JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan bahwa Presiden Joko Wododo (Jokowi) saat ini menghadapi situasi yang tidak mudah atas kejadian di Papua yang memakan korban, hingga kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah.
Untuk itu, Moeldoko berharap agar para demonstran yang menyampaikan aspirasinya jangan menggunakan tulisan-tulisan bernada umpatan, karena itu tidak mencerminkan bangsa Indonesia sebagai bangsa beradab.
"Harapan saya kita harus punya empati (atas kejadian) seperti itu. Janganlah Presiden yang menghadapi situasi yang tidak mudah, ditambah lagi dengan hal-hal seperti itu. Tulisan-tulisan itu harus mencerminkan bangsa yang beradab," kata Moeldoko saat dimintai tanggapan atas sejumlah tulisan umpatan kepada Jokowi yang dibentangkan di pagar gedung Parlemen, Selasa (24/9).
Gelombang unjuk rasa hingga hari ini semakin meluas. Salah satunya di depan Gedung MPR/DPD/DPD RI, Senayan, Jakarta. Mahasiswa bahkan berhasil melewati kawat berduri, hingga merobohkan sebagian pagar gedung wakil rakyat tersebut.
Salah satu yang menjadi tuntutan para demonstran adalah meminta dilanjutkannya agenda reformasi yang mereka anggap belum tuntas hingga kini. Kemudian, meminta dibatalkannya pengesahan UU KPK, hingga RKUHP. (fat/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan bahwa Presiden Joko Wododo (Jokowi) saat ini menghadapi situasi yang tidak mudah atas kejadian di Papua yang memakan korban, hingga kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah.
Untuk itu, Moeldoko berharap agar para demonstran yang menyampaikan aspirasinya jangan menggunakan tulisan-tulisan bernada umpatan, karena itu tidak mencerminkan bangsa Indonesia sebagai bangsa beradab.
- Advertisement -
"Harapan saya kita harus punya empati (atas kejadian) seperti itu. Janganlah Presiden yang menghadapi situasi yang tidak mudah, ditambah lagi dengan hal-hal seperti itu. Tulisan-tulisan itu harus mencerminkan bangsa yang beradab," kata Moeldoko saat dimintai tanggapan atas sejumlah tulisan umpatan kepada Jokowi yang dibentangkan di pagar gedung Parlemen, Selasa (24/9).
Gelombang unjuk rasa hingga hari ini semakin meluas. Salah satunya di depan Gedung MPR/DPD/DPD RI, Senayan, Jakarta. Mahasiswa bahkan berhasil melewati kawat berduri, hingga merobohkan sebagian pagar gedung wakil rakyat tersebut.
- Advertisement -
Salah satu yang menjadi tuntutan para demonstran adalah meminta dilanjutkannya agenda reformasi yang mereka anggap belum tuntas hingga kini. Kemudian, meminta dibatalkannya pengesahan UU KPK, hingga RKUHP. (fat/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal