Kamis, 10 Juli 2025

Terungkap, Orang Indonesia Kurang Peduli dengan Pemeriksaan Penyakit Jantung

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Vito Anggarino Damay, Sp. JP., M. Kes., FIHA., FICA., FAsCC mengatakan penyakit jantung koroner tidak datang secara tiba-tiba. Biasanya sudah menunjukkan tanda-tanda tetapi selalu diabaikan oleh penderitanya.

โ€œSering kali di Indonesia ini kurang aware akan pemeriksaan penyakit jantung, kayak mobil lah kalau udah mogok baru dibawa ke bengkel. Kadang-kadang udah ada kerusakan dari awal, bensinnya tinggal dikit, kampas remnya udah mau abis,โ€ ujar dr. Vito dalam webinar โ€œMenyambut Hari Jantung Sedunia 2021โ€ pada Senin (27/9).

โ€œPas tiba-tiba mogok baru bilang lah kok bisa. Kayak kok tiba-tiba punya penyakit jantung, padahal sebelumnya enggak ada apa-apa, bukan enggak ada apa-apa ya tapi tidak disadari karena kurangnya awareness,โ€ lanjutnya.

Baca Juga:  Muhammadiyah Berjasa Besar Jaga NKRI

Pemeriksaan jantung harus rutin dilakukan oleh masyarakat, baik pada orang yang memiliki keluhan ataupun yang merasa sehat. Saat seseorang merasa sehat โ€“ meski sebenarnya memiliki penyakit jantung, gangguan jantung ini bisa terjadi saat berolahraga dan tidak sedikit yang menyebabkan kematian.

โ€œSaat mereka semangat olahraga, pede nggak sakit jantung, terus di tengah berolahraga mengalami serangan jantung atau gangguan jantung. Ini sering terjadi kan pada beberapa atlet,โ€ kata dr. Vito. โ€œJadi sekali lagi olahraga tetap bermanfaat buat jantung tapi tetap kitanya sendiri yang harus aware apakah ada gangguan, dan yang terpenting terus cek apakah jantung kita dalam performa yang baik untuk bisa berolahraga dan aktivitas fisik,โ€ imbuh dr. Vito.

Baca Juga:  Komisi III DPR Minta Kapolri Transparan soal TKI Asal Cina di Sulawesi Tenggara

Lebih lanjut dr. Vito mengungkapkan jika masyarakat cenderung enggan memeriksakan masalah kesehatan lantaran takut didiagnosis memiliki penyakit tertentu. Akhirnya, mereka memilih untuk tidak tahu tentang penyakitnya dan merasa baik-baik saja.

โ€œPadahal kalau diperiksakan dan tahu ada sakitnya kayak gangguan jantung itu lebih baik, karena dari awal kita bisa mencegah komplikasi lebih lanjut. Kalau nggak tahu, ada penyakit jantung bukan berarti penyakitnya akan hilang,โ€ ujarnya. 

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Vito Anggarino Damay, Sp. JP., M. Kes., FIHA., FICA., FAsCC mengatakan penyakit jantung koroner tidak datang secara tiba-tiba. Biasanya sudah menunjukkan tanda-tanda tetapi selalu diabaikan oleh penderitanya.

โ€œSering kali di Indonesia ini kurang aware akan pemeriksaan penyakit jantung, kayak mobil lah kalau udah mogok baru dibawa ke bengkel. Kadang-kadang udah ada kerusakan dari awal, bensinnya tinggal dikit, kampas remnya udah mau abis,โ€ ujar dr. Vito dalam webinar โ€œMenyambut Hari Jantung Sedunia 2021โ€ pada Senin (27/9).

โ€œPas tiba-tiba mogok baru bilang lah kok bisa. Kayak kok tiba-tiba punya penyakit jantung, padahal sebelumnya enggak ada apa-apa, bukan enggak ada apa-apa ya tapi tidak disadari karena kurangnya awareness,โ€ lanjutnya.

Baca Juga:  Prokes Longgar, JCH Bebas Ziarah

Pemeriksaan jantung harus rutin dilakukan oleh masyarakat, baik pada orang yang memiliki keluhan ataupun yang merasa sehat. Saat seseorang merasa sehat โ€“ meski sebenarnya memiliki penyakit jantung, gangguan jantung ini bisa terjadi saat berolahraga dan tidak sedikit yang menyebabkan kematian.

โ€œSaat mereka semangat olahraga, pede nggak sakit jantung, terus di tengah berolahraga mengalami serangan jantung atau gangguan jantung. Ini sering terjadi kan pada beberapa atlet,โ€ kata dr. Vito. โ€œJadi sekali lagi olahraga tetap bermanfaat buat jantung tapi tetap kitanya sendiri yang harus aware apakah ada gangguan, dan yang terpenting terus cek apakah jantung kita dalam performa yang baik untuk bisa berolahraga dan aktivitas fisik,โ€ imbuh dr. Vito.

- Advertisement -
Baca Juga:  Sekat Demonstran Masuk Jakarta

Lebih lanjut dr. Vito mengungkapkan jika masyarakat cenderung enggan memeriksakan masalah kesehatan lantaran takut didiagnosis memiliki penyakit tertentu. Akhirnya, mereka memilih untuk tidak tahu tentang penyakitnya dan merasa baik-baik saja.

โ€œPadahal kalau diperiksakan dan tahu ada sakitnya kayak gangguan jantung itu lebih baik, karena dari awal kita bisa mencegah komplikasi lebih lanjut. Kalau nggak tahu, ada penyakit jantung bukan berarti penyakitnya akan hilang,โ€ ujarnya. 

- Advertisement -

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Vito Anggarino Damay, Sp. JP., M. Kes., FIHA., FICA., FAsCC mengatakan penyakit jantung koroner tidak datang secara tiba-tiba. Biasanya sudah menunjukkan tanda-tanda tetapi selalu diabaikan oleh penderitanya.

โ€œSering kali di Indonesia ini kurang aware akan pemeriksaan penyakit jantung, kayak mobil lah kalau udah mogok baru dibawa ke bengkel. Kadang-kadang udah ada kerusakan dari awal, bensinnya tinggal dikit, kampas remnya udah mau abis,โ€ ujar dr. Vito dalam webinar โ€œMenyambut Hari Jantung Sedunia 2021โ€ pada Senin (27/9).

โ€œPas tiba-tiba mogok baru bilang lah kok bisa. Kayak kok tiba-tiba punya penyakit jantung, padahal sebelumnya enggak ada apa-apa, bukan enggak ada apa-apa ya tapi tidak disadari karena kurangnya awareness,โ€ lanjutnya.

Baca Juga:  Dosen ITB Ditetapkan Tersangka Dugaan Kasus Rencana Kerusuhan

Pemeriksaan jantung harus rutin dilakukan oleh masyarakat, baik pada orang yang memiliki keluhan ataupun yang merasa sehat. Saat seseorang merasa sehat โ€“ meski sebenarnya memiliki penyakit jantung, gangguan jantung ini bisa terjadi saat berolahraga dan tidak sedikit yang menyebabkan kematian.

โ€œSaat mereka semangat olahraga, pede nggak sakit jantung, terus di tengah berolahraga mengalami serangan jantung atau gangguan jantung. Ini sering terjadi kan pada beberapa atlet,โ€ kata dr. Vito. โ€œJadi sekali lagi olahraga tetap bermanfaat buat jantung tapi tetap kitanya sendiri yang harus aware apakah ada gangguan, dan yang terpenting terus cek apakah jantung kita dalam performa yang baik untuk bisa berolahraga dan aktivitas fisik,โ€ imbuh dr. Vito.

Baca Juga:  Alumni SMA N I Angkatan 2001 Gelar Reuni

Lebih lanjut dr. Vito mengungkapkan jika masyarakat cenderung enggan memeriksakan masalah kesehatan lantaran takut didiagnosis memiliki penyakit tertentu. Akhirnya, mereka memilih untuk tidak tahu tentang penyakitnya dan merasa baik-baik saja.

โ€œPadahal kalau diperiksakan dan tahu ada sakitnya kayak gangguan jantung itu lebih baik, karena dari awal kita bisa mencegah komplikasi lebih lanjut. Kalau nggak tahu, ada penyakit jantung bukan berarti penyakitnya akan hilang,โ€ ujarnya. 

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari