PADANG (RiAUPOS.CO) — Pemprov Sumbar akhirnya mengirim utusan ke Wamena, Papua, guna memastikan kondisi warga Sumbar di daerah tersebut. Keputusan itu diambil mengingat informasi yang kurang lengkap diterima pemerintah terkait keadaan para perantau pascakerusuhan.
Wagub Sumbar Nasrul Abit yang bertindak sebagai ketua tim sekitar pukul 22.00, Jumat (27/9), sudah berada di Jakarta dan akan melanjukan penerbangan ke Jayapura pagi ini.
Jika memungkinkan, Pemprov Sumbar bakal berupaya mengevakuasi perantau korban kerusuhan hingga ke Sumbar.
"Yang jelas, Pemprov Sumbar melihat kondisi warga Sumbar di sana dulu. Setelah itu akan diambil langkah tertentu. Untuk evakuasi kita lihat nanti setelah hasil kunjungan,” ujar Kepala Biro pembangunan Kerjasama Rantau, saat dihubungi Padang Ekspres Jumat (27/9/2019) malam.
Sementara itu, Kepala Biro Humas Setdaprov Sumbar Jasman Rizal mengatakan, kunjungan Wagub Sumbar ke Wamena nantinya bakal menjadi penentu langkah kebijakan yang diambil Pemprov Sumbar untuk perantau yang berada di Wamena.
"Saat ini banyak beredar informasi yang tidak pasti. Ada yang menyebut warga Sumbar meninggal lebih dari 9 orang dan sekitar 200 perantau nasibnya terkatung-katung. Info-info seperti inilah yang akan dipastikan Pemprov Sumbar termasuk memastikan korban yang meninggal dunia," jelasnya.
Katanya, dari hasil kunjungan Wagub nantinya, akan diketahui informasi valid tentang perantau di Wamena. Dan tim yang diturunkan akan melakukan pendataan terhadap warga Sumbar di sana.
"Jadi akan dilakukan pendataan siapa warga Sumbar yang ingin pulang ke kampung halaman. Selain itu Pemprov Sumbar nantinya juga akan meminta perhatian khusus dari Pemprov Papua untuk warga Sumbar," jelas Jasman.
Menurutnyav tidak tertutup kemungkinan, bakal dilakukan proses evakuasi bagi perantau pascakunjungan Wagub tersebut. Jika memang evakuasi jalan terbaik, tentunya pemerintah setempat harus mendukung proses tersebut mengingat banyak perantau Minang yang menjadi korban di daerah tersebut.
Dalam rombongan ke Wamena, Wagub Sumbar, didampingi staf Biro Kerjasama Rantau Sumbar, Kepala Biro Bina Mental dan Kesra Syaifullah, Kepala Kesbangpol Sumbar, Nazwir dan Kepala Dinas Sosial Sumbar, Jumaidi.
Sebelum keberangkatan, Nasrul Abit mengatakan, rombongan yang ia pimpin akan berada di Timika terlebih dulu menunggu informasi dari Wamena. Karena informasi yang tersebar sangat sulit akses untuk masuk ke Wamena pascakerusuhan.
"Kunjungan ini harus dilakukan mengingat informasi yang kita terima dari Wamena saat ini tidak lengkap. Apalagi akses komunikasi ke Wamena sangat susah. Makanya pemprov Sumbar ingin memastikan langsung ke Papua,” sebut mantan Bupati Pessel ini.
Ia juga mengimbau seluruh orang Minang baik di kampung atau perantau untuk ikut peduli. Terutama berpartisipasi dalam bentuk moril dan materil.
Diberitakan sebelumnya, ada sepuluh orang perantau Minang korban kerusuhan di Wamena, Papua. Sembilan meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut. Proses pemulangan jenazah juga sudah dilakukan.
Data dari Biro Pembangunan Kerjasama Rantau, terdapat sekitar 1.200 perantau Minang yang berada di Papua. Sebaran terbanyak terdapat di Wamena. Kebanyakan dari perantau berprofesi sebagai pedagang. Saat ini, akibat kerusuhan di daerah tersebut, ratusan perantau tinggal di tenda pengungsian yang disediakan pemerintah dan aparat keamanan. (wni)
Sumber: Padang Ekspres
Editor: Firman Agus