Rabu, 18 September 2024

Ahmad Basarah: Pancasila Puncak Kebudayaan Bangsa Indonesia

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) kembali menggelar webinar pra kongresnya dengan tema "Tantangan dan Strategi Kebudayaan Dalam Memperkokoh Kepribadian Bangsa", Kamis (22/4/2021). Acara ini merupakan rangkaian kegiatan menuju Kongres IV PA GMNI yang dijadwalkan berlangsung pada 19-21 Juni 2021 di Bandung, Jawa Barat.

Hadir sebagai pembicara antara lain Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah. Ahmad Basarah yang juga Ketua Umum DPP PA GMNI membuka webinar dengan menegaskan bahwa kebudayaan merupakan unsur ketiga dari ajaran Trisakti Bung Karno.

"Perjuangan kebudayaan adalah perjuangan membangun cipta, rasa dan karsa yang dalam konteks Indonesia berarti membangun jiwa, membangun jati diri dan kepribadian bangsa yang menuju pada masyarakat adil dan makmur. Dengan kata lain, pembangunan kebudayaan Indonesia artinya, yang menurut istilah Bung Karno, disebut sebagai Nation and Character Building," kata Basarah.

Baca Juga:  Bupati Siak dan Dirjen PPI Luncurkan Siak Live Room dan Call Centre 112

Webinar seri kebudayaan ini dilakukan sejalan dengan amanat Pidato Bung Karno pada 17 Agustus tahun 1966 yang isinya adalah pembangunan suatu bangsa harus disandarkan pada jiwa yang besar. "Tidak akan mungkin tujuan pembangunan bisa tercapai manakala pembangunan tidak disandarkan pada pembangunan karakter. Sekali lagi mutlak perlunya Nation and Character Building," jelas Basarah.

- Advertisement -

Basarah menyebut, Pancasila sebagai ekspresi dari cipta, rasa dan karsa bangsa Indonesia yang dirumuskan dan disepakati oleh Bung Karno dan para pendiri bangsa lainnya adalah puncak kebudayaan bangsa Indonesia. "Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah cita-cita peradaban tertinggi bangsa Indonesia," jelasnya.

Basarah menambahkan, Pancasila sebagai puncak kebudayaan nasional juga bukanlah ideologi utopia tapi Pancasila sebagai ideologi yang dinamis dan dapat bekerja di tengah masyarakatnya. Suatu contoh, di masa pandemi Covid-19 misalnya ada kewajiban dalam setiap agama untuk membantu kesulitan terhadap sesama umat manusia.

- Advertisement -
Baca Juga:  Usulkan Karantina Wilayah

"Dalam Islam disebut zakat, di agama katolik ada ajaran amal kasih. Di agama Kristen ada ajaran persepuluhan dan persembahan. Di agama Hindu ada ajaran Dana dan Danapunya. Begitu juga dalam agama Budha ada ajaran Anisa Dana. Hal tersebut adalah implementasi dari sila Ketuhanan dan Kemanusiaan dalam Pancasila," terangnya.

Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) kembali menggelar webinar pra kongresnya dengan tema "Tantangan dan Strategi Kebudayaan Dalam Memperkokoh Kepribadian Bangsa", Kamis (22/4/2021). Acara ini merupakan rangkaian kegiatan menuju Kongres IV PA GMNI yang dijadwalkan berlangsung pada 19-21 Juni 2021 di Bandung, Jawa Barat.

Hadir sebagai pembicara antara lain Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah. Ahmad Basarah yang juga Ketua Umum DPP PA GMNI membuka webinar dengan menegaskan bahwa kebudayaan merupakan unsur ketiga dari ajaran Trisakti Bung Karno.

"Perjuangan kebudayaan adalah perjuangan membangun cipta, rasa dan karsa yang dalam konteks Indonesia berarti membangun jiwa, membangun jati diri dan kepribadian bangsa yang menuju pada masyarakat adil dan makmur. Dengan kata lain, pembangunan kebudayaan Indonesia artinya, yang menurut istilah Bung Karno, disebut sebagai Nation and Character Building," kata Basarah.

Baca Juga:  Kemendikbud: UN Memaksa Siswa untuk Menghafal

Webinar seri kebudayaan ini dilakukan sejalan dengan amanat Pidato Bung Karno pada 17 Agustus tahun 1966 yang isinya adalah pembangunan suatu bangsa harus disandarkan pada jiwa yang besar. "Tidak akan mungkin tujuan pembangunan bisa tercapai manakala pembangunan tidak disandarkan pada pembangunan karakter. Sekali lagi mutlak perlunya Nation and Character Building," jelas Basarah.

Basarah menyebut, Pancasila sebagai ekspresi dari cipta, rasa dan karsa bangsa Indonesia yang dirumuskan dan disepakati oleh Bung Karno dan para pendiri bangsa lainnya adalah puncak kebudayaan bangsa Indonesia. "Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah cita-cita peradaban tertinggi bangsa Indonesia," jelasnya.

Basarah menambahkan, Pancasila sebagai puncak kebudayaan nasional juga bukanlah ideologi utopia tapi Pancasila sebagai ideologi yang dinamis dan dapat bekerja di tengah masyarakatnya. Suatu contoh, di masa pandemi Covid-19 misalnya ada kewajiban dalam setiap agama untuk membantu kesulitan terhadap sesama umat manusia.

Baca Juga:  Keluarga 3 ABK WNI di Kapal Cina Sepakat Proses Pelarungan di Laut

"Dalam Islam disebut zakat, di agama katolik ada ajaran amal kasih. Di agama Kristen ada ajaran persepuluhan dan persembahan. Di agama Hindu ada ajaran Dana dan Danapunya. Begitu juga dalam agama Budha ada ajaran Anisa Dana. Hal tersebut adalah implementasi dari sila Ketuhanan dan Kemanusiaan dalam Pancasila," terangnya.

Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari