Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Dari Limbah Kain Perca jadi Bros Hijab

(RIAUPOS.CO) – KEPEDULIAN terhadap lingkungan tak hanya dilakukan oleh para orang tua saja. Ditangan orang yang peduli terhadap lingkungan limbah apapun dapat dimanfaatkan menjadi barang yang berharga. Ini seperti yang dilakukan oleh Para remaja putri di Perumahan Gria Tika Utama Jalan Labersa Kelurahan Air Dingin Kecamatan Bukitraya.

Kepedulian belasan remaja di perumahan ini terpampang nyata setelah mereka bergabung bersama Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja Berkah Kreatif Kelurahan Air Dingin Kecamatan Bukitraya binaan Dinas Pengendalian Penduduk dan KB kota Pekanbaru.

Ketua PIK Remaja Berkah Kreatif M Rizky Zidane menceritakan awal mulai terbentuknya perkumpulan yang dipimpinnya itu. PIK Remaja Berkah Creative awalnya hanyalah perkumpulan muda mudi di sekitaran komplek perumahan semata. Namun berkat dukungan dari orang tua serta adanya binaan dari Disdalduk KB Kota Pekanbaru.  Remaja berusia 10 hingga 24 tahun yang belum menikah  ini mulai mengadakan kegiatan dalam peran salah satu dari delapan fungsi keluarga. Yaitu fungsi ekonomi. Salah satu nya adalah  keterampilan dalam memanfaatkan dan mengolah limbah didaerah sekitar yakni kain perca.

Baca Juga:  Puluhan Rumah Warga Jatim Rusak Pascagempa M5,9

Salah satunya pemanfaatan limbah kain perca yang kerap mereka jumpai disekitar kawasan komplek perumahan ketika jelang Ramadan dan Idul Fitri. “Kami mencoba berekreasi dan memotifasi diri untuk dapat menghasilkan sesuatu. Jadi tak sekedar kumpul-kumpul tapi malah menghabiskan uang orang tua saja,” Kata dia.

Lanjut Rizky, saat ingin memanfaatkan limbah kain perca, ia dan belasan remaja lainnya sempat merasa bingung untuk membuat kreasi dari limbah kain perca tersebut. Namun salah seorang pendamping dari Kampung KB Berkah Bersama  Sri Rezeki SIkom yang memberikan masukan dan mencontohkan kreasi yang dapat dibuat dari sejumlah limbah seperti bros jilbab dari kain perca. “Kesulitan dari bahan kami memang tidak ada. Tapi kurangnya informasi dan ide kreatif yang kami miliki itu yang menjadi kendala pada saat awal kami mencoba membuat hasil kerajinan ini,” ucapnya.

Apalagi kata Rizky, bros jilbab sangat berarti bagi muslimah yang senantiasa menggunakan kerudung atau jilbab. Dimana, bros jilbab bisa menjadi alternatif untuk menambah keanggunan jilbab yang dikenakan sekaligus juga mempunyai daya tarik tersendiri untuk mempercantik penampilan.  “Sebenarnya tidak ada yang sulit kalau kita mau berusaha. Apalagi ini menghasilkan uang yang cukup untuk membantu orang tua dimasa pendemi seperti ini,” Kata dia.

Baca Juga:  Kearifan di Salingkuang Tobek Sacampak Jalo

Ditambahkan Rizky, saat ini produk hasil kreasi yang ia dan belasan temannya buat tersebut telah dipasarkan melalui media sosial baik instagram maupun Facebook oleh masing-masing anggota PIK Remaja Berkah Creatve. Dan juga bantuan ekonomi kreatif dari Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Pekanbaru.

“Untuk harga jual sendiri berkisar Rp5.000 hingga puluhan ribu tergantung motif dan ukuran yang diinginkan oleh pembeli. Nantinya sebagian keuntungan kami akan bagikan kepada anggota dan sebagian lagi akan kami buat seperti uang kas agar dapat mendaur ulang lebih banyak lagi limbah yang ada serta membantu Pemerintah Kota Pekanbaru dalam meminimalisir sampah yang akan dibuang ke TPA Muara Fajar,” Tegasnya.(ali)

 

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Pekanbaru

 

(RIAUPOS.CO) – KEPEDULIAN terhadap lingkungan tak hanya dilakukan oleh para orang tua saja. Ditangan orang yang peduli terhadap lingkungan limbah apapun dapat dimanfaatkan menjadi barang yang berharga. Ini seperti yang dilakukan oleh Para remaja putri di Perumahan Gria Tika Utama Jalan Labersa Kelurahan Air Dingin Kecamatan Bukitraya.

Kepedulian belasan remaja di perumahan ini terpampang nyata setelah mereka bergabung bersama Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja Berkah Kreatif Kelurahan Air Dingin Kecamatan Bukitraya binaan Dinas Pengendalian Penduduk dan KB kota Pekanbaru.

- Advertisement -

Ketua PIK Remaja Berkah Kreatif M Rizky Zidane menceritakan awal mulai terbentuknya perkumpulan yang dipimpinnya itu. PIK Remaja Berkah Creative awalnya hanyalah perkumpulan muda mudi di sekitaran komplek perumahan semata. Namun berkat dukungan dari orang tua serta adanya binaan dari Disdalduk KB Kota Pekanbaru.  Remaja berusia 10 hingga 24 tahun yang belum menikah  ini mulai mengadakan kegiatan dalam peran salah satu dari delapan fungsi keluarga. Yaitu fungsi ekonomi. Salah satu nya adalah  keterampilan dalam memanfaatkan dan mengolah limbah didaerah sekitar yakni kain perca.

Baca Juga:  Kabar Buruk, Pakar: Puncak Pandemi Diperkirakan Sampai Akhir Tahun

Salah satunya pemanfaatan limbah kain perca yang kerap mereka jumpai disekitar kawasan komplek perumahan ketika jelang Ramadan dan Idul Fitri. “Kami mencoba berekreasi dan memotifasi diri untuk dapat menghasilkan sesuatu. Jadi tak sekedar kumpul-kumpul tapi malah menghabiskan uang orang tua saja,” Kata dia.

- Advertisement -

Lanjut Rizky, saat ingin memanfaatkan limbah kain perca, ia dan belasan remaja lainnya sempat merasa bingung untuk membuat kreasi dari limbah kain perca tersebut. Namun salah seorang pendamping dari Kampung KB Berkah Bersama  Sri Rezeki SIkom yang memberikan masukan dan mencontohkan kreasi yang dapat dibuat dari sejumlah limbah seperti bros jilbab dari kain perca. “Kesulitan dari bahan kami memang tidak ada. Tapi kurangnya informasi dan ide kreatif yang kami miliki itu yang menjadi kendala pada saat awal kami mencoba membuat hasil kerajinan ini,” ucapnya.

Apalagi kata Rizky, bros jilbab sangat berarti bagi muslimah yang senantiasa menggunakan kerudung atau jilbab. Dimana, bros jilbab bisa menjadi alternatif untuk menambah keanggunan jilbab yang dikenakan sekaligus juga mempunyai daya tarik tersendiri untuk mempercantik penampilan.  “Sebenarnya tidak ada yang sulit kalau kita mau berusaha. Apalagi ini menghasilkan uang yang cukup untuk membantu orang tua dimasa pendemi seperti ini,” Kata dia.

Baca Juga:  Yasonna: Rizieq Shihab Boleh Pulang ke Indonesia Kapan Saja

Ditambahkan Rizky, saat ini produk hasil kreasi yang ia dan belasan temannya buat tersebut telah dipasarkan melalui media sosial baik instagram maupun Facebook oleh masing-masing anggota PIK Remaja Berkah Creatve. Dan juga bantuan ekonomi kreatif dari Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Pekanbaru.

“Untuk harga jual sendiri berkisar Rp5.000 hingga puluhan ribu tergantung motif dan ukuran yang diinginkan oleh pembeli. Nantinya sebagian keuntungan kami akan bagikan kepada anggota dan sebagian lagi akan kami buat seperti uang kas agar dapat mendaur ulang lebih banyak lagi limbah yang ada serta membantu Pemerintah Kota Pekanbaru dalam meminimalisir sampah yang akan dibuang ke TPA Muara Fajar,” Tegasnya.(ali)

 

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Pekanbaru

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari