Selasa, 8 April 2025
spot_img

Varian Delta Melonjak, Sydney Lockdown

SYDNEY (RIAUPOS.CO) – Pemerintah New South Wales, Australia, mengunci atau lockdown sejumlah wilayah di Kota Sydney untuk menekan lonjakan virus corona varian Delta yang lebih menular.

Pekerja dan penduduk Sydney diperintahkan untuk tinggal di rumah selama sepekan mulai Jumat (25/6/2021).

Seperti dikutip dari AFP, penduduk di empat kawasan di pusat kota Sydney hanya diizinkan keluar rumah untuk alasan penting, membeli barang kebutuhan, ke layanan medis, berolahraga, atau berangkat ke kantor jika tidak memungkinkan bekerja dari rumah.

Sebanyak 65 kasus Covid-19 telah dilaporkan terkait dengan seorang pengemudi yang terinfeksi setelah mengangkut awak maskapai penerbangan internasional dari bandara Sydney ke hotel karantina.

Baca Juga:  Vanessa Angel Masih Pamer Pose Seksi

Pemimpin New South Wales, Gladys Berejiklian, menyebut kondisi ini sebagai "periode paling menakutkan" sejak pandemi merebak lebih dari setahun yang lalu.

"Kami telah melakukan lebih baik dari yang diharapkan dalam hal pelacakan kontak," kata Berejiklian.

"Tetapi apa yang dilakukan adalah memastikan kita tidak melewatkan rantai penularan komunitas."

New South Wales mencatat 22 kasus baru pada Kamis (24/6) dan merupakan angka tertinggi selama pandemi.

Presiden Asosiasi Medis Australia Omar Khorshid kurang puas dengan langkah yang diambil pihak berwenang New South Wales ini.

Kata dia, seharusnya pemerintah setempat mengambil tindakan lebih keras, termasuk mengunci seluruh wilayah metropolitan Sydney.

"Virus varian Delta berbeda, lebih cepat menular," kata Khorshid. "Sydney belum pernah menghadapi ini sebelumnya."

Baca Juga:  KPK Periksa Dirut PT Antam Terkait Kasus RJ Lino

Korshid mengakui penguncian memang berdampak ke ekonomi, tetapi wabah yang lebih luas bisa menjadi "bencana" bagi seluruh negara.

Australia termasuk salah satu negara paling sukses di dunia dalam mengatasi Covid-19. Hingga kini negara itu memiliki 30.424 kasus virus corona dan 910 kematian.

Sumber: AFP/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

SYDNEY (RIAUPOS.CO) – Pemerintah New South Wales, Australia, mengunci atau lockdown sejumlah wilayah di Kota Sydney untuk menekan lonjakan virus corona varian Delta yang lebih menular.

Pekerja dan penduduk Sydney diperintahkan untuk tinggal di rumah selama sepekan mulai Jumat (25/6/2021).

Seperti dikutip dari AFP, penduduk di empat kawasan di pusat kota Sydney hanya diizinkan keluar rumah untuk alasan penting, membeli barang kebutuhan, ke layanan medis, berolahraga, atau berangkat ke kantor jika tidak memungkinkan bekerja dari rumah.

Sebanyak 65 kasus Covid-19 telah dilaporkan terkait dengan seorang pengemudi yang terinfeksi setelah mengangkut awak maskapai penerbangan internasional dari bandara Sydney ke hotel karantina.

Baca Juga:  Dijodohkan dengan Didi Riyadi

Pemimpin New South Wales, Gladys Berejiklian, menyebut kondisi ini sebagai "periode paling menakutkan" sejak pandemi merebak lebih dari setahun yang lalu.

"Kami telah melakukan lebih baik dari yang diharapkan dalam hal pelacakan kontak," kata Berejiklian.

"Tetapi apa yang dilakukan adalah memastikan kita tidak melewatkan rantai penularan komunitas."

New South Wales mencatat 22 kasus baru pada Kamis (24/6) dan merupakan angka tertinggi selama pandemi.

Presiden Asosiasi Medis Australia Omar Khorshid kurang puas dengan langkah yang diambil pihak berwenang New South Wales ini.

Kata dia, seharusnya pemerintah setempat mengambil tindakan lebih keras, termasuk mengunci seluruh wilayah metropolitan Sydney.

"Virus varian Delta berbeda, lebih cepat menular," kata Khorshid. "Sydney belum pernah menghadapi ini sebelumnya."

Baca Juga:  Resmikan Bulan Imunisasi Anak Nasional

Korshid mengakui penguncian memang berdampak ke ekonomi, tetapi wabah yang lebih luas bisa menjadi "bencana" bagi seluruh negara.

Australia termasuk salah satu negara paling sukses di dunia dalam mengatasi Covid-19. Hingga kini negara itu memiliki 30.424 kasus virus corona dan 910 kematian.

Sumber: AFP/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Varian Delta Melonjak, Sydney Lockdown

SYDNEY (RIAUPOS.CO) – Pemerintah New South Wales, Australia, mengunci atau lockdown sejumlah wilayah di Kota Sydney untuk menekan lonjakan virus corona varian Delta yang lebih menular.

Pekerja dan penduduk Sydney diperintahkan untuk tinggal di rumah selama sepekan mulai Jumat (25/6/2021).

Seperti dikutip dari AFP, penduduk di empat kawasan di pusat kota Sydney hanya diizinkan keluar rumah untuk alasan penting, membeli barang kebutuhan, ke layanan medis, berolahraga, atau berangkat ke kantor jika tidak memungkinkan bekerja dari rumah.

Sebanyak 65 kasus Covid-19 telah dilaporkan terkait dengan seorang pengemudi yang terinfeksi setelah mengangkut awak maskapai penerbangan internasional dari bandara Sydney ke hotel karantina.

Baca Juga:  John Cena Bukan Tokoh Antagonis di "Fast and Furious 9"

Pemimpin New South Wales, Gladys Berejiklian, menyebut kondisi ini sebagai "periode paling menakutkan" sejak pandemi merebak lebih dari setahun yang lalu.

"Kami telah melakukan lebih baik dari yang diharapkan dalam hal pelacakan kontak," kata Berejiklian.

"Tetapi apa yang dilakukan adalah memastikan kita tidak melewatkan rantai penularan komunitas."

New South Wales mencatat 22 kasus baru pada Kamis (24/6) dan merupakan angka tertinggi selama pandemi.

Presiden Asosiasi Medis Australia Omar Khorshid kurang puas dengan langkah yang diambil pihak berwenang New South Wales ini.

Kata dia, seharusnya pemerintah setempat mengambil tindakan lebih keras, termasuk mengunci seluruh wilayah metropolitan Sydney.

"Virus varian Delta berbeda, lebih cepat menular," kata Khorshid. "Sydney belum pernah menghadapi ini sebelumnya."

Baca Juga:  Pagi Ini, Lima Pintu Spill Way Waduk PLTA Koto Panjang Dibuka

Korshid mengakui penguncian memang berdampak ke ekonomi, tetapi wabah yang lebih luas bisa menjadi "bencana" bagi seluruh negara.

Australia termasuk salah satu negara paling sukses di dunia dalam mengatasi Covid-19. Hingga kini negara itu memiliki 30.424 kasus virus corona dan 910 kematian.

Sumber: AFP/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

SYDNEY (RIAUPOS.CO) – Pemerintah New South Wales, Australia, mengunci atau lockdown sejumlah wilayah di Kota Sydney untuk menekan lonjakan virus corona varian Delta yang lebih menular.

Pekerja dan penduduk Sydney diperintahkan untuk tinggal di rumah selama sepekan mulai Jumat (25/6/2021).

Seperti dikutip dari AFP, penduduk di empat kawasan di pusat kota Sydney hanya diizinkan keluar rumah untuk alasan penting, membeli barang kebutuhan, ke layanan medis, berolahraga, atau berangkat ke kantor jika tidak memungkinkan bekerja dari rumah.

Sebanyak 65 kasus Covid-19 telah dilaporkan terkait dengan seorang pengemudi yang terinfeksi setelah mengangkut awak maskapai penerbangan internasional dari bandara Sydney ke hotel karantina.

Baca Juga:  John Cena Bukan Tokoh Antagonis di "Fast and Furious 9"

Pemimpin New South Wales, Gladys Berejiklian, menyebut kondisi ini sebagai "periode paling menakutkan" sejak pandemi merebak lebih dari setahun yang lalu.

"Kami telah melakukan lebih baik dari yang diharapkan dalam hal pelacakan kontak," kata Berejiklian.

"Tetapi apa yang dilakukan adalah memastikan kita tidak melewatkan rantai penularan komunitas."

New South Wales mencatat 22 kasus baru pada Kamis (24/6) dan merupakan angka tertinggi selama pandemi.

Presiden Asosiasi Medis Australia Omar Khorshid kurang puas dengan langkah yang diambil pihak berwenang New South Wales ini.

Kata dia, seharusnya pemerintah setempat mengambil tindakan lebih keras, termasuk mengunci seluruh wilayah metropolitan Sydney.

"Virus varian Delta berbeda, lebih cepat menular," kata Khorshid. "Sydney belum pernah menghadapi ini sebelumnya."

Baca Juga:  Di Batam, Seorang Guru dan Jamaah Tabligh Positif Covid-19

Korshid mengakui penguncian memang berdampak ke ekonomi, tetapi wabah yang lebih luas bisa menjadi "bencana" bagi seluruh negara.

Australia termasuk salah satu negara paling sukses di dunia dalam mengatasi Covid-19. Hingga kini negara itu memiliki 30.424 kasus virus corona dan 910 kematian.

Sumber: AFP/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari