Suatu hari, Ulik sedang kumpul-kumpul dengan teman-temannya di sebuah kafe. Sesekali, ibu dua anak ini memainkan smartphone-nya. Ia pun membuka aplikasi belanja online.
Ulik asyik melihat produk-produk yang tawarkan. Teman-temannya pun penasaran.
"Lagi ngapain sih, Ulik?" tanya temannya.
"Mau beli baju lewat online," jawabnya.
"Eh, aku punya cerita soal COD (bayar di tempat) belanja online. Pokoknya kalau punya anak kecil, hati-hati aja," kata temannya, Sari.
Ulik dan yang lainnya pun penasaran. "Kok gitu?" tanya Ulik.
Lalu Sari pun menceritakan pengalamannya. Ia memiliki anak kecil belum lagi lima tahun. Saat memegang handphone-nya, sang anak ternyata membuka aplikasi belanja online. Tanpa sepengetahuan Sari.
Beberapa hari kemudian, seorang kurir datang. "Pakeeet…," teriak si kurir.
Sari pun bingung. Ia merasa tidak ada memesan barang lewat belanja online. Tapi ia tetap keluar menemui si kurir.
"Paket apa, Bang?".
"Nggak tahu isinya, Mbak. COD," jawab abang kurir.
Sari makin bingung. "Berapa?".
"Rp90 ribu, Mbak,".
"Alamaakk…!!".
Setelah membayar, Sari membuka paket.
Dan isinya adalah bola mainan. Barulah Sari tahu, anak semata wayangnya lah yang telah memesan.
"Anakku pintar….. tapi bisa gawat juga kalau sering-sering kayak gini," ujar Sari sambil geleng-geleng kepala.
Mendengar cerita Sari, teman-temannya pun tertawa tapi banyak mengambil hikmah dari kisah Sari itu.(yls)