Selasa, 8 April 2025
spot_img

Mengungsi ke Kebun Sawit, Korban Gempa Sumbar Kekurangan Logistik

SIMPANGEMPAT (RIAUPOS.CO) – Sekitar 100 orang warga Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), mengungsi ke perkebunan sawit tanpa logistik memadai, terutama bagi anak-anak.

Berdasarkan pantauan di lapangan pada Sabtu (26/2/2022), setidaknya terdapat lima tenda darurat yang dibangun secara sederhana di dalam kebun.

Salah seorang pengungsi, Hendra (40), warga Sukamaju, Nagari Kajai, mengatakan, langsung membangun tenda sesudah kejadian gempa berlangsung.

"Sorenya itu saya beserta keluarga harus mengungsi lantaran rumah saya rubuh akibat guncangan gempa," jelasnya pada Sabtu (26/02).

Ia menyebut tidak hanya keluarganya  yang mengungsi di area tersebut. Namun, sanak saudaranya yang tinggal berdekatan juga imut mengungsi ke kebun kelapa sawit.

Baca Juga:  Jadwal Pilkades Serentak Tunggu Petunjuk Kemendagri

"Kami beserta keluarga dan sanak saudara yang tinggal berdekatan, hampir semua dari rumah kami rubuh," katanya.

Selama mengungsi di kebun sawit di Jorong Padang Villa tersebut, pihaknya menemukan banyak kelabang dan kesulitan untuk tidur sehingga memutuskan untuk segera pindah.

"Semalam kami susah untuk tidur, selain dingin, juga banyak kelabang, kasihan kan kalau anak-anak sampai digigit kelabang," lanjut dia.

Ia menjelaskan, selama mengungsi, mereka beristirahat di tiga buah terpal plastik disulap menjadi atap, yang diikatkan ke batang sawit atau pohon lainnya.

"Ya begitulah keadaan kami, kasihan anak-anak," katanya, yang mengaku rumahnya sudah tidak berbentuk lagi alias rusak berat lantaran bangunannya berbahan batu itu.

Baca Juga:  PPKM Level 1, Kapasitas Rumah Ibadah Boleh 100 Persen

Pengungsi lainnya, Erna (60) juga mengungkapkan bahwa saat mengungsi di lokasi sebelumnya, ia melihat banyak kelabang.

"Kami ditimpa musibah, rumah saya habis separuh, namun rumah anak saya habis semuanya," kata Erna.

"Hendaknya kami dibantu, kami butuh makanan, minuman, susu," lirihnya.

Sumber: JPNN/CNN/Antara/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

SIMPANGEMPAT (RIAUPOS.CO) – Sekitar 100 orang warga Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), mengungsi ke perkebunan sawit tanpa logistik memadai, terutama bagi anak-anak.

Berdasarkan pantauan di lapangan pada Sabtu (26/2/2022), setidaknya terdapat lima tenda darurat yang dibangun secara sederhana di dalam kebun.

Salah seorang pengungsi, Hendra (40), warga Sukamaju, Nagari Kajai, mengatakan, langsung membangun tenda sesudah kejadian gempa berlangsung.

"Sorenya itu saya beserta keluarga harus mengungsi lantaran rumah saya rubuh akibat guncangan gempa," jelasnya pada Sabtu (26/02).

Ia menyebut tidak hanya keluarganya  yang mengungsi di area tersebut. Namun, sanak saudaranya yang tinggal berdekatan juga imut mengungsi ke kebun kelapa sawit.

Baca Juga:  Jadwal Pilkades Serentak Tunggu Petunjuk Kemendagri

"Kami beserta keluarga dan sanak saudara yang tinggal berdekatan, hampir semua dari rumah kami rubuh," katanya.

Selama mengungsi di kebun sawit di Jorong Padang Villa tersebut, pihaknya menemukan banyak kelabang dan kesulitan untuk tidur sehingga memutuskan untuk segera pindah.

"Semalam kami susah untuk tidur, selain dingin, juga banyak kelabang, kasihan kan kalau anak-anak sampai digigit kelabang," lanjut dia.

Ia menjelaskan, selama mengungsi, mereka beristirahat di tiga buah terpal plastik disulap menjadi atap, yang diikatkan ke batang sawit atau pohon lainnya.

"Ya begitulah keadaan kami, kasihan anak-anak," katanya, yang mengaku rumahnya sudah tidak berbentuk lagi alias rusak berat lantaran bangunannya berbahan batu itu.

Baca Juga:  Sosok Calon Suami Ayu Ting Ting Baik, Tidak Petantang Petenteng

Pengungsi lainnya, Erna (60) juga mengungkapkan bahwa saat mengungsi di lokasi sebelumnya, ia melihat banyak kelabang.

"Kami ditimpa musibah, rumah saya habis separuh, namun rumah anak saya habis semuanya," kata Erna.

"Hendaknya kami dibantu, kami butuh makanan, minuman, susu," lirihnya.

Sumber: JPNN/CNN/Antara/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Mengungsi ke Kebun Sawit, Korban Gempa Sumbar Kekurangan Logistik

SIMPANGEMPAT (RIAUPOS.CO) – Sekitar 100 orang warga Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), mengungsi ke perkebunan sawit tanpa logistik memadai, terutama bagi anak-anak.

Berdasarkan pantauan di lapangan pada Sabtu (26/2/2022), setidaknya terdapat lima tenda darurat yang dibangun secara sederhana di dalam kebun.

Salah seorang pengungsi, Hendra (40), warga Sukamaju, Nagari Kajai, mengatakan, langsung membangun tenda sesudah kejadian gempa berlangsung.

"Sorenya itu saya beserta keluarga harus mengungsi lantaran rumah saya rubuh akibat guncangan gempa," jelasnya pada Sabtu (26/02).

Ia menyebut tidak hanya keluarganya  yang mengungsi di area tersebut. Namun, sanak saudaranya yang tinggal berdekatan juga imut mengungsi ke kebun kelapa sawit.

Baca Juga:  Penggunaan Dexanethasone di Indonesia Masih Maju Mundur

"Kami beserta keluarga dan sanak saudara yang tinggal berdekatan, hampir semua dari rumah kami rubuh," katanya.

Selama mengungsi di kebun sawit di Jorong Padang Villa tersebut, pihaknya menemukan banyak kelabang dan kesulitan untuk tidur sehingga memutuskan untuk segera pindah.

"Semalam kami susah untuk tidur, selain dingin, juga banyak kelabang, kasihan kan kalau anak-anak sampai digigit kelabang," lanjut dia.

Ia menjelaskan, selama mengungsi, mereka beristirahat di tiga buah terpal plastik disulap menjadi atap, yang diikatkan ke batang sawit atau pohon lainnya.

"Ya begitulah keadaan kami, kasihan anak-anak," katanya, yang mengaku rumahnya sudah tidak berbentuk lagi alias rusak berat lantaran bangunannya berbahan batu itu.

Baca Juga:  Ditangkap KPK, Sebesar Ini Kekayaan Dodi Alex Nurdin

Pengungsi lainnya, Erna (60) juga mengungkapkan bahwa saat mengungsi di lokasi sebelumnya, ia melihat banyak kelabang.

"Kami ditimpa musibah, rumah saya habis separuh, namun rumah anak saya habis semuanya," kata Erna.

"Hendaknya kami dibantu, kami butuh makanan, minuman, susu," lirihnya.

Sumber: JPNN/CNN/Antara/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

SIMPANGEMPAT (RIAUPOS.CO) – Sekitar 100 orang warga Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), mengungsi ke perkebunan sawit tanpa logistik memadai, terutama bagi anak-anak.

Berdasarkan pantauan di lapangan pada Sabtu (26/2/2022), setidaknya terdapat lima tenda darurat yang dibangun secara sederhana di dalam kebun.

Salah seorang pengungsi, Hendra (40), warga Sukamaju, Nagari Kajai, mengatakan, langsung membangun tenda sesudah kejadian gempa berlangsung.

"Sorenya itu saya beserta keluarga harus mengungsi lantaran rumah saya rubuh akibat guncangan gempa," jelasnya pada Sabtu (26/02).

Ia menyebut tidak hanya keluarganya  yang mengungsi di area tersebut. Namun, sanak saudaranya yang tinggal berdekatan juga imut mengungsi ke kebun kelapa sawit.

Baca Juga:  Minum Alkohol Bisa Dipenjara 2 Tahun

"Kami beserta keluarga dan sanak saudara yang tinggal berdekatan, hampir semua dari rumah kami rubuh," katanya.

Selama mengungsi di kebun sawit di Jorong Padang Villa tersebut, pihaknya menemukan banyak kelabang dan kesulitan untuk tidur sehingga memutuskan untuk segera pindah.

"Semalam kami susah untuk tidur, selain dingin, juga banyak kelabang, kasihan kan kalau anak-anak sampai digigit kelabang," lanjut dia.

Ia menjelaskan, selama mengungsi, mereka beristirahat di tiga buah terpal plastik disulap menjadi atap, yang diikatkan ke batang sawit atau pohon lainnya.

"Ya begitulah keadaan kami, kasihan anak-anak," katanya, yang mengaku rumahnya sudah tidak berbentuk lagi alias rusak berat lantaran bangunannya berbahan batu itu.

Baca Juga:  Jadwal Pilkades Serentak Tunggu Petunjuk Kemendagri

Pengungsi lainnya, Erna (60) juga mengungkapkan bahwa saat mengungsi di lokasi sebelumnya, ia melihat banyak kelabang.

"Kami ditimpa musibah, rumah saya habis separuh, namun rumah anak saya habis semuanya," kata Erna.

"Hendaknya kami dibantu, kami butuh makanan, minuman, susu," lirihnya.

Sumber: JPNN/CNN/Antara/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari