Pekerjaan SPALD Sudah 85 Persen, Ranperdanya Sedang Dibahas

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Progres Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALD-T) Kota Pekanbaru, khususnya Paket SC-1, saat ini terus mengejar target pelaksanaan, yang secara kontrak akan selesai pada akhir Desember 2021 ini.

Saat ini kontraktor pelaksananya secara bertahap telah menyelesaikan pekerjaan di beberapa ruas jalan, hingga pekerjaan pengembalian jalan atau pengaspalan. Bahkan kontraktor pelaksana paket SC-1 mengklaim, hingga Juni 2021 ini, telah mencapai progres pekerjaan 85 persen. Sisa 15 persen tersebut direncanakan selesai di akhir tahun 2021, atau bahkan lebih cepat.

- Advertisement -

Soal SPALD ini sendiri, saat ini menjadi atensi DPRD Kota Pekanbaru, dan saat ini pula sedang intens membahas regulasinya. Ranperda tersebut berjudul Ranperda Pengelolaan Air Limbah Domestik. Diharapkan akan mendatangkan keuntungan.

"Soal SPALD ini kan kami di Pansus DPRD sedang menggodok Ranperdanya. Insya Allah secepatnya kami sahkan," kata Ketua Pansus, Nurul Ikhsan, Ahad (27/6/2021).

- Advertisement -

Disampaikan Nurul, pihaknya sudah konsultasi ke Kementerian PUPR, serta mengundang Dinas PUPR Pekanbaru, perwakilan Kementerian PUPR Wilayah Riau, serta sejumlah tenaga ahli, untuk berkoordinasi dan membahas ini.

Bahkan Pansus akan berkonsentrasi memberikan pemahaman kepada masyarakat, manfaat pengelolaan air limbah atau IPAL.

Sementara itu, Manager Project PT Wijaya Karya (Wika), Lutfi Bina, menjelaskan,  sejak periode April-Mei 2021, pihaknya yang merupakan salah satu kontraktor SPALD sudah melakukan pengembalian jalan atau pengaspalan di beberapa jalan, seperti Jalan Pepaya, Jalan A Yani 1, Jalan Ababil, dan Jalan Balam, Sukajadi. Hal itu dilakukan setelah penyelesaian pemasangan pipa air limbah.

''Ini tanggung jawab kami mengembalikan kondisi jalan ke bentuk semula. Selanjutnya, pada periode Juni 2021 ini ditargetkan melakukan pengaspalan di Jalan Ahmad Dahlan yang merupakan salah satu jalan utama di Pekanbaru,'' jelas Lutfi.  

Lutfi menerangkan, secara garis besar, lokasi yang saat ini masih pekerjaan oleh kontraktor di antaranya Jalan Dagang, Jalan Mangga, Jalan Semangka, dan Jalan Durian.

''Hingga saat ini kami terus melaksanakan percepatan agar proses pemasangan pipa air limbah dapat segera diselesaikan,'' ujarnya.

Selama proses pelaksanaan konstruksi di lapangan,  terdapat kendala dalam pelaksanaan. Terlebih kondisi muka air tanah yang tinggi serta jenis tanah berpasir yang mendominasi jenis tanah di Kota Pekanbaru, sering  menghambat.

"Inilah yang menjadi tantangan bagi kami, dan dengan semaksimal mungkin kami dapat meminimalisir dampak yang ada, agar target pelaksanaan pekerjaan dapat tercapai sesuai target bahkan lebih," sebutnya.

Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALD-T) merupakan pengolahan air limbah domestik, dari rumah-rumah warga secara kolektif (jaringan perpipaan) ke sub sistem pengolahan terpusat (IPAL), untuk diolah sebelum dibuang ke badan air permukaan (sungai). Penyaluran air limbah akan dilakukan melalui sambungan rumah yang terhubung ke masing-masing rumah yang saat ini juga sedang dalam proses pekerjaan oleh kontraktor.

Ada pun target untuk pekerjaan sambungan rumah ini ialah akan mensasar 1.450 titik rumah yang dibuatkan jaringan sambungan rumah, sampai dengan bak kontrol (dry connection).

Sebanyak 700 rumah di antaranya yang akan dibuatkan jaringan sambungan rumah sampai dengan grease trap (wet connection). Di mana jaringan ini, akan menjadi penyalur air limbah rumah tangga, dari masing-masing rumah menuju jaringan sekunder.

"Kami sangat mengharapkan dukungan dari masyarakat Kota Pekanbaru dalam proses pekerjaan proyek ini. Tujuannya agar dapat berjalan dengan lancar, dan selesai dengan target," pintanya. 

Laporan: Agustiar (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Progres Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALD-T) Kota Pekanbaru, khususnya Paket SC-1, saat ini terus mengejar target pelaksanaan, yang secara kontrak akan selesai pada akhir Desember 2021 ini.

Saat ini kontraktor pelaksananya secara bertahap telah menyelesaikan pekerjaan di beberapa ruas jalan, hingga pekerjaan pengembalian jalan atau pengaspalan. Bahkan kontraktor pelaksana paket SC-1 mengklaim, hingga Juni 2021 ini, telah mencapai progres pekerjaan 85 persen. Sisa 15 persen tersebut direncanakan selesai di akhir tahun 2021, atau bahkan lebih cepat.

Soal SPALD ini sendiri, saat ini menjadi atensi DPRD Kota Pekanbaru, dan saat ini pula sedang intens membahas regulasinya. Ranperda tersebut berjudul Ranperda Pengelolaan Air Limbah Domestik. Diharapkan akan mendatangkan keuntungan.

"Soal SPALD ini kan kami di Pansus DPRD sedang menggodok Ranperdanya. Insya Allah secepatnya kami sahkan," kata Ketua Pansus, Nurul Ikhsan, Ahad (27/6/2021).

Disampaikan Nurul, pihaknya sudah konsultasi ke Kementerian PUPR, serta mengundang Dinas PUPR Pekanbaru, perwakilan Kementerian PUPR Wilayah Riau, serta sejumlah tenaga ahli, untuk berkoordinasi dan membahas ini.

Bahkan Pansus akan berkonsentrasi memberikan pemahaman kepada masyarakat, manfaat pengelolaan air limbah atau IPAL.

Sementara itu, Manager Project PT Wijaya Karya (Wika), Lutfi Bina, menjelaskan,  sejak periode April-Mei 2021, pihaknya yang merupakan salah satu kontraktor SPALD sudah melakukan pengembalian jalan atau pengaspalan di beberapa jalan, seperti Jalan Pepaya, Jalan A Yani 1, Jalan Ababil, dan Jalan Balam, Sukajadi. Hal itu dilakukan setelah penyelesaian pemasangan pipa air limbah.

''Ini tanggung jawab kami mengembalikan kondisi jalan ke bentuk semula. Selanjutnya, pada periode Juni 2021 ini ditargetkan melakukan pengaspalan di Jalan Ahmad Dahlan yang merupakan salah satu jalan utama di Pekanbaru,'' jelas Lutfi.  

Lutfi menerangkan, secara garis besar, lokasi yang saat ini masih pekerjaan oleh kontraktor di antaranya Jalan Dagang, Jalan Mangga, Jalan Semangka, dan Jalan Durian.

''Hingga saat ini kami terus melaksanakan percepatan agar proses pemasangan pipa air limbah dapat segera diselesaikan,'' ujarnya.

Selama proses pelaksanaan konstruksi di lapangan,  terdapat kendala dalam pelaksanaan. Terlebih kondisi muka air tanah yang tinggi serta jenis tanah berpasir yang mendominasi jenis tanah di Kota Pekanbaru, sering  menghambat.

"Inilah yang menjadi tantangan bagi kami, dan dengan semaksimal mungkin kami dapat meminimalisir dampak yang ada, agar target pelaksanaan pekerjaan dapat tercapai sesuai target bahkan lebih," sebutnya.

Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALD-T) merupakan pengolahan air limbah domestik, dari rumah-rumah warga secara kolektif (jaringan perpipaan) ke sub sistem pengolahan terpusat (IPAL), untuk diolah sebelum dibuang ke badan air permukaan (sungai). Penyaluran air limbah akan dilakukan melalui sambungan rumah yang terhubung ke masing-masing rumah yang saat ini juga sedang dalam proses pekerjaan oleh kontraktor.

Ada pun target untuk pekerjaan sambungan rumah ini ialah akan mensasar 1.450 titik rumah yang dibuatkan jaringan sambungan rumah, sampai dengan bak kontrol (dry connection).

Sebanyak 700 rumah di antaranya yang akan dibuatkan jaringan sambungan rumah sampai dengan grease trap (wet connection). Di mana jaringan ini, akan menjadi penyalur air limbah rumah tangga, dari masing-masing rumah menuju jaringan sekunder.

"Kami sangat mengharapkan dukungan dari masyarakat Kota Pekanbaru dalam proses pekerjaan proyek ini. Tujuannya agar dapat berjalan dengan lancar, dan selesai dengan target," pintanya. 

Laporan: Agustiar (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya