JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia (BRGM RI) merespon baik dan siap membantu Pemerintah Kabupaten Bengkalis yang berusaha sungguh-sungguh menjaga dan lestarikan gambut dan mangrove (bakau) sebagai komitmen pemulihan lingkungan.
Demikian disampaikan sekaligus pesan dari Ketua BRGM RI, Hartono, saat menerima kunjungan balasan Wabup Bengkalis, H Bagus Santoso, di ruang kerja Kantor BRGM RI di bilangan Menteng, Jakarta, Kamis (27/5/2021).
Hartono menegaskan akan membantu Pemkab Bengkalis dalam penanganan gambut dan bakau di Pulau Bengkalis, Pulau Rupat, dan Pesisir Utara Pulau Sumatera.
Hartono memberikan saran dan masukan agar Pemkab Bengkalis mengembangkan pohon atau tanaman yang cocok dan sudah beradaptasi dengan alam Bengkalis. Di antaranya geronggang, rumbia (batang sagu), dan pinang untuk penecegahan dan pemulihan karhutla, serta bakau untuk melawan abrasi pantai.
Provinsi Riau, khususnya Bengkalis, menurut Hartono, sebenarnya sudah masuk prioritas untuk lokasi yang akan dilakukan pengerjaan program BRGM. Diakui Hartono, sudah ada sejumlah usulan serta rancangan BRGM untuk menyelamatkan Kabupaten Bengkalis.
"Kami akan membantu. Untuk mangrove khusus untuk lokasi yg memang layak ditanami. Kalau sudah ada terbangun pemecah ombak, kami akan perhatikan itu. BRGM akan perhatikan betul secara teknis," jelasnya.
Hartono menyebut bantuan BRGM kepada Pemkab Bengkalis dimulai dengan pemetaan lokasi yang cocok untuk tanaman seperti pohon feronggang, pinang, rumbia (batang sagu) dan lokasi yang pasti aman untuk ditanami mangrove.
“BRGM akan segera turunkan tim untuk identifikasi lokasi, jika tempatnya bagus dan cocok maka akan kami kerjakan," ujar Hartono.
Hartono juga menyebutkan, untuk tanah gambut, BRGM mempunyai pilihan komoditas tidak hanya untuk menjaga keberlansungan ekosistem gambut dan mangrove tapi juga yang dapat menambah pendapatan untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dari sisi lingkungan lestari, dan mencegah kebakaran.
"Ayo dicek lokasi lokasinya mana yang terbukti bisa hidup dengan baik. Yang jelas intinya kita nanam sehingga konsepnya untuk perbaikan lahan dan perbaikan ekonomi dengan memilih komoditas yang tepat," lanjutnya.
Mendapat respon positif dari Kepala BRGM RI, Bagus Santoso tidak dapat menyembunyikan rasa senang yang luar biasa.
“Alhamdulillah, terima kasih Pak Hartono, ini obat yang diharapkan masyarakat Bengkalis. Pulau kami terancam abrasi, hutan kami terancam kebakaran, kami menaruh harapan penuh dari BRGM,” ucapa Bagus Santoso penuh semangat bercampur haru.
Ditambahkan Bagus, Bengkalis memiliki lahan gambut luas terutama di Pulau Bengkalis, Rupat, dan Pesisir Pulau Sumatera Kecamatan Bukit Batu dan Bandar Laksamana.
Namun diakuinya, potensi alam yang berlimpah baik di pulau maupun daratan sangat rawan abrasi dan kebakaran.
Sementara pertumbuhan mangrove, dikatakan Bagus, terkendala alokasi dana oleh untuk membangun pemecah gelombang.
"Wilayah Bengkalis kami berbatasan dengan Malaysia dibelah Selat Melaka, ombak, limbah, dan angin membuat abrasi. Setiap tahun Pulau Bengkalis anjlok ke laut tidak kurang dari 7 sampai 10 meter," jelasnya.
Sebenarnya, dikatakan lelaki yang dua periode menjadi anggota DPRD Riau ini, mangrove tumbuh subur, suku asli turut andil melestarikan, namun banyak limbah kapal yang lalu-lalang melayari Selat Malaka, abrasi menjadi ancaman di pantai, sementara kebakaran menjadi bencana di kebun dan hutan.
“Kami menunggu bantuan BRGM, berikan solusi dan bantuan,“ harap Bagus Santoso.
Kunjungan Wabup Bengkalis ini merupakan rangkaian kunjungan balasan setelah kunjungan dari BRGM melalui Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi, dan Kemitraan, Dr Myrna Safitri, ke Pulau Bengkalis sebulan yang lalu.
Laporan: Erwan Sani (Bengkalis)
Editor: Hary B Koriun