Senin, 8 Juli 2024

Warga Perlu Bantuan Pangan dan Sandang

PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) – Pascabanjir yang merendam ribuan rumah penduduk di dua kecamatan yakni Rambah dan Rambah Samo, Sabtu (25/12) hingga saat ini masyarakat memerlukan bantuan pangan, pakaian, selimut dan obat-obatan dari Pemkab Rohul. Pasalnya, pada saat banjir dari luapan air Sungai Batang Lubuh merendam rumah mereka, pakaian dan peralatan serta barang berharga terendam banjir, dan pada umumnya tidak bisa melakukan aktivitas.

"Pagi ini (kemarin, red) warga di Dusun Nogori Desa Babussalam yang terdampak banjir Sabtu (25/12) kemarin, membersihkan peralatan rumah dan menjemur barang-barang yang terendam banjir. Kami belum mendapatkan bantuan pangan dan sandang dari Pemkab Rohul," ujar Rahman, salah seorang warga Desa Babussalam yang rumahnya terdampak banjir kepada Riau Pos, Ahad (26/12).

- Advertisement -

Diakuinya, pascabanjir, masyarakat sangat memerlukan uluran bantuan pemerintah. Terutama air bersih, di samping sembako dan keperluan sandang atau pakain dan selimut. Disinggung apakah sudah ada bantuan yang disalurkan pemerintah daerah kepada warga korban banjir di Dusun Nogori, Rahman menjelaskan pascabanjir warga yang rumahnya terendam luapan air Sungai Batang Lubuh belum bisa melakukan aktivitas usaha. Sebab, pascabanjir warga disibukkan membersihkan sampah dan endapan lumpur yang masuk ke dalam rumah saat banjir terjadi, kemarin.

"Sampai siang ini (Ahad, red), warga Dusun Nogori yang terdampak banjir belum mendapatkan bantuan pangan, sandang dan obat-obatan dari pemerintah daerah. Kami berharap pemerintah daerah respons cepat untuk membantu dan memperhatikan warga yang saat ini belum bisa melakukan aktivitas usaha seperti biasa," tuturnya.

Baca Juga:  Kemasan Cagar Budaya Harus Lebih Inovatif dan Kreatif

Di samping memerlukan sandang dan pangan, lanjutnya, warga sangat mengkhawatirkan penyakit paskabanjir. Untuk itu, diminta pemerintah daerah membuat posko pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat yang rumahnya terendam banjir, sebagai antisipasi penyakit menular pascabanjir.

- Advertisement -

Harapan yang sama disampaikan Heri, warga Desa Lubuk Napal Kecamatan Rambah Samo. Dia mengaku pascabanjir warga sudah mulai aktivitas dengan membersihkan endapan lumpur dan sampah-sampah yang dibawa air saat banjir merendam rumah mereka. Mereka juga menjemur peralatan rumah tangga seperti springbed, peralatan elektronik serta karpet yang basah akibat banjir.

"Sekarang masyarakat belum melakukan aktivitas seperti biasa. Fokus membersihkan dan menjemur barang dan peralatan rumah tangga yang terendam banjir. Masyarakat memerlukan uluran bantuan paket sembako, pakaian, selimut dan obat-obatan," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dissos P3A) Rohul Hj Sri Mulayti SSos MSi melalui Sekretaris April Liyadi SE MSi saat dikonfirmasi Riau Pos, Ahad (26/12), menyebutkan, pemerintah daerah akan secepatnya menyalurkan bantuan pangan, sandang dan obat-obatan kepada masyarakat yang terdampak banjir di Rohul.

Baca Juga:  Menpan-RB Tjahjo Kumolo Singgung Masalah Honorer

Diakuinya, pemerintah daerah melalui Dinas Sosial P3A Rohul, pada hari pertama banjir yang merendam sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Rambah, Sabtu (25/12) hingga Ahad  (26/12) telah menyalurkan bantuan makanan siap saji kepada masyarakat yang terdampak banjir melalui dapur umum yang didirikan di depan Gedung PMI Rohul.

Dengan menurunkan  petugas Tagana untuk menyalurkan makanan siap saji kepada korban banjir di Rambah. Di mana pascabanjir, pemerintah daerah menyalurkan bantuan pangan dan sandang termasuk obat-obatan kepada warga terdampak banjir. April mengatakan untuk tersalurnya bantuan pangan tepat sasaran, agar kepala desa dan lurah di Kecamatan Rambah Samo, Rambah dan Rambah Hilir yang wilayahnya terdampak banjir, agar menyurati Dinsos P3A Rohul dengan melampirkan jumlah KK yang terendam banjir. Sehingga surat kepala desa atau lurah tersebut menjadi dasar bagi Dinsos P3A untuk menyalurkan bantuan sandang dan pangan yang dibutuhkan masyarakat yang rumahnya terdampak banjir Sabtu lalu.

"Hingga saat ini belum ada surat masuk dari pemerintah desa dan lurah di Kecamatan Rambah dan Rambah Samo yang masuk ke Dissos P3A, untuk mengajukan permohonan bantuan pangan dan sandang untuk masyarakat terdampak banjir," sebutnya.

PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) – Pascabanjir yang merendam ribuan rumah penduduk di dua kecamatan yakni Rambah dan Rambah Samo, Sabtu (25/12) hingga saat ini masyarakat memerlukan bantuan pangan, pakaian, selimut dan obat-obatan dari Pemkab Rohul. Pasalnya, pada saat banjir dari luapan air Sungai Batang Lubuh merendam rumah mereka, pakaian dan peralatan serta barang berharga terendam banjir, dan pada umumnya tidak bisa melakukan aktivitas.

"Pagi ini (kemarin, red) warga di Dusun Nogori Desa Babussalam yang terdampak banjir Sabtu (25/12) kemarin, membersihkan peralatan rumah dan menjemur barang-barang yang terendam banjir. Kami belum mendapatkan bantuan pangan dan sandang dari Pemkab Rohul," ujar Rahman, salah seorang warga Desa Babussalam yang rumahnya terdampak banjir kepada Riau Pos, Ahad (26/12).

Diakuinya, pascabanjir, masyarakat sangat memerlukan uluran bantuan pemerintah. Terutama air bersih, di samping sembako dan keperluan sandang atau pakain dan selimut. Disinggung apakah sudah ada bantuan yang disalurkan pemerintah daerah kepada warga korban banjir di Dusun Nogori, Rahman menjelaskan pascabanjir warga yang rumahnya terendam luapan air Sungai Batang Lubuh belum bisa melakukan aktivitas usaha. Sebab, pascabanjir warga disibukkan membersihkan sampah dan endapan lumpur yang masuk ke dalam rumah saat banjir terjadi, kemarin.

"Sampai siang ini (Ahad, red), warga Dusun Nogori yang terdampak banjir belum mendapatkan bantuan pangan, sandang dan obat-obatan dari pemerintah daerah. Kami berharap pemerintah daerah respons cepat untuk membantu dan memperhatikan warga yang saat ini belum bisa melakukan aktivitas usaha seperti biasa," tuturnya.

Baca Juga:  Suhartono Mendaftar ke PAN Siak sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

Di samping memerlukan sandang dan pangan, lanjutnya, warga sangat mengkhawatirkan penyakit paskabanjir. Untuk itu, diminta pemerintah daerah membuat posko pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat yang rumahnya terendam banjir, sebagai antisipasi penyakit menular pascabanjir.

Harapan yang sama disampaikan Heri, warga Desa Lubuk Napal Kecamatan Rambah Samo. Dia mengaku pascabanjir warga sudah mulai aktivitas dengan membersihkan endapan lumpur dan sampah-sampah yang dibawa air saat banjir merendam rumah mereka. Mereka juga menjemur peralatan rumah tangga seperti springbed, peralatan elektronik serta karpet yang basah akibat banjir.

"Sekarang masyarakat belum melakukan aktivitas seperti biasa. Fokus membersihkan dan menjemur barang dan peralatan rumah tangga yang terendam banjir. Masyarakat memerlukan uluran bantuan paket sembako, pakaian, selimut dan obat-obatan," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dissos P3A) Rohul Hj Sri Mulayti SSos MSi melalui Sekretaris April Liyadi SE MSi saat dikonfirmasi Riau Pos, Ahad (26/12), menyebutkan, pemerintah daerah akan secepatnya menyalurkan bantuan pangan, sandang dan obat-obatan kepada masyarakat yang terdampak banjir di Rohul.

Baca Juga:  Bigo Live Gandeng Raffi, Billy and Friends Dalam Konten Horor

Diakuinya, pemerintah daerah melalui Dinas Sosial P3A Rohul, pada hari pertama banjir yang merendam sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Rambah, Sabtu (25/12) hingga Ahad  (26/12) telah menyalurkan bantuan makanan siap saji kepada masyarakat yang terdampak banjir melalui dapur umum yang didirikan di depan Gedung PMI Rohul.

Dengan menurunkan  petugas Tagana untuk menyalurkan makanan siap saji kepada korban banjir di Rambah. Di mana pascabanjir, pemerintah daerah menyalurkan bantuan pangan dan sandang termasuk obat-obatan kepada warga terdampak banjir. April mengatakan untuk tersalurnya bantuan pangan tepat sasaran, agar kepala desa dan lurah di Kecamatan Rambah Samo, Rambah dan Rambah Hilir yang wilayahnya terdampak banjir, agar menyurati Dinsos P3A Rohul dengan melampirkan jumlah KK yang terendam banjir. Sehingga surat kepala desa atau lurah tersebut menjadi dasar bagi Dinsos P3A untuk menyalurkan bantuan sandang dan pangan yang dibutuhkan masyarakat yang rumahnya terdampak banjir Sabtu lalu.

"Hingga saat ini belum ada surat masuk dari pemerintah desa dan lurah di Kecamatan Rambah dan Rambah Samo yang masuk ke Dissos P3A, untuk mengajukan permohonan bantuan pangan dan sandang untuk masyarakat terdampak banjir," sebutnya.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari