PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – PANGLIMA TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito dan Kabaharkam Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto meninjau pelaksanaan serbuan vaksin TNI-Polri di SMPN 9 Pekanbaru, Kamis (23/9). Pada rangkaian kunjungan ke Bumi Lancang Kuning ini, Panglima TNI dan Kabaharkam juga m engapresiasi aplikasi Bersama Selamatkan Riau yang membantu penurunan positifity rate Covid-19.
Didampingi Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi serta Danrem 031/WB Brigjen TNI M Syech Ismed, Panglima Hadi beserta rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB. Di sana, rombongan sempat melihat pelaksanaan vaksinasi bagi siswa-siswi SMPN 9.
Panglima Hadi juga sempat berdialog dengan para peserta vaksinasi yang jumlahnya mencapai 800-an orang. Setelah berkeliling lokasi, pria yang pernah menjabat Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ini kemudian melakukan video conference (vidcon) dengan beberapa komandan Kodim di jajaran Korem 031/WB.
Saat itu, Panglima sempat menanyakan perihal progres pelaksanaan vaksinasi di beberapa daerah yang mengikuti vidcon. Satu persatu Dandim, berkesempatan berbicara langsung dengan Panglima menerangkan situasi Covid-19 di daerah masing-masing sembari menyampaikan capaian vaksinasi untuk masyarakat.
"Saya minta berkolaborasi dengan semua pihak. Kemudian juga terus sinkronkan data berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Meski kasus sudah melandai jangan euforia dan tetap laksanakan 3 T. Termasuk tracing kontak tetap harus dilaksanakan," pesan Panglima.
Sementara itu, usai melaksanakan vidcon, panglima beserta rombongan berkesempatan menyerahkan bantuan sembako kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis kepada beberapa perwakilan masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi SMPN 9.
Dari SMPN 9, rombongan Panglima TNI kemudian berkesempatan mengikuti rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda). Dalam rapat itu, Hadi melontarkan pujian terhadap kinerja Satgas Covid-19 Riau yang dinilai berhasil menurunkan kasus Covid-19. Hal itu menurut Panglima tidak terlepas dari dukungan unsur pimpinan daerah seperti Kapolda Riau, Danrem, Kajati beserta jajaran.
"Saya sangat apresiasi kepada Gubernur Riau dan jajaran yang mampu menurunkan kasus konfirmasi Covid-19. Ini terbukti dari dashboard bahwa kasus di Riau bisa diantisipasi dengan baik," sebutnya.
Dalam arahannya juga meminta semua pemangku penanganan Covid-19 di Riau untuk terus terarah dan nyata dalam penanganan pandemi ini.
Hal senada juga disampaikan Kabaharkam Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto. Pria yang pernah menjabat Kapolres Indragiri Hilir ini mengaku sangat paham dengan dinamika yang ada di Bumi Lancang Kuning. Ia kemudian bercerita, pada Juli lalu, saat melaksanakan vidcon dengan Kapolri, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi sempat melaporkan upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka penularan Covid-19.
Saat itu, lanjut dia, Kapolda menyampaikan bahwa Polda dan jajaran membentuk beberapa batalyon khusus penanganan Covid-19. Setelah laporan itu, ia kemudian menyaksikan serta memantau langsung perkembangan pandemi di Riau. Pada kenyataannya, angkat penularan berhasil diturunkan signifikan hingga hari ini leveling serta positif rate di Riau jauh berkurang.
"Ini berkat kerja sama seluruh komponen yang ada di Riau. Termasuk juga dengan inovasi dari Kapolda yang membuat sebuah aplikasi bernama Bersama Selamatkan Riau. Aplikasi tersebut sangat lengkap. Termasuk juga bisa memantau langsung pelaksanaan 3T di jajaran Polda Riau. Saya kira aplikasi ini juga memengaruhi penurunan angka penularan Covid-19 tersebut," pungkasnya.
Sementara Gubri mengatakan, berbagai upaya saat ini terus dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama dengan forkopimda dan juga pemerintah kabupaten/kota beserta jajaran forkopimda untuk mengatasi Covid-19.
Menurut Gubri, berbagai upaya yang dilakukan ini tidak terlepas dari mengikuti arahan yang telah disampaikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), maupun instruksi dari Mendagri, agar penanganan Covid-19 di daerah ini dapat bersinergi dengan pemerintah pusat.
"Upaya-upaya yang dilakukan Pemprov Riau dan forkopimda dalam penanganan Covid-19 adalah menindaklanjuti inmendagri dengan menerbitkan ingubri untuk perpanjangan pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di Riau. Selain itu juga mengoptimalkan posko penanganan Covid," ujarnya.
Kemudian juga melakukan peningkatan kapasitas tempat tidur ruang isolasi, ICU dan penyediaan obat-obatan di Rumah Sakit. Fasilitas Isolasi Terpadu juga tetap disiapkan, sehingga jika kembali terjadi lonjakan jumlah kasus, fasilitas sudah siap.
"Kami juga menyiapkan Rumah Oksigen Gotong Royong di Lanud Roesmin Nurjadin yang memfasilitasi pengisian oksigen dari fasyankes setiap hari," papar Gubri.
Selain itu, Gubri juga menyampaikan bahwa antusiasme masyarakat Riau untuk mengikuti vaksinasi sangat tinggi. Karena itu pelaksanaan vaksinasi di Riau terus ditingkatkan. Selain dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan, vaksinasi massal juga digelar di pusat keramaian, ruang-ruang publik, kampus dan sebagainya.
"Karena itu kami berharap jumlah vaksin untuk Riau bisa ditambah, agar target vaksinasi bisa segera tercapai," pintanya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Kadisles) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, per Kamis (23/9) terdapat penambahan 85 pasien Covid-19 di Bumi Lancang Kuning. Dengan penambahan itu, total orang terpapar Covid-19 di Riau mencapai 126.921 orang.
"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 98 pasien, sehingga total 121.672 orang yang sudah sembuh," katanya.
Untuk kabar dukanya, juga terdapat 6 pasien yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 4.033 orang.
Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 181 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 1.035 orang.
"Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik dirumah sakit maupun isolasi mandiri sebanyak 1.216 orang," ujarnya.
Sementara itu, untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri 3.794 orang dan yang isolasi di rumah sakit 70 orang. Total suspek yang selesai menjalani isolasi 110.266 meninggal dunia 458 orang.
Siak Perketat Pengawasan PTM Terbatas
Upaya agar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tidak menjadi klaster baru terus dilakukan Pemkab Siak dan Satgas Penanggulangan Covid-19 dengan cara memperketat pengawasan tanpa harus membuat pelajar dan murid resah.
Demikian dikatakan Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Budhi Yuwono yang juga Asisten I Setkab Siak. Menurut Budhi, sampai saat ini, PTM terbatas di Siak masih aman, tidak ada klaster baru.
"Pengawasan yang kami lakukan tanpa diketahui murid dan pelajar. Kami melakukan pengawasan secara terpadu, melibatkan guru, orang tua dan pemangku kepentingan. Kami ingin murid dan pelajar tetap konsentrasi dan tenang berada di sekolah," terang Budhi Yuwono.
Standarnya dimulai dari orangtua. Para orangtua yang melepas anaknya ke sekolah, memastikan anaknya sehat, dan mengenakan masker. Mengingatkan anaknya untuk rajin mencuci tangan, menjaga jarak dan tidak berkerumun.
"Kepada guru agar memastikan murid atau pelajar pergi ke sekolah dalam keadaan sehat. Dan mengajar dengan prokes ketat," terang Budhi Yuwono.
Satgas terus melakukan pengawasan dan memastikan sekolah memenuhi standar yang telah ditetapkan, salah satunya guru wajib sudah vaksin. Dan tidak mengajar jika dalam keadaan sakit, serta mematuhi prokes.
"Pengetatan pengawasan terpaksa kami lakukan agar tidak ada klaster baru di sekolah. Kami terus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan pihak sekolah. Kami benar benar ingin PTM tetap terus berlangsung," kata Budhi.(nda/sol/mng/ted)