26.2 C
Pekanbaru
Jumat, 20 September 2024

Nadiem Makarim Dihadapkan Masalah Dunia Pendidikan yang Sangat Kompleks

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pengamat politik TB Massa Jafar menilai pengangkatan mantan bos GoJek Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) sangat kontroversial.

Apalagi, pengangkatan Nadiem diikuti perubahan nomenklatur, dengan menarik pendidikan tinggi (dikti) kembali berada dalam naungan Kemendikbud.

- Advertisement -

Padahal, di periode sebelumnya dikti ditarik ke Kementerian Riset dan Teknologi, dengan alasan perguruan tinggi perlu dekat dengan riset dan teknologi.

"Jadi, pengangkatan Nadiem itu menurut saya sangat kontroversial. Harus diingat, dunia pendidikan itu sangat kompleks permasalahannya," ujar Jafar kepada JPNN.com, Senin (28/10).

Direktur Program Doktoral Ilmu Politik Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional (Unas) ini menegaskan, kebetulan dirinya seorang akademisi dan masyarakat kampus, jadi sangat tahu bagaimana ruwetnya dunia pendidikan saat ini.

Baca Juga:  Firli: Azis Syamsuddin yang Pertemukan Penyidik KPK dengan Walikota Tanjungbalai

"Menurut saya ini ngawur. Memisahkan dikti dulu itu sudah benar. Bayangkan, jumlah perguruan tinggi luar biasa banyak. Kemarin sudah benar, dikti digabung dengan riset. Karena dikti itu output outcome-nya mesti riset," ucapnya.

Jafar mengatakan, penempatan Nadiem sebagai Mendikbud cukup mengkhawatirkan karena sama sekali tidak memiliki track record di dunia pendidikan.

"Jadi, dia belum teruji. Boleh saja bergelar MBA atau bahkan profesor sekalipun, tetapi harus diingat, yang dinilai pertama kali itu jam terbangnya di dunia pendidikan seperti apa. Jangankan dia, rektor sekalipun kalau diajukan belum tentu mampu," katanya.

Jafar mengingatkan, latar belakang tokoh yang diangkat sangat penting. Karena jabatan menteri bukan untuk coba-coba dan bongkar pasang. Apalagi menyangkut urusan masa depan bangsa.

Baca Juga:  Hari Ini, Ismail Sabri Dilantik Jadi PM Malaysia

"Menurut saya, urusan pendidikan dunia paling rumit. Sementara dia background hanya seorang pengusaha. Saya enggak bisa bayangkan. Apalagi ini mengelola anggaran yang sangat besar. Bagaimana cara belanjanya," pungkas Jafar. (gir/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

BERITA LAINNYA

Kedisiplinan dan Akuntanbilitas, Direktur RSD Madani Diberhentikan Sementara

nspektur Inspektorat Kota Pekanbaru, Iwan Simatupang menjelaskan yang bersangkutan diberhentikan karena kedisiplinan dan akuntanbilitas. Dia mencontohkan salah satu penyebabnya karena tak hadir saat ada undangan kepala daerah.

Tersangka Pembunuhan Nia Penjual Gorengan Ditangkap di Rumah Kosong

Setelah hampir dua pekan, akhirnya terduga pelaku pembunuhan terhadap Nia Kurnia Sari (18), seorang gadis penjual gorengan di 2x11 Kayu Tanam, Padangpariaman, Sumbar berhasil ditangkap, Kamis (19/9/2024).

Pemko Dumai Bangun Lapangan Mini Soccer Bertaraf Nasional

Selesai membangun lapangan futsal dan pembangunan stadion olahraga yang terus dalam proses pembangunan, kali ini Pemko Dumai kembali membangun sarana olahraga yakni lapangan olahraga mini soccer yang berada tepat di samping rumah Wali Kota Dumai, Jalan Putri Tujuh, Kecamatan Dumai Timur.

Banyak Jalan Berlubang, PUPR Diminta Lakukan Patching

Kerusakan sejumlah ruas jalan di wilayah Kota Pekanbaru masih terus menjadi keluhan warga. Kerusakan berupa lubang berdiameter cukup besar terus bermunculan dan semakin parah karena tak kunjung dilakukan perbikan.