JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Densus 88 Anti Teror menangkap dua terduga teroris di Jawa Timur. Dua terduga teroris itu yakni Hari Setiawan alias Hanafia alias Abu Zulfar dan Beni Luqman alias Abu Wafa. Kedua terduga teroris yang ditangkap Jumat (23/8) itu diduga terlibat secara tidak langsung dengan aksi teror Thamrin.
Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Asep Adi Saputra menjelaskan, untuk Hari Setiawan penangkapan dilakukan pukul 15.00 di Jalan Raya Batu Lenger, Sampang, Madura. Saat dilakukan penangkapan tidak ada perlawanan. "Hari setiawan ini terlibat beberapa aksi terorisme," paparnya.
Salah satunya, pada 2015 pernah mengikuti pelatihan militer di Sengakaling. Dalam pelatihan itu dipimpin oleh Abu Gar dan M Ali. Nah, M Ali merupakan salah satu pelaku aksi teror di Jalan Thamrin. ”Diduga Hari Setiawan mengetahui rencana aksi teror di Jalan Thamrin,” urainya.
Tak hanya itu, pada 2016 Hari Setiawan diduga ikut pelatihan militer di Waduk Selorejo, Malang Jawa Timur. Dalam pelatihan itu diajarkan bagaimana cara menembak menggunakan M 16. "Saat penangkapan disita sejumlah barang bukti senjata tajam," terangnya.
Untuk terduga teroris Beni Luqman, lanjutnya, diamankan di Jalam Pemuda, Brondong, Lamongan. Beni merupakan amir Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Lamongan. "Dia memimpin di wilayah Lamongan," paparnya.
Beni Luqman juga diduga mengetahui aksi teror gejera di Surabaya. Yang bersangkutan pernah menghadiri pertemuan di Balong Bendo, Sidoarjo sesaat sebelum bom di Surabaya. "Pernah juga pada 2016 ikut pelatihan militer di Gowa," ungkapnya.
Rekam jejak Beni juga tercium dalam pertemuan yang di Batu, dalam pertemuan itu pimpinan JAD Amman Abdurrahman memberikan instruksi untuk melakukan aksi teror mendukung ISIS di Suriah. "Ya, idad di Batu," jelasnya.
Asep menjelaskan, penangkapan tersebut sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya aksi teror. Dengan begitu aksi teror yang direncanakan bisa digagalkan sebelum terjadi. "Fokusnya memang ke pencegahan aksi teror," paparnya.(idr/das)
Editor: Arif