Kamis, 19 September 2024

Jalur Interpretasi Tingkatkan Ekonomi dan Pendidikan

(RIAUPOS.CO) – Pembangunan jalur interpretasi di kawasan Taman Marga Satwa Rimbang Baling di Kampar Kiri Hulu, tidak hanya akan mengentaskan status terisolasir. Tapi juga akan meningkat taraf hidup, pendidikan dan perekonomian masyarakat sejumlah desa yang akan tersambung olehnya.

Hal ini menurut Kepala Bappeda Kampar Azwan, yang menjadi tujuan utama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar.

‘’Pak Bupati Kampar memperjuangkan pembangunan jalan interpretasi yang akan menyambung sejumlah desa di sekitar Rimbang Baling itu, tujuannya adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Agar tidak lagi ada masyarakat yang terisolir dan bisa merasakan merdeka sepenuhnya,’’ kata Azwan baru-baru ini.

Azwan baru-baru membagi-bagikan sejumlah foto yang menggambarkan progres pembangunan di kawasan paling hulu Rantau Kampar Kiri tersebut. Geliat perekonomian kata Azwan, tidak hanya dirasakan masyarakat nanti setelah seluruh desa tersambung, namun sudah dirasakan masyarakat bahkan saat jalan itu masih dalam proses pembangunan.

- Advertisement -
Baca Juga:  Realisasikan Janji Politik dan Majukan Siak

‘’Masyarakat sudah merasakan dampaknya. Jalan itu dibangun dengan sistem swadaya, jadi masyarakat tempatan dilibatkan langsung dalam prosesnya. Mereka tidak bekerja secara cuma-cuma, tapi mereka diberikan upah. Selain itu, pasir, kerikil dan material pembangunan lainnya selain semen, juga dibeli dari masyarakat tempatan,’’ terangnya.

Selain itu, untuk transportasi material semen dari Tanjung Belit menuju lokasi pembangunan jalan interpretasi di desa terdekat, juga menggunakan sampan motor. Itu juga menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat yang memiliki sampan motor.

- Advertisement -

‘’Jadi sebelum jalan itu selesai, masyarakat sudah mendapatkan manfaatnya, perekonomian bergerak. Nanti setelah seluruh desa tersambung, kita sudah rancang bersama BKSDA Provinsi Riau, untuk menciptakan destinasi wisata baru. Salah satu yang paling berpotensi itu adalah arung jeram. Ini akan memancing minat banyak wisatawan, ini akan menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat juga lewat kelompok sadar wisata,’’ tutupnya.(ksm)

Baca Juga:  Dian Sastro Ikut Sutradarai Film yang Terinspirasi Pandemi Covid-19

Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Bangkinang

 

(RIAUPOS.CO) – Pembangunan jalur interpretasi di kawasan Taman Marga Satwa Rimbang Baling di Kampar Kiri Hulu, tidak hanya akan mengentaskan status terisolasir. Tapi juga akan meningkat taraf hidup, pendidikan dan perekonomian masyarakat sejumlah desa yang akan tersambung olehnya.

Hal ini menurut Kepala Bappeda Kampar Azwan, yang menjadi tujuan utama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar.

‘’Pak Bupati Kampar memperjuangkan pembangunan jalan interpretasi yang akan menyambung sejumlah desa di sekitar Rimbang Baling itu, tujuannya adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Agar tidak lagi ada masyarakat yang terisolir dan bisa merasakan merdeka sepenuhnya,’’ kata Azwan baru-baru ini.

Azwan baru-baru membagi-bagikan sejumlah foto yang menggambarkan progres pembangunan di kawasan paling hulu Rantau Kampar Kiri tersebut. Geliat perekonomian kata Azwan, tidak hanya dirasakan masyarakat nanti setelah seluruh desa tersambung, namun sudah dirasakan masyarakat bahkan saat jalan itu masih dalam proses pembangunan.

Baca Juga:  Rumah-Tanah Menunggu di Manado dan Konawe

‘’Masyarakat sudah merasakan dampaknya. Jalan itu dibangun dengan sistem swadaya, jadi masyarakat tempatan dilibatkan langsung dalam prosesnya. Mereka tidak bekerja secara cuma-cuma, tapi mereka diberikan upah. Selain itu, pasir, kerikil dan material pembangunan lainnya selain semen, juga dibeli dari masyarakat tempatan,’’ terangnya.

Selain itu, untuk transportasi material semen dari Tanjung Belit menuju lokasi pembangunan jalan interpretasi di desa terdekat, juga menggunakan sampan motor. Itu juga menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat yang memiliki sampan motor.

‘’Jadi sebelum jalan itu selesai, masyarakat sudah mendapatkan manfaatnya, perekonomian bergerak. Nanti setelah seluruh desa tersambung, kita sudah rancang bersama BKSDA Provinsi Riau, untuk menciptakan destinasi wisata baru. Salah satu yang paling berpotensi itu adalah arung jeram. Ini akan memancing minat banyak wisatawan, ini akan menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat juga lewat kelompok sadar wisata,’’ tutupnya.(ksm)

Baca Juga:  Realisasikan Janji Politik dan Majukan Siak

Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Bangkinang

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari