DUMAI (RIAUPOS.CO) – Puluhan tahun harapan ma syarakat Dumai untuk mendapat kan air bersih bakal segera dapat terwujud. Ditandai dengan selesainya proyek instalasi pengolah an air (IPA) sistem penyediaan air minum (SPAM) nasional urban water supply project (NUWSP) Kota Dumai. Proyek senilai Rp36 miliar ini bakal mengaliri air bersih sampai 4.000 sambungan. Berteknologi nano filter dan merupakan yang pertama dibangun di Indonesia.
Proyek IPA SPAM NUWSP Kota Dumai ini berkapasitas 50 liter per detik. Ditargetkan, tahun 2022 sudah dapat mengalir ke rumah-rumah masya rakat. Proyek ini nantinya akan dilanjutkan dengan program SPAM Durolis. Hasil kerja sama pemerintah daerah, provinsi dan pemerintah pusat, yang saat ini masih dalam proses.
Wali Kota (Wako) Dumai, H Paisal meninjau proyek bantuan Bank Dunia/NUWSP di kilo meter 12 Bukit Timah Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai, Kamis (22/7). ’’Secara keseluruh an, proges proyek ini sudah mencapai 100 persen. Tinggal flushing atau pembersihan pipa sebelum tersambung ke pipa induk distribusi PDAM Kota Dumai. Setelah itu baru akan di resmikan. Rencananya diresmikan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum,’’ jelasnya.
Diharapkan, proyek dengan hollow fiber nano filter (HFNF) ini, bisa menjadi upaya meningkatkan derajat kesehatan ma syarakat. Hal ini dikatakan oleh Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas PUPR Dumai, Riau Satrya Alamsyah. Dijelaskannya, karena baru pertama kali diaplikasikan di Indonesia yaitu di Kota Dumai, maka IPA SPAM dengan nano filter tersebut akan menjadi pilot projek pengolahan air gambut menjadi air layak minum.
Sementara itu, Supervisor Coordinator PT Yodya Karya – KSO, Torang Manihuruk menambahkan, total anggaran proyek IPA SPAM NUWSP Rp33 miliar dan addendum 10 persen atau Rp3 Miliar. Jadi, totalnya sekitar Rp36 Miliar. ’’Anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan rumah IPA, IPA, pembelian nano filter dari Belanda, pembangunan jaringan distribusi utama, pembangunan jembatan pipa, tanki penampungan kapasitas 200 kubik, intake atau bangunan penangkap air dan lainnya,’’ terangnya.
Proses penyaringan air menggunakan nano filter sudah otomatis menggunakan sistem komputerisasi untuk menghasilkan output air minum yang berkualitas. Air yang ke luar dari IPA tersebut sangat jernih. Dengan pH airnya 6 sampai 7 dan masuk kedalam kategori air layak minum.(rpg/azr)
Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Dumai