Selasa, 2 Desember 2025
spot_img

Covid-19 Belum Usai, Muncul Pula Hantavirus

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Di tengah pandemi COVID-19, seorang pria yang meninggal di China pada Senin (23/2) dilaporkan dinyatakan positif terkena Hantavirus. Akan tetapi, tak usah panik. Sebab Hantavirus tidak menular dari manusia ke manusia.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) Hantavirus merupakan keluarga virus yang menyebar melalui tikus. Diketahui, terdapat laporan, seorang pria meninggal dalam perjalanan kembali ke Provinsi Shandong, menurut Global Times. Hasil tesnya dinyatakan positif Hantavirus.

Namun, yang perlu Anda pahami, Hantavirus tidak bisa menular dari manusia ke manusia. Manusia dapat terinfeksi hantavirus melalui kontak dengan urin tikus, air liur, atau kotoran. Sehingga penularannya berbeda dengan coronavirus. Setidaknya itu yang dikatakan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

Baca Juga:  Eks Ketum PPP Romy Bebas, Berikut Penjelasan KPK

“Hantavirus yang menyebabkan penyakit manusia di Amerika Serikat tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain,” kata CDC di situs webnya.

Penularan Hantavirus sendiri terjadi dari hewan pengerat atau tikus. Di AS, Hantavirus dapat menyebabkan sindrom paru penyakit pernapasan parah yang bisa berakibat fatal. Gejalanya meliputi kelelahan, demam, nyeri otot, sakit kepala, pusing, kedinginan, dan masalah perut.

“Batuk dan sesak napas dapat terjadi kemudian pada penyakit karena paru-paru dipenuhi cairan,” kata CDC.

Bahkan gejala diserta demam berdarah dengan sindrom ginjal, sebagian besar ditemukan di Eropa dan Asia. “Juga dapat terjadi, yang menyebabkan rasa sakit, demam, kedinginan, mual, dan penglihatan kabur,” kata CDC.

Baca Juga:  RAPP Targetkan Pelajar Pelalawan Tembus 10 Kampus Terbaik

Dari 1993 hingga 2017, hanya ada 728 kasus Hantavirus yang dikonfirmasi di Amerika Serikat, dan sebagian besar tidak fatal menurut data CDC.  Pada Mei 1993, wabah Gantavirus terjadi di daerah antara Arizona, New Mexico, Colorado dan Utah. Wabah 2012 di Yosemite membuat 10 orang sakit. Di tujuh negara, 17 orang terinfeksi dalam wabah 2017.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Di tengah pandemi COVID-19, seorang pria yang meninggal di China pada Senin (23/2) dilaporkan dinyatakan positif terkena Hantavirus. Akan tetapi, tak usah panik. Sebab Hantavirus tidak menular dari manusia ke manusia.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) Hantavirus merupakan keluarga virus yang menyebar melalui tikus. Diketahui, terdapat laporan, seorang pria meninggal dalam perjalanan kembali ke Provinsi Shandong, menurut Global Times. Hasil tesnya dinyatakan positif Hantavirus.

Namun, yang perlu Anda pahami, Hantavirus tidak bisa menular dari manusia ke manusia. Manusia dapat terinfeksi hantavirus melalui kontak dengan urin tikus, air liur, atau kotoran. Sehingga penularannya berbeda dengan coronavirus. Setidaknya itu yang dikatakan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

Baca Juga:  Amendemen untuk Siapa?

“Hantavirus yang menyebabkan penyakit manusia di Amerika Serikat tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain,” kata CDC di situs webnya.

Penularan Hantavirus sendiri terjadi dari hewan pengerat atau tikus. Di AS, Hantavirus dapat menyebabkan sindrom paru penyakit pernapasan parah yang bisa berakibat fatal. Gejalanya meliputi kelelahan, demam, nyeri otot, sakit kepala, pusing, kedinginan, dan masalah perut.

- Advertisement -

“Batuk dan sesak napas dapat terjadi kemudian pada penyakit karena paru-paru dipenuhi cairan,” kata CDC.

Bahkan gejala diserta demam berdarah dengan sindrom ginjal, sebagian besar ditemukan di Eropa dan Asia. “Juga dapat terjadi, yang menyebabkan rasa sakit, demam, kedinginan, mual, dan penglihatan kabur,” kata CDC.

- Advertisement -
Baca Juga:  Kematian Mantan Istri Sule Dinilai Janggal

Dari 1993 hingga 2017, hanya ada 728 kasus Hantavirus yang dikonfirmasi di Amerika Serikat, dan sebagian besar tidak fatal menurut data CDC.  Pada Mei 1993, wabah Gantavirus terjadi di daerah antara Arizona, New Mexico, Colorado dan Utah. Wabah 2012 di Yosemite membuat 10 orang sakit. Di tujuh negara, 17 orang terinfeksi dalam wabah 2017.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Di tengah pandemi COVID-19, seorang pria yang meninggal di China pada Senin (23/2) dilaporkan dinyatakan positif terkena Hantavirus. Akan tetapi, tak usah panik. Sebab Hantavirus tidak menular dari manusia ke manusia.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) Hantavirus merupakan keluarga virus yang menyebar melalui tikus. Diketahui, terdapat laporan, seorang pria meninggal dalam perjalanan kembali ke Provinsi Shandong, menurut Global Times. Hasil tesnya dinyatakan positif Hantavirus.

Namun, yang perlu Anda pahami, Hantavirus tidak bisa menular dari manusia ke manusia. Manusia dapat terinfeksi hantavirus melalui kontak dengan urin tikus, air liur, atau kotoran. Sehingga penularannya berbeda dengan coronavirus. Setidaknya itu yang dikatakan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

Baca Juga:  RAPP Targetkan Pelajar Pelalawan Tembus 10 Kampus Terbaik

“Hantavirus yang menyebabkan penyakit manusia di Amerika Serikat tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain,” kata CDC di situs webnya.

Penularan Hantavirus sendiri terjadi dari hewan pengerat atau tikus. Di AS, Hantavirus dapat menyebabkan sindrom paru penyakit pernapasan parah yang bisa berakibat fatal. Gejalanya meliputi kelelahan, demam, nyeri otot, sakit kepala, pusing, kedinginan, dan masalah perut.

“Batuk dan sesak napas dapat terjadi kemudian pada penyakit karena paru-paru dipenuhi cairan,” kata CDC.

Bahkan gejala diserta demam berdarah dengan sindrom ginjal, sebagian besar ditemukan di Eropa dan Asia. “Juga dapat terjadi, yang menyebabkan rasa sakit, demam, kedinginan, mual, dan penglihatan kabur,” kata CDC.

Baca Juga:  Riau "Berkibar" di Anniversary Perbakin

Dari 1993 hingga 2017, hanya ada 728 kasus Hantavirus yang dikonfirmasi di Amerika Serikat, dan sebagian besar tidak fatal menurut data CDC.  Pada Mei 1993, wabah Gantavirus terjadi di daerah antara Arizona, New Mexico, Colorado dan Utah. Wabah 2012 di Yosemite membuat 10 orang sakit. Di tujuh negara, 17 orang terinfeksi dalam wabah 2017.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari