Sabtu, 23 November 2024
spot_img

20 Persen Siswa Kehilangan Kompetensi Belajar

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melaksanakan survei ke sejumlah sekolah. Tujuannya untuk mengetahui potensi learning loss atau kehilangan kompetensi belajar siswa akibat pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Terdapat 20 persen sekolah secara nasional menyatakan sebagian siswa tidak memenuhi kompetensi. 20 persen inilah yang diduga mengalami learning loss," ujar Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Kabalitbangbuk) Kemendikbud, Totok Suprayitno dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi X DPR RI secara daring, Kamis (21/1).

Artinya, 80 persen siswa masih mampu mencapai hasil belajar mereka di tengah pandemi. Namun bukan berarti angka 80 persen itu akan terus bertahan. Apalagi, mengingat PJJ masih akan terus berlangsung. Jadi, pihaknya melihat bahwa potensi learning loss itu akan tetap ada, bahkan bisa saja bertambah.

Baca Juga:  Pengguna Mobil Listrik Blokir SPBU

"Tanda-tanda itu mulai nampak, walaupun survei ini baru hasil analisas guru berdasarkan hasil diagnostiknya," tambah Totok.

Oleh karenanya, dia meminta guru untuk terus berinovasi. Seperti memberikan pembelajaran yang kreatif agar mampu diserap siswa. "Adaptasi oleh guru harus lebih luas," tegas dia.

Berbagai kemudahan yang diberikan, para guru bisa memanfaatkan kurikulum darurat. Guru bisa menciptakan pembelajaran dengan konsep yang merdeka dan menghadirkan pembelajaran yang esensial.

"Dengan variasi mengajar dari kurikulum darurat dengan konsep merdeka belajar tentu tidak menjadi kerangkeng. Tapi menjadi kerangka untuk pembelajaran yang bervariasi," tutup Totok.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melaksanakan survei ke sejumlah sekolah. Tujuannya untuk mengetahui potensi learning loss atau kehilangan kompetensi belajar siswa akibat pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Terdapat 20 persen sekolah secara nasional menyatakan sebagian siswa tidak memenuhi kompetensi. 20 persen inilah yang diduga mengalami learning loss," ujar Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Kabalitbangbuk) Kemendikbud, Totok Suprayitno dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi X DPR RI secara daring, Kamis (21/1).

- Advertisement -

Artinya, 80 persen siswa masih mampu mencapai hasil belajar mereka di tengah pandemi. Namun bukan berarti angka 80 persen itu akan terus bertahan. Apalagi, mengingat PJJ masih akan terus berlangsung. Jadi, pihaknya melihat bahwa potensi learning loss itu akan tetap ada, bahkan bisa saja bertambah.

Baca Juga:  Youtube Beri Penghargaan ke Andmesh Kamaleng

"Tanda-tanda itu mulai nampak, walaupun survei ini baru hasil analisas guru berdasarkan hasil diagnostiknya," tambah Totok.

- Advertisement -

Oleh karenanya, dia meminta guru untuk terus berinovasi. Seperti memberikan pembelajaran yang kreatif agar mampu diserap siswa. "Adaptasi oleh guru harus lebih luas," tegas dia.

Berbagai kemudahan yang diberikan, para guru bisa memanfaatkan kurikulum darurat. Guru bisa menciptakan pembelajaran dengan konsep yang merdeka dan menghadirkan pembelajaran yang esensial.

"Dengan variasi mengajar dari kurikulum darurat dengan konsep merdeka belajar tentu tidak menjadi kerangkeng. Tapi menjadi kerangka untuk pembelajaran yang bervariasi," tutup Totok.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari