Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Aplikasi Waze Tampilkan RS Rujukan hingga Jalan yang Ditutup Akibat Covid-19

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Platform peta digital Waze mengungkap data bahwa di seluruh dunia, sebagian besar negara telah secara drastis berhenti berkendara. Secara global, kilometer berkendara pengguna Waze turun 60 persen dibandingkan dengan rata-rata harian pada bulan Februari selama periode dua minggu (11-25 Februari 2020) akibat dari pandemi Covid-19.

Sejalan dengan tren global ini, juga akibat dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSSB) di beberapa wilayah, tren berkendara pengguna Waze di Indonesia rata rata menjadi 71 persen kilometer lebih rendah.

Meskipun secara keseluruhan terdapat penurunan jumlah orang yang berkendara, namun tetap ada perjalanan penting yang harus dilakukan seperti membeli makanan dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Oleh karena itu, Waze berpendapat bahwa datanya dapat membantu para pengguna merencanakan perjalanan mereka dengan lebih efektif.

Juga menanggapi wabah Covid-19 yang terjadi di banyak negara di dunia, termasuk Indonesia, Waze menggerakkan seluruh komunitas dan jaringan mitranya melalui Komunitas Relawan, program Waze for Cities dan seterusnya untuk mendukung penanggulangan krisis tersebut.

Baca Juga:  Pedagang Jual Cabai di Bawah Modal

Untuk mendukung hal ini, Map Editor Waze dan tim Crisis Response Waze saat ini bekerja sama dengan 58 negara (dan terus bertambah) untuk menambahkan informasi secara spesifik per wilayah ke dalam peta Waze yang di antaranya adalah penutupan jalan, zona merah dan masih banyak lagi.

Di Indonesia, Waze telah menambahkan lebih dari 130 Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19 pada peta. Pengguna Waze sekarang juga dapat menemukan rumah sakit rujukan terdekat dengan mengetik beberapa kata kunci seperti COVID, Covid, coronavirus, corona virus dan rumah sakit corona di kolom pencarian tujuan.

Selain itu, Waze juga telah meluncurkan Covid-19 Landing Page yang bekerja sama dengan pemerintah di seluruh dunia untuk berkontribusi dalam memberikan data lokasi pusat pengujian medis dan pusat distribusi makanan darurat agar dapat membantu meningkatkan peta bagi para pengguna.

Baca Juga:  Idola Baru

Setelah data diterima, Waze akan melakukan validasi dan menambahkan perinciannya ke peta, kemudian menginformasikannya kepada para pengemudi.

Inisiatif lain yang telah diluncurkan secara cepat oleh Waze adalah fitur baru pin location personalities dan pencarian, yaitu informasi fasilitas drive-through dan pick-up untuk membantu para pengguna mendapatkan berbagai produk dari mitra Waze, seperti makanan dan hal-hal penting lainnya, sehingga dapat meminimalisir kontak bertemu dan tetap mematuhi pedoman social distancing.

Para bisnis atau merek yang perlu memperbarui informasi mereka juga dapat melakukannya dalam beberapa langkah sederhana atau menghubungi tim layanan Waze untuk bantuan.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Platform peta digital Waze mengungkap data bahwa di seluruh dunia, sebagian besar negara telah secara drastis berhenti berkendara. Secara global, kilometer berkendara pengguna Waze turun 60 persen dibandingkan dengan rata-rata harian pada bulan Februari selama periode dua minggu (11-25 Februari 2020) akibat dari pandemi Covid-19.

Sejalan dengan tren global ini, juga akibat dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSSB) di beberapa wilayah, tren berkendara pengguna Waze di Indonesia rata rata menjadi 71 persen kilometer lebih rendah.

- Advertisement -

Meskipun secara keseluruhan terdapat penurunan jumlah orang yang berkendara, namun tetap ada perjalanan penting yang harus dilakukan seperti membeli makanan dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Oleh karena itu, Waze berpendapat bahwa datanya dapat membantu para pengguna merencanakan perjalanan mereka dengan lebih efektif.

Juga menanggapi wabah Covid-19 yang terjadi di banyak negara di dunia, termasuk Indonesia, Waze menggerakkan seluruh komunitas dan jaringan mitranya melalui Komunitas Relawan, program Waze for Cities dan seterusnya untuk mendukung penanggulangan krisis tersebut.

- Advertisement -
Baca Juga:  OPD Sudah Serahkan Laporan RFK 2019

Untuk mendukung hal ini, Map Editor Waze dan tim Crisis Response Waze saat ini bekerja sama dengan 58 negara (dan terus bertambah) untuk menambahkan informasi secara spesifik per wilayah ke dalam peta Waze yang di antaranya adalah penutupan jalan, zona merah dan masih banyak lagi.

Di Indonesia, Waze telah menambahkan lebih dari 130 Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19 pada peta. Pengguna Waze sekarang juga dapat menemukan rumah sakit rujukan terdekat dengan mengetik beberapa kata kunci seperti COVID, Covid, coronavirus, corona virus dan rumah sakit corona di kolom pencarian tujuan.

Selain itu, Waze juga telah meluncurkan Covid-19 Landing Page yang bekerja sama dengan pemerintah di seluruh dunia untuk berkontribusi dalam memberikan data lokasi pusat pengujian medis dan pusat distribusi makanan darurat agar dapat membantu meningkatkan peta bagi para pengguna.

Baca Juga:  IDI Rohil Gelar Pemeriksaan Kesehatan dan Bagi-bagi Sembako

Setelah data diterima, Waze akan melakukan validasi dan menambahkan perinciannya ke peta, kemudian menginformasikannya kepada para pengemudi.

Inisiatif lain yang telah diluncurkan secara cepat oleh Waze adalah fitur baru pin location personalities dan pencarian, yaitu informasi fasilitas drive-through dan pick-up untuk membantu para pengguna mendapatkan berbagai produk dari mitra Waze, seperti makanan dan hal-hal penting lainnya, sehingga dapat meminimalisir kontak bertemu dan tetap mematuhi pedoman social distancing.

Para bisnis atau merek yang perlu memperbarui informasi mereka juga dapat melakukannya dalam beberapa langkah sederhana atau menghubungi tim layanan Waze untuk bantuan.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari