Jumat, 26 September 2025
spot_img

Dukun

Suatu hari Isna baru pulang sekolah saat melihat ibunya bersama dengan seorang perempuan yang tidak dikenalinya. Orang itu membisikkan sesuatu di telinga ibu dan mengatakan jika ada jin yang menempeli Isna.

Tanpa basa-basi, ibu langsung meminta orang itu untuk merukiyah Isna. Isna yang tidak tahu apa-apa hanya menurut saja. Ia diminta berbaring di atas lantai, kemudian perempuan itu langsung memegang ketiak Isna.

Isna yang sensitif dengan sentuhan pun terlonjak kaget. Ia merasa geli dan secara reflek memberontak. Namun, bukannya berhenti, perempuan itu berteriak-teriak senang karena merasa telah berhasil mengusik keberadaan jin di tubuh Isna.

Bahkan, ia menekan ketiak Isna dengan lebih keras, yang langsung membuat Isna meronta-ronta kesakitan.

Baca Juga:  Yayasan dan IKA YPPI Siap Berkontribusi untuk Madrasah

Isna hanya bisa menangis tersedu-sedu, hingga akhirnya ia menangis dalam diam karena tahu apapun yang dilakukannya sia-sia.

"Jinnya sudah keluar," ujar perempuan tersebut saat Isna terdiam.

"Alamak…! Jin dari mana pula? Gimana nggak teriak orang nekennya kuat banget, mana di tulangnya pula," kesal Isna jengkel terhadap ibunya dan perempuan yang menurutnya dukun gadungan tersebut.(anf)

 

Suatu hari Isna baru pulang sekolah saat melihat ibunya bersama dengan seorang perempuan yang tidak dikenalinya. Orang itu membisikkan sesuatu di telinga ibu dan mengatakan jika ada jin yang menempeli Isna.

Tanpa basa-basi, ibu langsung meminta orang itu untuk merukiyah Isna. Isna yang tidak tahu apa-apa hanya menurut saja. Ia diminta berbaring di atas lantai, kemudian perempuan itu langsung memegang ketiak Isna.

Isna yang sensitif dengan sentuhan pun terlonjak kaget. Ia merasa geli dan secara reflek memberontak. Namun, bukannya berhenti, perempuan itu berteriak-teriak senang karena merasa telah berhasil mengusik keberadaan jin di tubuh Isna.

Bahkan, ia menekan ketiak Isna dengan lebih keras, yang langsung membuat Isna meronta-ronta kesakitan.

Baca Juga:  Pelanggaran Setya Novanto, Dirjen PAS Tak Bisa Disalahkan

Isna hanya bisa menangis tersedu-sedu, hingga akhirnya ia menangis dalam diam karena tahu apapun yang dilakukannya sia-sia.

- Advertisement -

"Jinnya sudah keluar," ujar perempuan tersebut saat Isna terdiam.

"Alamak…! Jin dari mana pula? Gimana nggak teriak orang nekennya kuat banget, mana di tulangnya pula," kesal Isna jengkel terhadap ibunya dan perempuan yang menurutnya dukun gadungan tersebut.(anf)

- Advertisement -

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

Suatu hari Isna baru pulang sekolah saat melihat ibunya bersama dengan seorang perempuan yang tidak dikenalinya. Orang itu membisikkan sesuatu di telinga ibu dan mengatakan jika ada jin yang menempeli Isna.

Tanpa basa-basi, ibu langsung meminta orang itu untuk merukiyah Isna. Isna yang tidak tahu apa-apa hanya menurut saja. Ia diminta berbaring di atas lantai, kemudian perempuan itu langsung memegang ketiak Isna.

Isna yang sensitif dengan sentuhan pun terlonjak kaget. Ia merasa geli dan secara reflek memberontak. Namun, bukannya berhenti, perempuan itu berteriak-teriak senang karena merasa telah berhasil mengusik keberadaan jin di tubuh Isna.

Bahkan, ia menekan ketiak Isna dengan lebih keras, yang langsung membuat Isna meronta-ronta kesakitan.

Baca Juga:  Penerbangan di Provinsi Hubei Kembali Dibuka

Isna hanya bisa menangis tersedu-sedu, hingga akhirnya ia menangis dalam diam karena tahu apapun yang dilakukannya sia-sia.

"Jinnya sudah keluar," ujar perempuan tersebut saat Isna terdiam.

"Alamak…! Jin dari mana pula? Gimana nggak teriak orang nekennya kuat banget, mana di tulangnya pula," kesal Isna jengkel terhadap ibunya dan perempuan yang menurutnya dukun gadungan tersebut.(anf)

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari