Suatu hari Isna baru pulang sekolah saat melihat ibunya bersama dengan seorang perempuan yang tidak dikenalinya. Orang itu membisikkan sesuatu di telinga ibu dan mengatakan jika ada jin yang menempeli Isna.
Tanpa basa-basi, ibu langsung meminta orang itu untuk merukiyah Isna. Isna yang tidak tahu apa-apa hanya menurut saja. Ia diminta berbaring di atas lantai, kemudian perempuan itu langsung memegang ketiak Isna.
Isna yang sensitif dengan sentuhan pun terlonjak kaget. Ia merasa geli dan secara reflek memberontak. Namun, bukannya berhenti, perempuan itu berteriak-teriak senang karena merasa telah berhasil mengusik keberadaan jin di tubuh Isna.
Bahkan, ia menekan ketiak Isna dengan lebih keras, yang langsung membuat Isna meronta-ronta kesakitan.
Isna hanya bisa menangis tersedu-sedu, hingga akhirnya ia menangis dalam diam karena tahu apapun yang dilakukannya sia-sia.
"Jinnya sudah keluar," ujar perempuan tersebut saat Isna terdiam.
"Alamak…! Jin dari mana pula? Gimana nggak teriak orang nekennya kuat banget, mana di tulangnya pula," kesal Isna jengkel terhadap ibunya dan perempuan yang menurutnya dukun gadungan tersebut.(anf)
Suatu hari Isna baru pulang sekolah saat melihat ibunya bersama dengan seorang perempuan yang tidak dikenalinya. Orang itu membisikkan sesuatu di telinga ibu dan mengatakan jika ada jin yang menempeli Isna.
Tanpa basa-basi, ibu langsung meminta orang itu untuk merukiyah Isna. Isna yang tidak tahu apa-apa hanya menurut saja. Ia diminta berbaring di atas lantai, kemudian perempuan itu langsung memegang ketiak Isna.
- Advertisement -
Isna yang sensitif dengan sentuhan pun terlonjak kaget. Ia merasa geli dan secara reflek memberontak. Namun, bukannya berhenti, perempuan itu berteriak-teriak senang karena merasa telah berhasil mengusik keberadaan jin di tubuh Isna.
Bahkan, ia menekan ketiak Isna dengan lebih keras, yang langsung membuat Isna meronta-ronta kesakitan.
- Advertisement -
Isna hanya bisa menangis tersedu-sedu, hingga akhirnya ia menangis dalam diam karena tahu apapun yang dilakukannya sia-sia.
"Jinnya sudah keluar," ujar perempuan tersebut saat Isna terdiam.
"Alamak…! Jin dari mana pula? Gimana nggak teriak orang nekennya kuat banget, mana di tulangnya pula," kesal Isna jengkel terhadap ibunya dan perempuan yang menurutnya dukun gadungan tersebut.(anf)