Minggu, 10 November 2024

Jepang Jatuhkan Sanksi untuk Rusia

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Negara yang bekerjasama dengan Rusia mulai menjatuhkan sanksi. Terutama Jepang telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas tindakannya di Ukraina.

Sanksi ini disampaikan oleh Perdana Menteri Fumio Kishida, Rabu (23/2/2022). Dia menyebut langkah Rusia itu sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan Ukraina dan hukum internasional.

- Advertisement -

Negara-negara Barat pada Selasa (22/2/2022) memberlakukan sanksi-sanksi baru terhadap bank dan elite Rusia. Itu setelah negara itu mengirimkan pasukan ke wilayah separatis di Ukraina timur.

Sanksi Jepang tersebut mencakup larangan penerbitan obligasi Rusia di Jepang dan pembekuan aset orang-orang Rusia tertentu serta membatasi perjalanan ke Jepang.

“Tindakan Rusia sangat jelas membahayakan kedaulatan Ukraina dan melawan hukum internasional. Kami sekali lagi mengkritisi tindakan ini dan sangat mendesak Rusia untuk kembali ke pembahasan diplomatik,” katanya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Mengenal Lebih Dekat Stroke

“Situasinya masih cukup tegang dan kami akan terus mengawasinya dengan cermat,” ujarnya.

Rincian sanksi tersebut akan dimatangkan dan diumumkan dalam beberapa hari ke depan. Jepang memiliki cadangan minyak dan gas alam cair (LNG) yang cukup, sehingga krisis di Ukraina tidak berdampak signifikan terhadap pasokan energi dalam jangka pendek.

Jika harga minyak naik, Kishida menyebut Jepang akan mempertimbangkan semua langkah yang mungkin untuk mengurangi dampaknya terhadap perusahaan dan rumah tangga. Kishida mengatakan Jepang akan tetap berhubungan erat dengan negara-negara G7 lainnya dan masyarakat internasional.

“Apabila situasinya memburuk, kami akan bergerak cepat untuk mengambil tindakan lebih lanjut,” tambahnya.

Pasar Jepang ditutup pada Rabu (23/2/2022) karena hari libur nasional. Berbeda dengan pendekatan diplomatiknya yang lebih lembut kepada Rusia di masa lalu, sikap Jepang saat ini lebih tegas untuk mengamankan kembalinya pulau-pulau yang diduduki Rusia pada akhir Perang Dunia II.

Baca Juga:  Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dapat Anugerah Kehormatan Tertinggi

Hubungan Jepang dengan Rusia juga terbangun dari ketergantungannya pada Rusia untuk memenuhi keperluan energi. Pada 2021, Rusia menyumbang lebih dari 12 persen keperluan batu bara termal Jepang dan hampir sepersepuluh keperluan LNG-nya.

Sumber: Jawapos.com

Editor : Erwan Sani

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Negara yang bekerjasama dengan Rusia mulai menjatuhkan sanksi. Terutama Jepang telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas tindakannya di Ukraina.

Sanksi ini disampaikan oleh Perdana Menteri Fumio Kishida, Rabu (23/2/2022). Dia menyebut langkah Rusia itu sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan Ukraina dan hukum internasional.

- Advertisement -

Negara-negara Barat pada Selasa (22/2/2022) memberlakukan sanksi-sanksi baru terhadap bank dan elite Rusia. Itu setelah negara itu mengirimkan pasukan ke wilayah separatis di Ukraina timur.

Sanksi Jepang tersebut mencakup larangan penerbitan obligasi Rusia di Jepang dan pembekuan aset orang-orang Rusia tertentu serta membatasi perjalanan ke Jepang.

- Advertisement -

“Tindakan Rusia sangat jelas membahayakan kedaulatan Ukraina dan melawan hukum internasional. Kami sekali lagi mengkritisi tindakan ini dan sangat mendesak Rusia untuk kembali ke pembahasan diplomatik,” katanya.

Baca Juga:  Mobil Tesla Indra Kenz yang Disita Polisi Berpelat Nomor Cantik

“Situasinya masih cukup tegang dan kami akan terus mengawasinya dengan cermat,” ujarnya.

Rincian sanksi tersebut akan dimatangkan dan diumumkan dalam beberapa hari ke depan. Jepang memiliki cadangan minyak dan gas alam cair (LNG) yang cukup, sehingga krisis di Ukraina tidak berdampak signifikan terhadap pasokan energi dalam jangka pendek.

Jika harga minyak naik, Kishida menyebut Jepang akan mempertimbangkan semua langkah yang mungkin untuk mengurangi dampaknya terhadap perusahaan dan rumah tangga. Kishida mengatakan Jepang akan tetap berhubungan erat dengan negara-negara G7 lainnya dan masyarakat internasional.

“Apabila situasinya memburuk, kami akan bergerak cepat untuk mengambil tindakan lebih lanjut,” tambahnya.

Pasar Jepang ditutup pada Rabu (23/2/2022) karena hari libur nasional. Berbeda dengan pendekatan diplomatiknya yang lebih lembut kepada Rusia di masa lalu, sikap Jepang saat ini lebih tegas untuk mengamankan kembalinya pulau-pulau yang diduduki Rusia pada akhir Perang Dunia II.

Baca Juga:  Bamsoet: IMI Kerja Sama Penggunaan Lounge Bandara Angkasa Pura I

Hubungan Jepang dengan Rusia juga terbangun dari ketergantungannya pada Rusia untuk memenuhi keperluan energi. Pada 2021, Rusia menyumbang lebih dari 12 persen keperluan batu bara termal Jepang dan hampir sepersepuluh keperluan LNG-nya.

Sumber: Jawapos.com

Editor : Erwan Sani

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari