelumnya 8.077 kasus.
Dengan menggunakan telemedisin, lanjut Jokowi, beban di berbagai fasilitas kesehatan, mulai puskesmas sampai rumah sakit, bisa berkurang. Dengan demikian, fasilitas kesehatan bisa fokus melayani pasien Covid-19 bergejala berat. Juga, fokus melayani pasien penyakit lain yang membutuhkan pelayanan intensif.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menganjurkan pasien Covid-19 tanpa gejala untuk isolasi mandiri (isoman). Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga memberikan dukungan kepada para pasien isoman berupa layanan telekonsultasi dan paket obat gratis melalui 17 platform telemedisin.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr Siti Nadia Tarmizi menuturkan, pasien isoman bisa mendapatkan konsultasi dari 17 layanan telemedisin yang telah bekerja sama dengan Kemenkes. Yakni, Aido Health, Alodokter, Getwell, Good Doctor, Halodoc, Homecare24, Klik Dokter, KlinikGo, Lekasehat, linkSehat, Mdoc, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, Trustmedis, Vascular Indonesia, dan YesDok.
"Untuk mendapatkan layanan ini, pasien harus tes PCR di laboratorium yang terafiliasi dengan sistem New All Record (NAR) Kemenkes," tuturnya.
Setelah dinyatakan positif Covid-19, laboratorium tersebut akan melaporkan data hasil pemeriksaan ke database NAR Kemenkes. Begitu masuk database, secara otomatis pasien akan menerima pesan WhatsApp dari Kemenkes. "Kalau tidak menerima pesan WA, pasien bisa memeriksa NIK secara mandiri ke https://isoman.kemkes.go.id," jelasnya.
Begitu tahap itu dilalui, pasien bisa langsung melakukan konsultasi dengan dokter secara daring. Caranya, tinggal tekan link pesan WA dari Kemenkes atau link yang muncul saat pengecekan NIK mandiri. "Masukkan kode voucher dan langsung bisa konsultasi," tuturnya.
Setelah konsultasi itu, dokter akan memberikan resep digital sesuai kondisi pasien dan resep dapat ditebus melalui https://isoman.kemkes.go.id/pesan_obat. Namun, hanya pasien dengan kategori layak isoman yang akan mendapatkan obat dan vitamin gratis tersebut. "Ini paket obatnya gratis," jelasnya.
Ada dua kategori paket obat, yakni paket A dan paket B. Paket A ditujukan untuk pasien tanpa gejala yang obatnya terdiri atas multivitamin C, B, E, dan zinc 10 tablet. Lalu, paket B ditujukan untuk pasien dengan gejala ringan yang isinya berupa multivitamin C, B, E, zinc 10 tablet, Favipir 200 mg 40 kapsul, atau Molnupiravir 200 mg 40 tablet, serta parasetamol 500 mg. "Paket obat ini disesuaikan dengan resep dari setiap 17 layanan telemedisin," paparnya.
Layanan telemedisin itu menyasar pasien tanpa gejala dan gejala ringan. Juga yang berusia 18 tahun ke atas dengan kondisi rumah layak isoman. Sekaligus pemeriksaannya di wilayah Jabodetabek. "Domisilinya Jabodetabek juga," urainya.
Sementara itu, guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Tjandra Yoga Aditama menuturkan, Covid-19 varian Omicron BA.2 perlu mendapatkan perhatian. Varian Omicron itu dikenal sebagai Omicron yang menipu atau stealth Omicron.
"Khususnya karena adanya delesi fenomena S gene target failure (SGTF)," katanya, kemarin (28/1).
Fenomena tersebut menjadikan Omicron BA.2 dapat tidak terdeteksi oleh pemeriksaan PCR SGTF. Padahal, pemeriksaan jenis itu saat ini mulai diperbanyak di Indonesia.
Tjandra mengatakan, untuk sekarang jumlah kasus Omicron BA.2 di Indonesia masih amat kecil. "Tapi, kalau jumlahnya makin banyak, bukan tidak mungkin dapat memengaruhi kebijakan yang perlu diambil," jelasnya.
Tjandra mengatakan, di sejumlah negara kasus Omicron BA.2 semakin meningkat. Misalnya, di India dan Filipina. Selain itu, ada laporan peningkatan kasus Omicron BA.2 di Denmark, Inggris, dan Jerman.
Tjandra menuturkan, BA.2 merupakan salah satu jenis varian Omicron. Varian Omicron memiliki beberapa jenis, yaitu B.1.1.529, BA.1. BA.2, dan BA.3.
Data di GISAID (Global Initiative on Sharing All Influenza Data) per 25 Januari 2022 menunjukkan, 988,8 persen dari data yang ada adalah jenis Omicron BA.1. Meski begitu, jumlah negara yang melaporkan penemuan jenis Omicron BA.2 juga meningkat.
Dalam periode yang sama, data GISAID menyebutkan bahwa dari 372.680 sampel sequence yang dimasukkan dari berbagai negara, 332.155 sampel (89,1 persen) adalah varian Omicron. Kemudian, disusul varian Delta sebanyak 39.804 sampel (10,7 persen). Lalu, ada varian Gana 28 sampel, varian Alfa 4 sampel, kemudian varian Mu dan Lambda masing-masing 2 sampel.
Kesiapan Bali
Pemerintah terus memastikan kesiapan Bali menerima pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dan tamu negara untuk kegiatan internasional. Untuk itu, kemarin Menko PMK Muhadjir Effendy dan Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyono meninjau fasilitas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Kegiatan internasional yang bakal digelar dalam waktu dekat adalah Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 pada Mei mendatang. Menko PMK Muhadjir Effendy menjadi ketua panitia nasional kegiatan tersebut.
"Secara prosedur, tahap demi tahap sudah rapi," kata mantan Mendikbud itu.
Muhadjir mengatakan, perlu dilakukan prosedur yang baik untuk menyambut kedatangan PPLN. Khususnya antisipasi apabila ada sekitar 5.000 peserta yang hadir.
Titik yang ditinjau, antara lain, tempat tes PCR. Muhadjir mendapatkan penjelasan bahwa diperkirakan perlu waktu 1 jam 44 menit, mulai kedatangan sampai keluar bandara.
Termasuk sudah bisa mengetahui hasil swab PCR.(wan/lum/idr/c6/ttg/jpg/ted)