Minggu, 7 Juli 2024

Gebrakan Mendikbud Nadiem Makarim Paling Ditunggu Netizen

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Lembaga think tank (wadah pemikir) kebijakan publik Next Policy melaporkan hasil riset soal sentimen publik terhadap kabinet Indonesia Maju. Hampir sebulan sejak pelantikan, publik paling menunggu gebrakan dari Mendikbud Nadiem Makarim.

- Advertisement -

Peneliti dari Next Policy Gradi Nagara mengatakan objek risetnya adalah tweet atau cuitan di Twitter. Data dikumpulkan melalui antarmuka pemrograman aplikasi (API) Twitter dan dilakukan pada 28 September-14 Oktober 2019. Kemudian dilanjutkan pada 15-27 Oktober 2019.

Kata kunci yang digunakan di antaranya pelantikan Jokowi, kabinet Jokowi, dan menteri. Kemudian juga kata kunci ekonomi, ekonomi Indonesia, dan perekonomian Indonesia. “Kami ingin melihat bagaimana sentimen netizen pengguna Twitter. Apakah netral, positif, atau negatif,” jelas Gradi di bilangan Cikini, Jakarta, Kamis (21/11).

Temuan selama riset tercatat sebanyak 681.937 tweet yang terkumpul dan relevan dengan sentimen terhadap kabinet Indonesia Maju. Gradi mengungkapkan secara umum sentimen publik pengguna Twitter cenderung netral. Artinya tidak ada penolakan terhadap kabinet baru.

- Advertisement -
Baca Juga:  Sudah 12 Kali Seludupkan Narkoba dari Malaysia

Jika dikelompokkan ada 322.767 tweet yang bersentimen netral. Kemudian tweet yang masuk kelompok sentimen negatif ada 207.768 cuitan. Lalu sentimen positif mencapai 151.402 cuitan.

Menariknya terkait sosok menteri yang ramai mendapatkan sentimen di Twitter. Ternyata yang paling ramai disebut adalah Mendikbud Nadiem Makarim. Opini atau sentimen netral kepada pendiri aplikasi Gojek itu mencapai 17.148 cuitan. Kemudian sentimen negatifnya ada 9.410 cuitan dan yang positif ada 3.294 cuitan.

Dengan kata lain, Gradi mengatakan Nadiem Makarim menjadi menteri paling ramai diperbincangkan. Jauh mengungguli sosok Prabowo Subianto maupun menteri lawas Sri Mulyani Indrawati atau Basuki Hadimuljono. "Mendikbud Nadiem Makarim mendapatkan sentimen publik paling banyak dan cenderung netral," jelas Gradi.

Dia menegaskan selain banyak diperbincangkan, Nadiem adalah menteri yang paling ditunggu gebrakannya. Netizen sudah tidak sabar menunggu gebrakan Nadiem di dunia pendidikan tanah air.

Baca Juga:  Logo KPK Ditutup Kain Hitam

Peneliti Senior Next Policy M. Rahmat Yananda mengatakan kabinet ini menjadi momentum Nadiem untuk menunjukkan kapasitasnya. Selain itu Nadiem juga mewakili generasi milenial. Dia mengatakan Nadiem ditarik Presiden Jokowi masuk ke kabinet karena memang dibutuhkan. "20 tahun ke belakang pendidikan kita tidak berkembang cepat," jelasnya.

Diharapkan di tangan Nadiem ini pendidikan Indonesia bisa berkembang cepat. Dia menuturkan Desember 2019 akan dikeluarkan ranking PISA (Programme for International Assessment) terbaru akan diterbitkan.

Rahmat mengatakan baik atau buruknya ranking PISA nanti bukan capaian dari Mendikbud saat ini. Namun dia menunggu bagaimana kebijakan atau program Nadiem merespons hasil PISA. Dia menegaskan bahwa kebutuhan siswa saat ini berbeda dengan siswa zaman dahulu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Lembaga think tank (wadah pemikir) kebijakan publik Next Policy melaporkan hasil riset soal sentimen publik terhadap kabinet Indonesia Maju. Hampir sebulan sejak pelantikan, publik paling menunggu gebrakan dari Mendikbud Nadiem Makarim.

Peneliti dari Next Policy Gradi Nagara mengatakan objek risetnya adalah tweet atau cuitan di Twitter. Data dikumpulkan melalui antarmuka pemrograman aplikasi (API) Twitter dan dilakukan pada 28 September-14 Oktober 2019. Kemudian dilanjutkan pada 15-27 Oktober 2019.

Kata kunci yang digunakan di antaranya pelantikan Jokowi, kabinet Jokowi, dan menteri. Kemudian juga kata kunci ekonomi, ekonomi Indonesia, dan perekonomian Indonesia. “Kami ingin melihat bagaimana sentimen netizen pengguna Twitter. Apakah netral, positif, atau negatif,” jelas Gradi di bilangan Cikini, Jakarta, Kamis (21/11).

Temuan selama riset tercatat sebanyak 681.937 tweet yang terkumpul dan relevan dengan sentimen terhadap kabinet Indonesia Maju. Gradi mengungkapkan secara umum sentimen publik pengguna Twitter cenderung netral. Artinya tidak ada penolakan terhadap kabinet baru.

Baca Juga:  Kapolri: Penegakkan Hukum Tak Bisa Puaskan Semua Orang

Jika dikelompokkan ada 322.767 tweet yang bersentimen netral. Kemudian tweet yang masuk kelompok sentimen negatif ada 207.768 cuitan. Lalu sentimen positif mencapai 151.402 cuitan.

Menariknya terkait sosok menteri yang ramai mendapatkan sentimen di Twitter. Ternyata yang paling ramai disebut adalah Mendikbud Nadiem Makarim. Opini atau sentimen netral kepada pendiri aplikasi Gojek itu mencapai 17.148 cuitan. Kemudian sentimen negatifnya ada 9.410 cuitan dan yang positif ada 3.294 cuitan.

Dengan kata lain, Gradi mengatakan Nadiem Makarim menjadi menteri paling ramai diperbincangkan. Jauh mengungguli sosok Prabowo Subianto maupun menteri lawas Sri Mulyani Indrawati atau Basuki Hadimuljono. "Mendikbud Nadiem Makarim mendapatkan sentimen publik paling banyak dan cenderung netral," jelas Gradi.

Dia menegaskan selain banyak diperbincangkan, Nadiem adalah menteri yang paling ditunggu gebrakannya. Netizen sudah tidak sabar menunggu gebrakan Nadiem di dunia pendidikan tanah air.

Baca Juga:  Sesar Sumatera Terus Bergerak, Selasa Malam Pasbar Diguncang Gempa M4,5

Peneliti Senior Next Policy M. Rahmat Yananda mengatakan kabinet ini menjadi momentum Nadiem untuk menunjukkan kapasitasnya. Selain itu Nadiem juga mewakili generasi milenial. Dia mengatakan Nadiem ditarik Presiden Jokowi masuk ke kabinet karena memang dibutuhkan. "20 tahun ke belakang pendidikan kita tidak berkembang cepat," jelasnya.

Diharapkan di tangan Nadiem ini pendidikan Indonesia bisa berkembang cepat. Dia menuturkan Desember 2019 akan dikeluarkan ranking PISA (Programme for International Assessment) terbaru akan diterbitkan.

Rahmat mengatakan baik atau buruknya ranking PISA nanti bukan capaian dari Mendikbud saat ini. Namun dia menunggu bagaimana kebijakan atau program Nadiem merespons hasil PISA. Dia menegaskan bahwa kebutuhan siswa saat ini berbeda dengan siswa zaman dahulu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari