Jumat, 20 September 2024

Ada Kelompok yang Dipetakan Pemerintah Jelang Putusan MK

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pemerintah telah mengantongi identitas kelompok-kelompok yang dinilai tidak bisa menerima proses konstitusi terkait Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), dan tak ingin terwujudnya rekonsilisasi.

Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko di kantornya, Jakarta pada Rabu (26/6/2019). Pihaknya menduga kelompok-kelompok tersebut kemungkinan punya agenda lain.

’’Kami sudah tahu itu, siapa-siapa sudah tahu. Kelompok mana saja sudah kami petakan. Mapping semuanya. Kami juga sudah waspadai apabila terjadi sesuatu pada 27 (Juni), atau mungkin setelah itu. Mudah-mudahan enggak,’’ ucap Moeldoko.

Hanya saja mantan Panglima TNI itu enggan menyebut nama kelompok-kelompok yang tidak menginginkan terjadinya rekonsilisasi pascapilpres 2019. Dia berdalih bahwa kelompok tersebut sebenarnya bisa dikenali publik.

- Advertisement -
Baca Juga:  Dengar Suara Rakyat, Indonesia Perlu Supertim Bukan Superman

’’Saya pikir kamu sudah tahu juga itu barangnya (kelompok-red). Iya enggak? Ya sudah bisa dikenali itu. Sudah bisa dikenali,’’ tukas Moeldoko.

Aksi demonstrasi jelang putusan sengketa Pilpres di MK sudah berjalan beberapa waktu belakangan. Hari ini juga ada Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang menyampaikan asprasinya meskipun jumlahnya tidak banyak.

- Advertisement -

Moeldoko berharap aksi turun ke jalan yang diperkirakan mengalami puncaknya bertepatan dengan pembacaan putusan MK pada Kamis (27/6/2019), berlangsung damai. Jumlah massanya pun menurut dia tidak terlalu banyak.

’’Yang kita kenali 26-27, 26 (Juni) sedikit sih. Mudah-mudahan enggak panas. Kami sudah siapkan diri dengan baik. Jumlahnya enggak terlalu banyak namun tetap waspadai. (Massa aksi 27 Juni) antara 2.500-an sampai 3.000,’’ ungkap Moeldoko.(fat)

Editor: Fopin A Sinaga


JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pemerintah telah mengantongi identitas kelompok-kelompok yang dinilai tidak bisa menerima proses konstitusi terkait Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), dan tak ingin terwujudnya rekonsilisasi.

Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko di kantornya, Jakarta pada Rabu (26/6/2019). Pihaknya menduga kelompok-kelompok tersebut kemungkinan punya agenda lain.

’’Kami sudah tahu itu, siapa-siapa sudah tahu. Kelompok mana saja sudah kami petakan. Mapping semuanya. Kami juga sudah waspadai apabila terjadi sesuatu pada 27 (Juni), atau mungkin setelah itu. Mudah-mudahan enggak,’’ ucap Moeldoko.

Hanya saja mantan Panglima TNI itu enggan menyebut nama kelompok-kelompok yang tidak menginginkan terjadinya rekonsilisasi pascapilpres 2019. Dia berdalih bahwa kelompok tersebut sebenarnya bisa dikenali publik.

Baca Juga:  Kereta Api Tergelincir, 34 Penumpang Tewas

’’Saya pikir kamu sudah tahu juga itu barangnya (kelompok-red). Iya enggak? Ya sudah bisa dikenali itu. Sudah bisa dikenali,’’ tukas Moeldoko.

Aksi demonstrasi jelang putusan sengketa Pilpres di MK sudah berjalan beberapa waktu belakangan. Hari ini juga ada Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang menyampaikan asprasinya meskipun jumlahnya tidak banyak.

Moeldoko berharap aksi turun ke jalan yang diperkirakan mengalami puncaknya bertepatan dengan pembacaan putusan MK pada Kamis (27/6/2019), berlangsung damai. Jumlah massanya pun menurut dia tidak terlalu banyak.

’’Yang kita kenali 26-27, 26 (Juni) sedikit sih. Mudah-mudahan enggak panas. Kami sudah siapkan diri dengan baik. Jumlahnya enggak terlalu banyak namun tetap waspadai. (Massa aksi 27 Juni) antara 2.500-an sampai 3.000,’’ ungkap Moeldoko.(fat)

Editor: Fopin A Sinaga


Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari