Rabu, 16 Juli 2025

Taliban Berdayakan Nakes Perempuan

KABUL (RIAUPOS.CO) — Taliban akhirnya membuktikan janjinya melonggarkan larangan bekerja untuk perempuan. Kemarin, Jumat (27/8), kelompok yang kini menguasai Afghanistan tersebut memerintahkan seluruh tenaga kesehatan perempuan untuk kembali bekerja.

"Kementerian Kesehatan Masyarakat Emirat Islam memberi tahu seluruh pekerja perempuan di pusat dan provinsi bahwa mereka harus bekerja secara rutin," kata juru bicara Zabihullah Mujahid.

"Mereka tidak akan menghadapi rintangan dari Emirat Islam untuk menjalankan tugasnya," kata jubir.

Ketika Taliban pertama kali menguasai Afghanistan pada 2001 lalu, semua perempuan dilarang bekerja tanpa terkecuali. Meski begitu, belum dapat dipastikan apakah kebijakan baru ini adalah pertanda Taliban sudah berubah, atau justru bukti kelompok Islam garis keras itu sedang dalam posisi terdesak.

Baca Juga:  Ini Kronologis Hilangnya Perhiasan Mantan Istri Sule Senilai Rp2 Miliar

Afghanistan dilanda krisis tenaga kerja profesional setelah banyak warga dengan keahlian dan berpendidikan memilih kabur saat Kabul jatuh ke tangan Taliban. Ada juga beberapa tenaga spesialis yang memilih sembunyi di rumah lantaran takut akan ada tindakan balasan.

Sumber: Jpnn.com
Editor: Rinaldi

 

KABUL (RIAUPOS.CO) — Taliban akhirnya membuktikan janjinya melonggarkan larangan bekerja untuk perempuan. Kemarin, Jumat (27/8), kelompok yang kini menguasai Afghanistan tersebut memerintahkan seluruh tenaga kesehatan perempuan untuk kembali bekerja.

"Kementerian Kesehatan Masyarakat Emirat Islam memberi tahu seluruh pekerja perempuan di pusat dan provinsi bahwa mereka harus bekerja secara rutin," kata juru bicara Zabihullah Mujahid.

"Mereka tidak akan menghadapi rintangan dari Emirat Islam untuk menjalankan tugasnya," kata jubir.

Ketika Taliban pertama kali menguasai Afghanistan pada 2001 lalu, semua perempuan dilarang bekerja tanpa terkecuali. Meski begitu, belum dapat dipastikan apakah kebijakan baru ini adalah pertanda Taliban sudah berubah, atau justru bukti kelompok Islam garis keras itu sedang dalam posisi terdesak.

Baca Juga:  Dua Hari Terombang-Ambing di Lautan

Afghanistan dilanda krisis tenaga kerja profesional setelah banyak warga dengan keahlian dan berpendidikan memilih kabur saat Kabul jatuh ke tangan Taliban. Ada juga beberapa tenaga spesialis yang memilih sembunyi di rumah lantaran takut akan ada tindakan balasan.

- Advertisement -

Sumber: Jpnn.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

KABUL (RIAUPOS.CO) — Taliban akhirnya membuktikan janjinya melonggarkan larangan bekerja untuk perempuan. Kemarin, Jumat (27/8), kelompok yang kini menguasai Afghanistan tersebut memerintahkan seluruh tenaga kesehatan perempuan untuk kembali bekerja.

"Kementerian Kesehatan Masyarakat Emirat Islam memberi tahu seluruh pekerja perempuan di pusat dan provinsi bahwa mereka harus bekerja secara rutin," kata juru bicara Zabihullah Mujahid.

"Mereka tidak akan menghadapi rintangan dari Emirat Islam untuk menjalankan tugasnya," kata jubir.

Ketika Taliban pertama kali menguasai Afghanistan pada 2001 lalu, semua perempuan dilarang bekerja tanpa terkecuali. Meski begitu, belum dapat dipastikan apakah kebijakan baru ini adalah pertanda Taliban sudah berubah, atau justru bukti kelompok Islam garis keras itu sedang dalam posisi terdesak.

Baca Juga:  BNPB Mencatat, Awal 2020 Bencana Banjir Dominan

Afghanistan dilanda krisis tenaga kerja profesional setelah banyak warga dengan keahlian dan berpendidikan memilih kabur saat Kabul jatuh ke tangan Taliban. Ada juga beberapa tenaga spesialis yang memilih sembunyi di rumah lantaran takut akan ada tindakan balasan.

Sumber: Jpnn.com
Editor: Rinaldi

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari