WONOGIRI (RIAUPOS.CO) – Oknum camat di Wonogiri berinisial S langsung dipecat gara-gara mengunggah video hot di aplikasi WhatsApp (WA). Video panas tersebut diduga diperankan oleh S dengan seorang wanita yang bukan istrinya.
Belum diketahui apakah S yang mengunggah video hot itu sebagai status di aplikasi WA pribadinya atau dijebak orang lain. Meski begitu, video syur yang diduga diperankan oleh camat S membuat Bupati Wonogiri, Joko Sutopo alias Jekek meradang.
Oknum camat tersebut dianggap mencederai profesionalitas dalam bekerja dan jabatannya sebagai camat. Dia juga dinilai merusak nama baik Wonogiri.
“Saya prihatin dengan video itu. Di mana perangkat kerja kami telah berbuat sesuatu yang sangat tidak mencerminkan profesionalitas,” kata Jekek, seperti dikutip Pojoksatu.id dari Radar Solo, Kamis (28/11/2019).
Jekek mengaku telah memberhentikan S dari jabatan camat. Dia juga menyerahkan kasus tersebut kepada aparat kepolisian.
Selain dipecat dari jabatan camat, oknum camat tersebut juga bakal diberhentikan dari statusnya sebagai aparatur sipil negara (ASN) atau PNS. Namun pemberhentiannya masih menunggu proses-proses sesuai ketentuan.
“Setelah kami mendapatkan bukti dan pengakuan bahwa yang dalam video itu adalah benar yang bersangkutan, maka langkah kami per Selasa (26/11) malam, langsung kita berhentikan dari jabatan camat,” tegas Jekek.
Untuk selanjutnya, bupati menyerahkan kasus tersebut kepada polisi. Tujuannya agar pihak kepolisian bertindak sesuai hukum yang berlaku. Saat ini, kasus itu langsung ditangani jajaran Polda Jawa Tengah.
Sementara itu, menurut keterangan warga Kecamatan Bulusulur, oknum camat yang juga tinggal di wilayah tersebut sudah tidak hadir dalam rapat kumpulan RT pada Selasa (26/11) malam. Padahal, biasanya camat S yang dikenal ramah dan alim tersebut selalu datang ke pertemuan RT.
“Tadi malam kumpulan, tapi beliau (camat) tidak ada. Enggak tahu ke mana. Beberapa hari saya tidak ketemu,” kata JS, warga Bulusulur, Kecamatan Wonogiri Kota.
Terpisah, anggota DPRD Kabupaten Wonogiri Supriyanto mengakui, warga di kecamatan tempat camat itu bertugas sudah mulai resah dengan unggahan video syur sejak Senin (25/11). Kebetulan Supriyanto berasal dari daerah yang sama dengan tempat bertugas si camat S.
Dikatakan Supriyanto, sebagian besar masyarakat di kecamatan itu kecewa dengan ulah camatnya yang menjadi pelaku sekaligus mengunggah video mesum itu.
“Pastinya sangat kecewalah,” kata Supriyanto.
Dia menduga, pelaku wanita dalam video mesum camat tersebut juga merupakan warga setempat. Hal itu menambah kekecewaan dan keresahan warga.
Namun, sejak kasus tersebut ditangani kepolisian, keresahan masyarakat mulai reda. Saat ini, kondisi di kecamatan relatif kondusif.
Sayang, otoritas Polda Jawa Tengah belum bisa dimintai konfirmasi terkait penanganan video mesum tersebut.
Sumber: Pojoksatu.id
Editor: E Sulaiman