Kabar duka menyelimuti Riau. Tokoh masyarakat yang dikenal sebagai pejuang pembangunan daerah Rivaie Rachman meninggal dunia di usia 87 tahun.
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru
BEGITU memasuki Jalan Sambu, Kecamatan Pekanbaru Kota bendera putih langsung terlihat. Ini sebagai tanda ada kabar duka dekat dengan lokasi ini. Beberapa meter menapaki jalan, deretan papan bunga ucapan duka cita atas kepergian untuk selama-lamanya salah satu putra terbaik Riau, Rivaie Rachman.
Kabar duka akan meninggalnya Rivaie Rachman, yang pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Riau, begitu cepat beredar melalui pesan singkat WhatsApp, Senin (21/6) pagi. Almarhum meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Jakarta sekitar pukul 04.20 WIB di usia 87 tahun.
Sekitar pukul 16.30 WIB, jenazah tiba di kediaman setelah diterbangkan dari Jakarta. Di rumah duka, sudah menunggu para tokoh masyarakat Riau. Termasuk Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar dan Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution. Saat itu, Gubri juga menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya Rivaie Rachman. Gubri mengenang, almarhum merupakan tokoh Riau asal Indragiri Hulu yang dikenal sebagai sosok yang tegas dalam memimpin.
Selain pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Riau, almarhum juga sempat menjabat sebagai Asisten II, Kepala Bappeda, dan lainnya. Terakhir dia dipercaya sebagai Komisaris Utama Bank Riau Kepri. "Kami beserta keluarga, pemda dan masyarakat Riau turut berduka cita atas berpulang ke rahmatullah orang tua kita Rivaie Rachman," kata Gubri.
"Semoga Allah memaafkan dan mengampuni segala kekhilafan serta kesalahan almarhum selama ini dan menerima semua amal ibadahnya serta ditempatkan pada tempat yang layak dan mulia disisi-Nya, amin yaa rabbal alamin," sambung Gubri.
Di mata Kepala Dinas Kebudayaan Riau Raja Yoserizal Zen, almarhum adalah tokoh yang sangat dikagumi, panutan dan disayangi masyarakat Riau. Karena perannya untuk pembangunan dan kemajuan Riau amatlah besar dan tidak perlu diragukan lagi.
"Baik ketika Riau dan Kepri masih bergabung hingga akhirnya terjadi pemekaran wilayah," katanya.
Salah satu peran almarhum menurut Yose yakni mendirikan Bank Riau Kepri. Kemudian ketika menjabat sebagai Kepala Bappeda, pola pikirnya juga amat bagus dan sesuai dengan keperluan daerah.
"Meskipun sudah memasuki masa pensiun, beliau masih terus memikirkan pembangunan Riau," sebutnya.
Menurut Yose, almarhum Rivaie juga dikenal sebagai kamus berjalan. Baik kamus sejarah perkembangan dan pembangunan Riau maupun kamus sejarah Riau, khususnya sejarah Kesultanan Indragiri. "Kalau terkait hal tersebut, itu di luar kepala beliau. Sehingga banyak yang menyebut beliu sebagai kamus berjalan," ujarnya.
Perwakilan dari pihak keluarga, Raja Marjohan menyebutkan bahwa keluarga besarnya merasa sangat kehilangan almarhum. Dalam kesempatan itu, ia juga mewakili keluarga meminta maaf kepada semua masyarakat jika almarhum selama hidupnya pernah berbuat salah.
"Selaku manusia biasa tentunya kita semua pernah berbuat salah. Mudah-mudahan amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT," katanya.***