NEW YORK (RIAUPOS.CO) — Namanya mencuat saat menembus 16 besar grand slam Wimbledon Juli lalu. Setelah itu, Coco Gauff kembali membuat publik Amerika Serikat (AS) jatuh cinta dengan menjadi jawara di Linz Open pada Oktober. Di usia yang masih 15 tahun, Gauff saat itu menahbiskan diri sebagai petenis termuda yang sanggup meraih gelar WTA Tour dalam 15 tahun terakhir atau sejak 2004.
Kini dia juga sudah menduduki ranking 68 dunia. Torehan-torehan itu membuatnya menjadi idola baru publik AS. Mereka merasa penerus Serena Williams yang mulai menua sudah ketemu. Pertandingannya pun selalu dinanti.
Di musim 2020 Gauff diharap kembali membuat catatan menakjubkan. Penampilan perdananya adalah di Auckland Open pada 6-12 Januari mendatang. Setelah itu, Gauff akan mencoba peruntungan di grand slam Australia Terbuka.(irr/jpg)
NEW YORK (RIAUPOS.CO) — Namanya mencuat saat menembus 16 besar grand slam Wimbledon Juli lalu. Setelah itu, Coco Gauff kembali membuat publik Amerika Serikat (AS) jatuh cinta dengan menjadi jawara di Linz Open pada Oktober. Di usia yang masih 15 tahun, Gauff saat itu menahbiskan diri sebagai petenis termuda yang sanggup meraih gelar WTA Tour dalam 15 tahun terakhir atau sejak 2004.
Kini dia juga sudah menduduki ranking 68 dunia. Torehan-torehan itu membuatnya menjadi idola baru publik AS. Mereka merasa penerus Serena Williams yang mulai menua sudah ketemu. Pertandingannya pun selalu dinanti.
- Advertisement -
Di musim 2020 Gauff diharap kembali membuat catatan menakjubkan. Penampilan perdananya adalah di Auckland Open pada 6-12 Januari mendatang. Setelah itu, Gauff akan mencoba peruntungan di grand slam Australia Terbuka.(irr/jpg)