Selasa, 2 Juli 2024

16 Warga Sipil di Wamena Tewas Akibat Kerusuhan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pasca kerusuhan di Wamena, aparat TNI-Polri mulai mengidentifikasi korban jiwa akibat insiden tersebut. Tercatat, 16 masyarakat sipil dipastikan ikut menjadi korban jiwa akibat ulah massa anarkis.

“Iya sementara kita dapat 16 meninggal dunia masyarakat sipil,” ungkap Kapendam XVII/Cendrawasih Letkol CPL Eko Daryanto saat dihubungi, Senin (23/9).

- Advertisement -

Eko menuturkan, masyarakat sipil yang meninggal ini akibat terjebak di ruko-ruko yang dibakar oleh massa. Sedangkan ada beberapa yang masih diidentifikasi penyebab kematiannya.

Aparat gabungan TNI-Polri sampai saat ini masih disiagakan di lokasi kerusuhan. Mereka mengantisipasi apabila terjadi aksi susulan.

“Situasi sudah kondusif, sudah bisa diatasi. Wamena juga Jayapura ada 300 an (massa) yang diamankan di Polda Papua,” imbuh Eko.

- Advertisement -
Baca Juga:  KRI Alugoro-405 Dikerahkan Cari Nanggala-402

Selain itu, aparat juga masih melakukan evakuasi terhadap para korban tewas. Selanjutnya, jenazah akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Papua guna dilakukan otopsi sebelum dikembalikan kepada pihak keluarga.

“Baru dievakuasi kalau laporan di lapangan kan ada korban yang terjebak di kios rumah yang dibakar, jadi mungkin baru dievakuasi masih proses identifikasi,” pungkas Eko.

Sebelumnya, kerusuhan kembali pecah di Kota Wamena, Papua. Aksi unjuk rasa kelompok siswa berujung anarkis, Senin (23/9). Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, saat ini aparat sudah turun ke lokasi guna menetralisir keadaan.

“Peristiwa di Wamena kejadian pagi tadi sudah ditangani aparat polri dan TNI. Dalam rangka untuk meredam masa kemudian memitigasi agar kerusuhan tersebut tidak meluas,” ujar Dedi di kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (23/9).

Baca Juga:  Masuknya Yasonna di Tim Hukum PDIP, Harus Dibawa ke Dewan Etik

Dedi menjelaskan, saat ini situasi di Wamena sudah mulai bisa dikendalikan. Pendekatan secara soft approach melalui tokoh agama, tokoh adat dan pemerintah daerah terus dilakukan.

Dugaan awal, kerusuhan terjadi akibat penyebaran berita hoax bernada rasisme. Namun, Dedi tidak menjelaskan detail konten rasisme tersebut. Aparat sendiri masih melakukan pengejaran kepada pelaku penyebar kabar bohong itu.

Akibat kerusuhan ini, dipastikan sejumlah fasilitas publik rusak akibat kerusuhan ini. Selain itu adapula beberapa ruko yang terbakar. “Untuk kantor pemerintahan ada juga yang diserang namun belum terklarifikasi milik siapa,” pungkas Dedi

Sumber: Jawapos.com

Editor: wws

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pasca kerusuhan di Wamena, aparat TNI-Polri mulai mengidentifikasi korban jiwa akibat insiden tersebut. Tercatat, 16 masyarakat sipil dipastikan ikut menjadi korban jiwa akibat ulah massa anarkis.

“Iya sementara kita dapat 16 meninggal dunia masyarakat sipil,” ungkap Kapendam XVII/Cendrawasih Letkol CPL Eko Daryanto saat dihubungi, Senin (23/9).

Eko menuturkan, masyarakat sipil yang meninggal ini akibat terjebak di ruko-ruko yang dibakar oleh massa. Sedangkan ada beberapa yang masih diidentifikasi penyebab kematiannya.

Aparat gabungan TNI-Polri sampai saat ini masih disiagakan di lokasi kerusuhan. Mereka mengantisipasi apabila terjadi aksi susulan.

“Situasi sudah kondusif, sudah bisa diatasi. Wamena juga Jayapura ada 300 an (massa) yang diamankan di Polda Papua,” imbuh Eko.

Baca Juga:  155 Demonstran  1812 Ditangkap, Bawa Sajam dan Ganja 

Selain itu, aparat juga masih melakukan evakuasi terhadap para korban tewas. Selanjutnya, jenazah akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Papua guna dilakukan otopsi sebelum dikembalikan kepada pihak keluarga.

“Baru dievakuasi kalau laporan di lapangan kan ada korban yang terjebak di kios rumah yang dibakar, jadi mungkin baru dievakuasi masih proses identifikasi,” pungkas Eko.

Sebelumnya, kerusuhan kembali pecah di Kota Wamena, Papua. Aksi unjuk rasa kelompok siswa berujung anarkis, Senin (23/9). Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, saat ini aparat sudah turun ke lokasi guna menetralisir keadaan.

“Peristiwa di Wamena kejadian pagi tadi sudah ditangani aparat polri dan TNI. Dalam rangka untuk meredam masa kemudian memitigasi agar kerusuhan tersebut tidak meluas,” ujar Dedi di kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (23/9).

Baca Juga:  Tak Hanya Mengusir, Gubernur Sumut Juga Mengata-ngatai Coki

Dedi menjelaskan, saat ini situasi di Wamena sudah mulai bisa dikendalikan. Pendekatan secara soft approach melalui tokoh agama, tokoh adat dan pemerintah daerah terus dilakukan.

Dugaan awal, kerusuhan terjadi akibat penyebaran berita hoax bernada rasisme. Namun, Dedi tidak menjelaskan detail konten rasisme tersebut. Aparat sendiri masih melakukan pengejaran kepada pelaku penyebar kabar bohong itu.

Akibat kerusuhan ini, dipastikan sejumlah fasilitas publik rusak akibat kerusuhan ini. Selain itu adapula beberapa ruko yang terbakar. “Untuk kantor pemerintahan ada juga yang diserang namun belum terklarifikasi milik siapa,” pungkas Dedi

Sumber: Jawapos.com

Editor: wws

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari