JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sejarah baru diprediksi bakal terjadi di tanah Korea Utara. Karena jika kabar Kim Jong Un meninggal dunia terkonfirmasi. Maka adik perempuan Kim Jong Un yakni Kim Yo Jong, akan duduk sebagai kandidat terkuat penerus sang diktator.
Artinya, budaya patriarki yang mengutamakan pemimpin pria di Korea Utara akan didobrak oleh Kim Yo Jong. Sosok perempuan berusia awal 30-an itu sudah beberapa kali menemani kakaknya dalam momen-momen kenegaraan. Seperti pertemuan negara dengan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping saat mewakili Korea Utara di Olimpiade Musim Dingin 2018 dan menjadi anggota langsung pertama dari keluarga yang berkuasa untuk mengunjungi Seoul.
Banyak pengamat Korea Utara mengatakan, garis keturunan lebih penting daripada gender. Namun, tidak sedikit juga yang menilai bahwa peran Yo Jong hanya akan sampai pada tingkatan kepala daerah.
"Peran Yo-jong kemungkinan akan terbatas pada seorang bupati, karena terhalang patriarki Korea Utara," Pengamat Korea Utara di Universitas Korea Yoo Ho-yeol seperti dilansir dari The Star, Ahad (26/4).
"Tidak hanya kepemimpinan yang didominasi pria, tetapi masyarakat sipil di sana akan menentang pemimpin perempuan," tambahnya.
Nama Kim Yo Jong akan menjadi pemimpin perempuan pertama Korea Utara tiba-tiba menjadi pusat perhatian ketika kondisi kesehatan saudaranya dipertanyakan. Kim Jong Un belum muncul di media pemerintah dalam dua pekan terakhir. Bahkan spekulasi mengatakan, bahwa Kom Jong Un sudah meninggal.
Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sejarah baru diprediksi bakal terjadi di tanah Korea Utara. Karena jika kabar Kim Jong Un meninggal dunia terkonfirmasi. Maka adik perempuan Kim Jong Un yakni Kim Yo Jong, akan duduk sebagai kandidat terkuat penerus sang diktator.
Artinya, budaya patriarki yang mengutamakan pemimpin pria di Korea Utara akan didobrak oleh Kim Yo Jong. Sosok perempuan berusia awal 30-an itu sudah beberapa kali menemani kakaknya dalam momen-momen kenegaraan. Seperti pertemuan negara dengan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping saat mewakili Korea Utara di Olimpiade Musim Dingin 2018 dan menjadi anggota langsung pertama dari keluarga yang berkuasa untuk mengunjungi Seoul.
- Advertisement -
Banyak pengamat Korea Utara mengatakan, garis keturunan lebih penting daripada gender. Namun, tidak sedikit juga yang menilai bahwa peran Yo Jong hanya akan sampai pada tingkatan kepala daerah.
"Peran Yo-jong kemungkinan akan terbatas pada seorang bupati, karena terhalang patriarki Korea Utara," Pengamat Korea Utara di Universitas Korea Yoo Ho-yeol seperti dilansir dari The Star, Ahad (26/4).
- Advertisement -
"Tidak hanya kepemimpinan yang didominasi pria, tetapi masyarakat sipil di sana akan menentang pemimpin perempuan," tambahnya.
Nama Kim Yo Jong akan menjadi pemimpin perempuan pertama Korea Utara tiba-tiba menjadi pusat perhatian ketika kondisi kesehatan saudaranya dipertanyakan. Kim Jong Un belum muncul di media pemerintah dalam dua pekan terakhir. Bahkan spekulasi mengatakan, bahwa Kom Jong Un sudah meninggal.
Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal