Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Sadis, Ayah Tiri Bunuh Dua Anaknya di SD Global Prima

MEDAN (RIAUPOS.CO) – Dua bocah yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di area sekolah Global Prima, Jalan Brigjen Katamso, Medan, pada Ahad (21/6), diduga dibunuh ayah tiri kedua bocah tersebut.

Kanitreskrim Polsek Medan Kota Inspektur Polisi Satu Ainul Yaqin menyatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus itu. Penemuan jenazah Iksan Fatilah, 10, dan Rafa Anggara, 5, bermula pada Sabtu (20/6). Saat itu, ayah tiri kedua korban, Rahmadsyah, 30, yang sedang bekerja di sekolah Global Prima sebagai kuli bangunan didatangi kedua korban.

Kedua korban meminta uang kepada Rahmadsyah untuk membeli es krim. Namun, Rahmadsyah mengatakan dia tidak memiliki uang. Kedua korban terus merengek meminta dan memaksa Rahmadsyah sehingga membuatnya kesal. Kemudian membawa kedua korban ke arah samping gedung bangunan sekolah.

”Diduga disitulah Rahmadsyah membunuh kedua korban. Kami masih mencari ayah tiri kedua bocah itu yang kini melarikan diri,” kata Ainul Yaqin.

Baca Juga:  Rekor, Covid-19 Menginfeksi 20.574 Orang

Mayat IF ditemukan di sudut bangunan sekolah. Saat ditemukan, posisinya dalam kondisi terlentang dan bagian wajah memar diduga akibat dibenturkan ke tembok. Sedangkan, mayat RA ditemukan di dalam parit samping bangunan sekolah. Posisinya juga terlentang, tetapi ditutup dengan triplek dan karton.

Penemuan kedua mayat tersebut berawal dari pesan whatspp yang diterima Fathulzanah (30), ibu kandung kedua bocah itu, Minggu pagi. Pesan whatsapp diterima dari Rahmadsyah.

Dalam pesan whatsapp tersebut, Rahmadsyah mengaku telah membunuh kedua anak tirinya dengan cara membenturkan kepala ke dinding dan membuang mayatnya di parit samping Sekolah Global Prima.

Mendapat pesan itu, Fathulzanah lalu mendatangi Sekolah Global Prima. Setibanya di lokasi, benar saja dia menemukan kedua anaknya sudah tak bernyawa di dalam parit.

Baca Juga:  Masa Sanggah Kuota Sekolah Diperpanjang Sampai Besok

Spontan, Fathulzanah menjerit histeris sambil menangis. Jeritannya terdengar Satpam sekolah, yang kemudian berlarian mendatangi Fathulzanah. Selanjutnya, Satpam sekolah langsung menghubungi Polsek Medan Kota.

“Awalnya ibu itu menjerit dan Satpam sekolah mendatanginya. Terus, pas dilihat di parit ada dua mayat anak-anak. Setelah itu, barulah datang polisi dan warga ramai berdatangan,” ujar seorang pria mengaku bernama Wahyu, warga sekitar.

Personel Polsek Medan Kota, melakukan penyelidikan dan mengamankan lokasi penemuan mayat kedua bocah tersebut. Tak berapa lama, tim Inafis Polrestabes Medan mengevakuasi dan membawa kedua mayat bocah tersebut ke RS Bhayangkara Medan untuk diotopsi.

Melihat itu, ibu kedua jenazah kembali menjerit histeris. Bahkan, sempat pingsan tak kuasa menahan kesedihannya.

 

Sumber: Sumutpos.co

Editor: E Sulaiman

MEDAN (RIAUPOS.CO) – Dua bocah yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di area sekolah Global Prima, Jalan Brigjen Katamso, Medan, pada Ahad (21/6), diduga dibunuh ayah tiri kedua bocah tersebut.

Kanitreskrim Polsek Medan Kota Inspektur Polisi Satu Ainul Yaqin menyatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus itu. Penemuan jenazah Iksan Fatilah, 10, dan Rafa Anggara, 5, bermula pada Sabtu (20/6). Saat itu, ayah tiri kedua korban, Rahmadsyah, 30, yang sedang bekerja di sekolah Global Prima sebagai kuli bangunan didatangi kedua korban.

- Advertisement -

Kedua korban meminta uang kepada Rahmadsyah untuk membeli es krim. Namun, Rahmadsyah mengatakan dia tidak memiliki uang. Kedua korban terus merengek meminta dan memaksa Rahmadsyah sehingga membuatnya kesal. Kemudian membawa kedua korban ke arah samping gedung bangunan sekolah.

”Diduga disitulah Rahmadsyah membunuh kedua korban. Kami masih mencari ayah tiri kedua bocah itu yang kini melarikan diri,” kata Ainul Yaqin.

- Advertisement -
Baca Juga:  Guskamla Jamin Keamanan Selat Malaka

Mayat IF ditemukan di sudut bangunan sekolah. Saat ditemukan, posisinya dalam kondisi terlentang dan bagian wajah memar diduga akibat dibenturkan ke tembok. Sedangkan, mayat RA ditemukan di dalam parit samping bangunan sekolah. Posisinya juga terlentang, tetapi ditutup dengan triplek dan karton.

Penemuan kedua mayat tersebut berawal dari pesan whatspp yang diterima Fathulzanah (30), ibu kandung kedua bocah itu, Minggu pagi. Pesan whatsapp diterima dari Rahmadsyah.

Dalam pesan whatsapp tersebut, Rahmadsyah mengaku telah membunuh kedua anak tirinya dengan cara membenturkan kepala ke dinding dan membuang mayatnya di parit samping Sekolah Global Prima.

Mendapat pesan itu, Fathulzanah lalu mendatangi Sekolah Global Prima. Setibanya di lokasi, benar saja dia menemukan kedua anaknya sudah tak bernyawa di dalam parit.

Baca Juga:  Masa Sanggah Kuota Sekolah Diperpanjang Sampai Besok

Spontan, Fathulzanah menjerit histeris sambil menangis. Jeritannya terdengar Satpam sekolah, yang kemudian berlarian mendatangi Fathulzanah. Selanjutnya, Satpam sekolah langsung menghubungi Polsek Medan Kota.

“Awalnya ibu itu menjerit dan Satpam sekolah mendatanginya. Terus, pas dilihat di parit ada dua mayat anak-anak. Setelah itu, barulah datang polisi dan warga ramai berdatangan,” ujar seorang pria mengaku bernama Wahyu, warga sekitar.

Personel Polsek Medan Kota, melakukan penyelidikan dan mengamankan lokasi penemuan mayat kedua bocah tersebut. Tak berapa lama, tim Inafis Polrestabes Medan mengevakuasi dan membawa kedua mayat bocah tersebut ke RS Bhayangkara Medan untuk diotopsi.

Melihat itu, ibu kedua jenazah kembali menjerit histeris. Bahkan, sempat pingsan tak kuasa menahan kesedihannya.

 

Sumber: Sumutpos.co

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari