DUMAI (RIAUPOS.CO) — Penyebaran Covid-19 gelombang kedua di Kota Dumai semakin mengkhawatirkan. Penyebaran dari klaster pedagang bertambah. Hal itu diketahui setelah keluarnya tiga hasil pemeriksaan spesimen sputum (dahak) dari laboratorium Biomolukuler RSUD Arifin Achmad, Rabu (24/6) yang menyatakan tiga pedagang positif Covid-19.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai H Syahrinaldi didampingi Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai, dr Syaiful membenarkan jika ada penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Dumai.
"Tiga orang ini merupakan pedagang pasar. Dua pedagang pasar Kampung Baru Kecamatan Bukit Kapur dan satu lagi pedagang pasar Simpang Pulai Kelurahan Tanjung Penyembal Kecamatan Sungai Sembilan," ujarnya.
Ia menjelaskan rincian pasien positif tersebut yaitu pasien ke-23, Ny. H, umur 45 tahun. Ia merupakan warga Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Bukit Kapur. Ini merupakan hasil skrining PCR tes massal dengan spesimen sputum di pasar Kampung Baru.
"Pasien ke-24 yaitu Nn LA usia 18 tahun. Warga Kelurahan Bukit Kayu Kapur ini juga merupakan hasil skrining PCR tes massal dengan spesimen sputum di Pasar Kampung Baru," tuturnya.
Ia mengatakan sejauh ini pihaknya sudah melakukan rapid test sebanyak 4.528 yang terdiri dari 4.4450 negatif dan 78 positif. Kemudian PCR Test sebanyak 466 dengan rincian 444 negatif dan 22 positif.
"Kami akan terus melakukan PCR melakukan massal di beberapa tempat yang potensial," tuturnya.
Juru Bicara Gugis Tugas Penanggulangan Covid 19 Kota Dumai dr H Syaiful menjelaskan bawa ketiga pasien positif tersebut merupakan orang tanpa gejala atau OTG.
"Terhadap 3 orang ini sudah kita lakukan tracking dan pengambilan swab. Untuk keluarga dilakukan rapid test untuk memastikan apakah ada yang terjangkit," katanya.
Kepada masyarakat Kota Dumai Syaiful meminta untuk disiplin memakai masker, disiplin jaga jarak lebih dari 1 Meter dan disiplin cuci tangan pakai air mengalir dan sabun atau hand sanitizer sebelum dan sesudah melakukan aktivitas.
"Kami juga meminta kepada masyarakat untuk tidak keluar rumah untuk urusan yang tidak urgent atau tidak wajib. Bila terpaksa keluar rumah, pastikan menggunakan masker dan jaga jarak," tutupnya.
40 Karyawan Dikarantina, RSUD Mandau Tetap Buka
Seorang karyawan RSUD Mandau, Kabupaten Bengkalis, AB (33) dinyatakan positif terpapar Covid-19, Rabu (24/6). Karyawan tersebut merupakan tenaga teknisi yang bertugas di Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (IPSRS). Sebagai antisipasi penyebaran lebih lanjut, RSUD Mandau melakukan tes swab terhadap 40 orang karyawan lainnya yang berkontak beberapa hari ini dengan pasien positif tersebut, termasuk direktur.
"Dilakukan swab kepada 40 karyawan yang pernah berkontak, sementara kegiatan RSUD tetap berlangsung seperti biasa," kata Direktur RSUD Mandau drg Sri Sadono melalui Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Bengkalis Drs Johansyah Syafri, kepada Riau Pos.
Dari informasi yang dihimpun, pasien positif tersebut pada 18 Juni 2020 melakukan rapid test bersama orangtuanya yang akan berangkat ke Surabaya atas keinginan sendiri. Hal ini karena orangtuanya tersebut akan bekerja di Surabaya.
Lantas dikarekan ada program screening petugas Diskes Provinsi dan Bengkalis, karyawan tersebut dilakukan screening dengan pemeriksaan swab. "Hasil (swab) yang kami terima pagi ini (kemarin, red), karyawan atas nama AB tersebut, tenaga teknisi (IPSRS) terkonfirmasi positif," ungkap Johansyah.
Sebagai antisipasi penyebaran lebih luas lagi ke keluarga, maka seluruh karyawan RSUD Mandau yang di-swab dilakukan karantina mandiri terpadu di RSUD Mandau dengan menempati ruangan yang disiapkan bila terjadi lonjakan kasus.
"Sampai hasil swab kami terima, 40 karyawan RSUD tersebut termasuk direktur kami tetapkan sebagai ODP. Dan dikarantina terpadu di RSUD Mandau," ujarnya.
Untuk direktur di karantina di rumah dinasnya. Sementara 40 karyawan dan medis dikarantina di bangunan baru RSUD yang belum difungsikan. Sebelumnya, karyawan RSUD Mandau berjenis kelamin laki-laki itu memiliki riwayat perjalanan dari Pekanbaru. Karyawan ini cukup aktif melakukan aktivitas olahraga, bahkan dikabarkan dia sempat melakukan aktivitas futsal bersama karyawan lain.
Sementara itu informasi ditutupnya RSUD Mandau dibantah Kadiskes Bengkalis dr Ersan Saputra TH. Menurut dia sampai saat kemarin RSUD Mandau tetap beroperasi.
"Tak ditutup. Sampai sekarang tetap beroperasi. Selama ini kalaupun Dirut RSUD berhalangan tetap saja rumah sakit beroperasi. Begitu juga kalau benar dirutnya karantina mandiri, tetap saja RSUD beroperasi," kata Ersan Saputra.
Sementara itu Diskes Bengkalis melalui Puskesmas setempat melakukan tracing terhadap kontak erat dari warga Malaysia inisial WH (62) yang terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka yang berhubungan langsung dengan WH akan dilakukan rapid test dan juga tes swab untuk memastikan apakah tertular Covid-19 atau tidak.
"Saya sudah memerintahkan kepada puskesmas untuk melakukan tracing. Sesuai protokol Covid-19, yang berhubungan langsung dengan bersangkutan (WH, red) akan kami lakukan rapid test dan juga swab," ujar Ersan.
Selain WH, sambung Ersan, swab juga akan dilakukan kepada keluarga dari pasien RH asal Bengkalis.
"Rapid test tetap kami lakukan, tapi ini hanya sebatas screening awal, kuncinya ada pada hasil swab," ujarnya seraya mengatakan kalau sejauh ini, berdasarkan hasil tracing belum diperoleh informasi dari mana RH bisa positif Covid-19.(hsb/*1/esi)