ROKAN HILIR (RIAUPOS.CO) — Bupati Rokan Hilir (Rohil) H Suyatno AMp meninjau pemancangan pondasi awal untuk pembangunan Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho di Jalan Pulau Baru, Kelurahan Bagan Barat, Bangko, Rabu (22/1) siang.
Peninjauan didampingi Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Rohil Wazirwan Yunus MSi dan sejumlah pengurus, para mualaf dari masyarakat Tionghoa serta tokoh masyarakat. Pemancangan tiang pondasi sebagai tahapan awal dari pembangunan masjid yang dirancang dengan arsitektur khas tersebut.
Di lapangan tampak sebagian permukaan lahan untuk lokasi pembangunan telah ditimbun. Begitu juga jalan sebagai akses untuk memasukkan material.
"Kita terharu dengan adanya kepedulian dari kalangan pengusaha walaupun nonmuslim untuk pembangunan masjid ini. Sumbangsih mereka adala hal yang baik saya pikir. Kita tahu keberadaan mualaf cukup banyak di sini," kata Bupati.
Khusus kepada panitia, terang Bupati, disampaikan apresiasi dan diharapkan untuk terus bergerak mendukung pembangunan yang ada. Jika pembangunan masjid sudah selesai akan menjadi satu ikon baru di Kota Bagansiapiapi bahkan di Riau. "Tidak banyak daerah di Indonesia yang punya Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho apalagi dibangun oleh sumbangsih dari kalangan pengusaha. Artinya tidak bersandar pada pemerintah. Kita harapkan hal itu menjadi ikon baru, yang menjadi wisata religius sekaligus tempat untuk pengembangan kegiatan keagamaan. Makanya saya melihat langsung meskipun kondisi kesehatan kurang baik," katanya.
Kehadiran itu, terangnya, sebagai bentuk dukungan dirinya maupun pemerintah daerah terhadap suksesnya pembangunan masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho. Dalam waktu dekat untuk penimbunan tanah akan ditambahkan lagi. Total penimbunan lahan diperlukan tanah sebanyak 200 truk.
"Untuk jalan yang di samping itu akan diperlebar dalam tahun ini, supaya mudah untuk akses keluar masuk. Saya minta kepada panitia untuk terus bergerak membantu pembangunan masjid ini. Dan di sisi lain pemerintah daerah tidak tinggal diam, jika ada kekurangan tentunya akan bekerja sama untuk membantu sehingga terwujud apa yang dicita-citakan," katanya.
Cheng Ho adalah penjelajah asli Cina yang kehebatannya diakui dunia. Di abad ke-15 ia berhasil menjelajahi banyak sekali wilayah di Asia, termasuk Indonesia. Cheng Ho dikenal sebagai seorang yang sangat baik.
Cheng Ho selalu melakukan hubungan diplomatik dengan negeri yang ia singgahi. Bahkan ia sering memberi cendera mata kepada kerajaan di Nusantara. Cheng Ho seorang Muslim sejak kecil dan merupakan utusan Kaisar Cina pada Dinasti Ming.
Cheng Ho memiliki nama asli Ma Sanbao, atau sering dijuluki dengan nama Ma He. Ia merupakan orang asli Yunnan yang saat itu banyak penduduknya beragama Islam. Saat pasukan Kerajaan Ming berhasil menaklukkan wilayah itu, Cheng Ho ditangkap dan dijadikan seorang kasim (abdi).(adv)