WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Janet Yellen dikukuhkan sebagai Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) dalam pemungutan suara di Senat, Senin (25/1/2021). Dia menjadi perempuan pertama yang menduduki jabatan tersebut.
Pemimpin Bank Sentral AS atau Federal Reserve/The Fed dari 2014-2018 itu memenangkan dukungan bipartisan (Partai Demokrat dan Republik) dari anggota Komite Keuangan Senat. Dia akan bertanggung jawab mengomandoi respons ekonomi di pemerintahan Biden, terlebih di tengah pandemi corona.
Dikutip dari BBC, Selasa (26/1/2021), saat sidang konfirmasi 19 Januari kemarin Yellen mendesak Kongres menyetujui proposal bernilai triliunan dolar AS untuk stimulus ekonomi di tengah pandemi.
Dia mengatakan anggota parlemen harus berbuat banyak, tanpa perlu khawatir soal utang. Sebagai mantan pemimpin The Fed, Yellen memusatkan perhatian pada dampak kebijakan bank sentral terhadap pekerja serta peningkatan ketidaksetaraan di AS.
Sebelum mantan Presiden Barack Obama memilihnya sebagai pemimpin The Fed pada 2014, Yellen menjabat salah satu anggota dewan The Fed selama 10 tahun serta menjadi wakil ketua selama 4 tahun.
Ketika meninggalkan The Fed pada 2018, banyak yang memberikan penghormatan atas kepemimpinannya, termasuk meniru tampilan khas Yellen yang selalu menggunakan blazer dengan kerah menonjol.
Yellen dipandang sebagai seseorang dengan kinerja memuaskan untuk Partai Demokrat. Bahkan pencalonannya untuk memimpin The Fed pada 2014 juga mendapat dukungan dari beberapa politisi Republik.
Sumber: Reuters/News/AP/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun
WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Janet Yellen dikukuhkan sebagai Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) dalam pemungutan suara di Senat, Senin (25/1/2021). Dia menjadi perempuan pertama yang menduduki jabatan tersebut.
Pemimpin Bank Sentral AS atau Federal Reserve/The Fed dari 2014-2018 itu memenangkan dukungan bipartisan (Partai Demokrat dan Republik) dari anggota Komite Keuangan Senat. Dia akan bertanggung jawab mengomandoi respons ekonomi di pemerintahan Biden, terlebih di tengah pandemi corona.
- Advertisement -
Dikutip dari BBC, Selasa (26/1/2021), saat sidang konfirmasi 19 Januari kemarin Yellen mendesak Kongres menyetujui proposal bernilai triliunan dolar AS untuk stimulus ekonomi di tengah pandemi.
Dia mengatakan anggota parlemen harus berbuat banyak, tanpa perlu khawatir soal utang. Sebagai mantan pemimpin The Fed, Yellen memusatkan perhatian pada dampak kebijakan bank sentral terhadap pekerja serta peningkatan ketidaksetaraan di AS.
- Advertisement -
Sebelum mantan Presiden Barack Obama memilihnya sebagai pemimpin The Fed pada 2014, Yellen menjabat salah satu anggota dewan The Fed selama 10 tahun serta menjadi wakil ketua selama 4 tahun.
Ketika meninggalkan The Fed pada 2018, banyak yang memberikan penghormatan atas kepemimpinannya, termasuk meniru tampilan khas Yellen yang selalu menggunakan blazer dengan kerah menonjol.
Yellen dipandang sebagai seseorang dengan kinerja memuaskan untuk Partai Demokrat. Bahkan pencalonannya untuk memimpin The Fed pada 2014 juga mendapat dukungan dari beberapa politisi Republik.
Sumber: Reuters/News/AP/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun